|
Rabu, 09 Januari 2013
Rp 475 Miliar Bangun Jalan Perbatasan...Buka Jaringan di Lima Kecamatan Mahulu
DIPA 2013 KuBar Rp 1,5 Triliun
Rabu, 9 Januari 2013 -
|
| |
Kaltim
|
Post |
SENDAWAR - Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Kubar 2013 dipatok sebesar Rp 1,5 triliun. Ini setelah mendapat kroscek
DIPA Kubar oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan telah diserahkan
kembali ke Pemkab Kubar, Senin (17/12). Aplus bagi anggaran Kubar,
sesuai program pembangunan yang ditetapkan pemerintah pusat.
Hal ini dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kubar Finsen Allotondang, baru-baru ini. “Kami tidak kaget dengan jumlah tersebut (Rp1,5 triliun,Red), karena beberapa waktu sebelum menerima DIPA, Pemkab Kubar telah menerima informasi dari pemerintah pusat akan mendapatkan alokasi dana sebesar itu,” ungkap mantan sekretaris Bappeda periode 2006-2011.
Besaran nilai DIPA tersebut dijelaskannya, merupakan hasil perjuangan Pemkab Kubar ke pusat dalam mendapatkan anggaran tersebut. Kebetulan program pemerintah pusat pada tahun anggaran 2013 lebih banyak kepada peningkatan ekonomi masyarakat, pendidikan dan kesehatan. “Kebetulan juga program pembangunan di Kubar setiap tahun mengarah kepada ketiga hal itu. Walaupun ada lima program yang ditetapkan pemerintah pusat pada tahun anggaran 2013,” katanya.
Lantas ketika program pemerintah pusat selaras dengan program Pemkab Kubar, ternyata tidak mengalami kesulitan dalam mensinkronkan programnya. Kemudiann langsung disetujui oleh pemerintah pusat. Ditambahkannya, dana yang diberikan ke Pemkab Kubar nantinya digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan serta membangunan masyarakat kecil dalam mendapatkan dana UKM yang bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat kecil.
Sekretaris Kabupaten Kubar Aminuddin mengatakan, dana yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui APBN nantinya dipergunakan untuk pembiayaan, sektor pertanian, jalan, bangunan serta perekonomian masyarakat juga pendidikan kesehatan. “Memang dana berasal dari pemerintah pusat namun dialokasikan melalui pemerintah provinsi,” katanya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kubar HM Zainuddin Thaib mengatakan, Kubar pada anggaran 2013 mendapatkan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAU) sebesar Rp559 miliar yang dipergunakan untuk belanja tidak langsung dan gaji pegawai. Ditambah lagi, sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 104 miliar. Dana ini dipergunakan untuk membiayai program farmasi, irigasi, peningkatan sarana air minum, lingkungan hidup, kehutanan, keluarga berencana dan pembangunan sarana prasarana masyarakat.
Di samping itu Pemkab Kubar yang kebetulan daerahnya yang berada di perbatasan Indonesia Malaysia, juga mendapatkan alokasi dana perbatasan sebesar Rp 12 miliar. Dana ini akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur jalan dan subsidi ongkos angkut barang ke perbatasan. (hms12/waz)
Hal ini dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kubar Finsen Allotondang, baru-baru ini. “Kami tidak kaget dengan jumlah tersebut (Rp1,5 triliun,Red), karena beberapa waktu sebelum menerima DIPA, Pemkab Kubar telah menerima informasi dari pemerintah pusat akan mendapatkan alokasi dana sebesar itu,” ungkap mantan sekretaris Bappeda periode 2006-2011.
Besaran nilai DIPA tersebut dijelaskannya, merupakan hasil perjuangan Pemkab Kubar ke pusat dalam mendapatkan anggaran tersebut. Kebetulan program pemerintah pusat pada tahun anggaran 2013 lebih banyak kepada peningkatan ekonomi masyarakat, pendidikan dan kesehatan. “Kebetulan juga program pembangunan di Kubar setiap tahun mengarah kepada ketiga hal itu. Walaupun ada lima program yang ditetapkan pemerintah pusat pada tahun anggaran 2013,” katanya.
Lantas ketika program pemerintah pusat selaras dengan program Pemkab Kubar, ternyata tidak mengalami kesulitan dalam mensinkronkan programnya. Kemudiann langsung disetujui oleh pemerintah pusat. Ditambahkannya, dana yang diberikan ke Pemkab Kubar nantinya digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan serta membangunan masyarakat kecil dalam mendapatkan dana UKM yang bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat kecil.
Sekretaris Kabupaten Kubar Aminuddin mengatakan, dana yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui APBN nantinya dipergunakan untuk pembiayaan, sektor pertanian, jalan, bangunan serta perekonomian masyarakat juga pendidikan kesehatan. “Memang dana berasal dari pemerintah pusat namun dialokasikan melalui pemerintah provinsi,” katanya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kubar HM Zainuddin Thaib mengatakan, Kubar pada anggaran 2013 mendapatkan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAU) sebesar Rp559 miliar yang dipergunakan untuk belanja tidak langsung dan gaji pegawai. Ditambah lagi, sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 104 miliar. Dana ini dipergunakan untuk membiayai program farmasi, irigasi, peningkatan sarana air minum, lingkungan hidup, kehutanan, keluarga berencana dan pembangunan sarana prasarana masyarakat.
Di samping itu Pemkab Kubar yang kebetulan daerahnya yang berada di perbatasan Indonesia Malaysia, juga mendapatkan alokasi dana perbatasan sebesar Rp 12 miliar. Dana ini akan dipergunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur jalan dan subsidi ongkos angkut barang ke perbatasan. (hms12/waz)
Selasa, 08 Januari 2013
Dirut PLN Pusat, Nur Pamudji: 2014-2015, Listrik Aman
Nur Pamudji: 2014-2015, Listrik Aman
Selasa, 8 Januari 2013 -
|
| |
Kaltim
|
Post |
SENDAWAR - Direktur Utama (Dirut) PLN Nur Pamudji
mengatakan, untuk mengatasi krisis listrik khususnya di Kubar
pembangunan pembangkit listrik PLTU memang perlu pemenuhan listrik
jangka pendek. Namun untuk jangka panjang 10 sampai 20 tahun, PLN sudah
memiliki program pembangunan transmisi/jaringan. Sekarang sudah mulai
digarap untuk pembangunan transmisi di Sumatera dan Kalimantan.
“Pembangunan transmisi/jaringan penting karena dengan adanya transmisi tidak harus setiap daerah ada pembangkit listriknya, sehingga pembangkit listrik ini cukup kita kumpulkan di kota-kota tertentu saja seperti di pulau Jawa. Di Jogjakarta, Purwokerto, Magelang, Malang,” kata Nur Pamudji, pada rapat Percepatan Realisasi Pembangunan PLTU di Kubar, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Direktur Konstruksi PLN lantai 13 di Jakarta, Jumat (4/1).
Untuk program jangka penjang pembangunan transmisi PLN sangat memerlukan bantuan dan dukungan pemerintah daerah khususnya bupati dan gubernur. Supaya ketika PLN membangun transmisi diberikan fasilitas kemudahan terutama dalam masalah perizinan jika melewati hutan. “Kita perlu tanahnya cuma sedikit, pohon yang ada di sekitar tidak ditebang, karena menara itu jauh di atas/tinggi dari pohon, jadi jika lihat yang sudah ada transmisinya itu tinggi dari pohon jadi itu tidak akan mengganggu hutan,” katanya.
Tapi sekali lagi PLN perlu dukungan dari kepala daerah setempat. “Supaya begitu transmisi itu masuk Insya Allah listrik lebih tersedia, dan untuk Kalimantan kita bikin pembangkit-pembangkit listrik besar di pinggir laut,” kata Nur Pamudji.
Selanjutnya yang sangat kita harapkan bisa segera terealisasi yakni transmisi dari Bengkanai turun ke Muara Tewe. Kemudian dari Muara Teweke Buntok dan ke Kubar. “Targetnya sudah tersambung semua jaringannya tahun 2015. Dengan demikian daya listrik dari Bengkanai bisa masuklangsung ke Kubar. Kalau pun itu belum selesai kita bisa masuk PLTUdari Kalteng dengan kapasitas 2x100 MW. Jadi sebenarnya Kubar berada di tengah-tengah dua pembangkit besar. Jadi jaringan transmisi ini mesti kita bangun di Kubar.
Diakui dia, PLN sering mengalami permasalahan terkait masalah tanah dankompensasi tanah yang berada dibawah jaringan/transmisi. Untuk kompensasinya sudah disiapkan semua anggarannya. Untuk jaringan di Kubar semuanya akan diparalelkan, PLTU tetap kita bangun, dan jaringan juga sudah disiapkan. “Sehingga di Kubar nantinya listrik akan kuat sekali,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Nur Pamudji menjelaskan, nanti sistem di Kalimantan mulai dari Kaltim. Namun saat ini masih terkendala sedikit di Bontang karena melewati hutan lindung. Karena jaringan dari Bontang terus menyambung ke Kalteng dan Kalsel. “Kalau nanti transmisi ke Kubar sudah nyambung semuanya sudah bergabung, sehinggapembangkit-pembangkit besar seperti di Bengkanai 4x7 MW, PLTU Kalteng2x100 MW, PLTU Ruan Pisau 2x6 MW, PLTU Asam2 4x6 MW, PLTU Kaltim2x100 MW, PLTG Bontang 2x50 MW, Tanjung Batu 2x50 MW. “Ini semua akan bergabung menjadi satu sistem jaringan, saling suntik baik dariTengah, Selatan maupun dari Timur,” terangnya.
Dia mengatakan, Kubar nanti akan menjadi daerah yang sangat aman, tapi itu akan terjadi pada 2014-2015. “Mohon kesabarannya, dan silakan komunikasikan terus dengan PLN pusat dan dengan teman-teman di daerah Kaltim,” sarannya.
Menjawab hal itu, Bupati Kubar Ismail Thomas, balik berharap kalaupun ada keterlambatan terkait jaringan yang terintegrasi, mesti ada informasi. Intinya 2014-2015 sudah tidak ada kekhawatiran lagi, terutama jaringan yang terinterigasi bisa masuk ke Kubar. “Atas nama pemerintah dan masyarakat Kubar berterima kasih atas atensi dan kerja keras dari jajaran PLN khususnya Dirut PLN,” katanya.
Dia berharap jaringan Kalteng, karena jaringan ini lewat perusahaan-perusahaan besar semua. Sehingga kita harapkan bisa ada subsidi silang. “Katakanlah dengan perusahaan membeli listrik dari PLN mereka bisa dua-tiga kali lipat bisa untung. Karena saya tahu persis kalau mereka bikin generator sendiri itu lebih mahal 300 persen dibanding kalau pakai listrik dari PLN,” katanya. Karena di sini ada PT Trubaindo Coal Mining, PT teguh Sinar Abadi, Firkaun Ketaun Perkasa, PT Gunungbayan Pratama Coal, kebun sawit dan pabrik CPO. Belum lagi puluhan perusahaan-perusahaan kecil yang akan dilewati dari jalur Bengkanai ini bahkan dari sebelah atas (Muara Tewe) itu pun perlu untuk kabupaten baru yakni Mahakam Ulu.
SUDAH SIAP
Rencana pembangunan PLTU Melak sudah termasuk dalam anggaran APBN, sekarang tinggal menunggu izin pembangunan multiyears dari Menteri Keuangan RI dan sudah di ajukan sejak tahun lalu sebagai syarat utama dalam pembangunan PLTU. “Jika sudah di tandatangani oleh Menteri Keuangan semua proses segera di laksanakan termasuk proses tender,” katanya. Sehingga diperkirakan pada 2013dari Januari-Juli untuk menentukan lokasi, dan Mei-Juni proses pengerjaan konstruksi sudah dimulai.
Dirut PLN Nur Pamudji, minggu depan pihak PLN diwakili General Manager (GM) UIP Kitring Kalimantan akan ke Kubar untuk meminta izin prinsip dan izin lokasi P2T kepada Pemkab Kubar. Untuk diketahui saat ini PLN sedang membangun PLTU Kaltim dengan daya 2 x 100 MW, di mana 30 persen dari total konstruksi sudah selesai dan diharapkan pada tahun 2014 PLTU sudah bisa beroperasi. PLN juga berencana membangun satu transmisi besar yang dimulai dari Samarinda ke Kota Bangun Kutai Kartanegara dan membangun jaringan dari Kota Bangun ke Kubar dengan jarak kurang lebih 160 kilometer.
Kemudian transmisi kedua yang direncanakan PLN berasal dari PLTGB Bangkanai dibangun jaringan hingga ke Kubar. Alternatif lainnya membangun jaringan dari PLTU Buntok hingga ke Kubar. Saat ini sudah dalam proses pencarian jalur terbaik. Jaringan transmisi Bangkanai menuju Kubar akan melalui Muara Teweh yang mana PLTGB Bangkanai sedang mengadakan lelang dengan kapasitas 4 x70 megawatt dengan total 280 megawatt. Dari Bangkanai turun ke Muara Teweh,Buntok, dan sampai di Kubar. Jarak antara Buntok ke Kubar kurang lebih 90 kilometer lebih dekat dari pada Kota Bangun ke Kubar yang berjarak160 kilo meter.
Selain itu, mendatang akan lebih banyak pembangunan PLTU dan PLTG di wilayah Kalimantan stu sistem akan saling terintegrasi dari tengah, selatan maupun timur. Dengan program PLN tersebut Kubar akan menjadi daerah yang aman listrik. Namun proses ini baru berjalan2012-2015. Dalam waktu dekat juga PLN akan meninjau
ulang jalan dari Buntok keKubar melalui perkampungan Intu Lingau Kecamatan Nyuatan agar pembangunan transmisi ke Kubar dapat segera terealisasi. Sedangkan jaringan ke Kota Bangun sudah penandatanganan kontrak pembangunantahun 2013, perencanaan pembangunan Kota Bangun ke Kubar bisa dilaksanakan pada tahun 2014 dengan anggaran Rp 400 miliar. Selanjutnya penambahan 20 trafo untuk Kubar sudah dianggarkan PLN melalui pendanaan APBN, listrik pedesaan. Yang lebih penting, sekali lagi dukungan dari pemerintah daerah untuk pembebasan lahan pembangunan jaringan dan lokasi penempatan taransmisi/kawat listrik sangat diharapkan untuk kelancaran dan percepatan pembangunan. (hms10/waz)
“Pembangunan transmisi/jaringan penting karena dengan adanya transmisi tidak harus setiap daerah ada pembangkit listriknya, sehingga pembangkit listrik ini cukup kita kumpulkan di kota-kota tertentu saja seperti di pulau Jawa. Di Jogjakarta, Purwokerto, Magelang, Malang,” kata Nur Pamudji, pada rapat Percepatan Realisasi Pembangunan PLTU di Kubar, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Direktur Konstruksi PLN lantai 13 di Jakarta, Jumat (4/1).
Untuk program jangka penjang pembangunan transmisi PLN sangat memerlukan bantuan dan dukungan pemerintah daerah khususnya bupati dan gubernur. Supaya ketika PLN membangun transmisi diberikan fasilitas kemudahan terutama dalam masalah perizinan jika melewati hutan. “Kita perlu tanahnya cuma sedikit, pohon yang ada di sekitar tidak ditebang, karena menara itu jauh di atas/tinggi dari pohon, jadi jika lihat yang sudah ada transmisinya itu tinggi dari pohon jadi itu tidak akan mengganggu hutan,” katanya.
Tapi sekali lagi PLN perlu dukungan dari kepala daerah setempat. “Supaya begitu transmisi itu masuk Insya Allah listrik lebih tersedia, dan untuk Kalimantan kita bikin pembangkit-pembangkit listrik besar di pinggir laut,” kata Nur Pamudji.
Selanjutnya yang sangat kita harapkan bisa segera terealisasi yakni transmisi dari Bengkanai turun ke Muara Tewe. Kemudian dari Muara Teweke Buntok dan ke Kubar. “Targetnya sudah tersambung semua jaringannya tahun 2015. Dengan demikian daya listrik dari Bengkanai bisa masuklangsung ke Kubar. Kalau pun itu belum selesai kita bisa masuk PLTUdari Kalteng dengan kapasitas 2x100 MW. Jadi sebenarnya Kubar berada di tengah-tengah dua pembangkit besar. Jadi jaringan transmisi ini mesti kita bangun di Kubar.
Diakui dia, PLN sering mengalami permasalahan terkait masalah tanah dankompensasi tanah yang berada dibawah jaringan/transmisi. Untuk kompensasinya sudah disiapkan semua anggarannya. Untuk jaringan di Kubar semuanya akan diparalelkan, PLTU tetap kita bangun, dan jaringan juga sudah disiapkan. “Sehingga di Kubar nantinya listrik akan kuat sekali,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Nur Pamudji menjelaskan, nanti sistem di Kalimantan mulai dari Kaltim. Namun saat ini masih terkendala sedikit di Bontang karena melewati hutan lindung. Karena jaringan dari Bontang terus menyambung ke Kalteng dan Kalsel. “Kalau nanti transmisi ke Kubar sudah nyambung semuanya sudah bergabung, sehinggapembangkit-pembangkit besar seperti di Bengkanai 4x7 MW, PLTU Kalteng2x100 MW, PLTU Ruan Pisau 2x6 MW, PLTU Asam2 4x6 MW, PLTU Kaltim2x100 MW, PLTG Bontang 2x50 MW, Tanjung Batu 2x50 MW. “Ini semua akan bergabung menjadi satu sistem jaringan, saling suntik baik dariTengah, Selatan maupun dari Timur,” terangnya.
Dia mengatakan, Kubar nanti akan menjadi daerah yang sangat aman, tapi itu akan terjadi pada 2014-2015. “Mohon kesabarannya, dan silakan komunikasikan terus dengan PLN pusat dan dengan teman-teman di daerah Kaltim,” sarannya.
Menjawab hal itu, Bupati Kubar Ismail Thomas, balik berharap kalaupun ada keterlambatan terkait jaringan yang terintegrasi, mesti ada informasi. Intinya 2014-2015 sudah tidak ada kekhawatiran lagi, terutama jaringan yang terinterigasi bisa masuk ke Kubar. “Atas nama pemerintah dan masyarakat Kubar berterima kasih atas atensi dan kerja keras dari jajaran PLN khususnya Dirut PLN,” katanya.
Dia berharap jaringan Kalteng, karena jaringan ini lewat perusahaan-perusahaan besar semua. Sehingga kita harapkan bisa ada subsidi silang. “Katakanlah dengan perusahaan membeli listrik dari PLN mereka bisa dua-tiga kali lipat bisa untung. Karena saya tahu persis kalau mereka bikin generator sendiri itu lebih mahal 300 persen dibanding kalau pakai listrik dari PLN,” katanya. Karena di sini ada PT Trubaindo Coal Mining, PT teguh Sinar Abadi, Firkaun Ketaun Perkasa, PT Gunungbayan Pratama Coal, kebun sawit dan pabrik CPO. Belum lagi puluhan perusahaan-perusahaan kecil yang akan dilewati dari jalur Bengkanai ini bahkan dari sebelah atas (Muara Tewe) itu pun perlu untuk kabupaten baru yakni Mahakam Ulu.
SUDAH SIAP
Rencana pembangunan PLTU Melak sudah termasuk dalam anggaran APBN, sekarang tinggal menunggu izin pembangunan multiyears dari Menteri Keuangan RI dan sudah di ajukan sejak tahun lalu sebagai syarat utama dalam pembangunan PLTU. “Jika sudah di tandatangani oleh Menteri Keuangan semua proses segera di laksanakan termasuk proses tender,” katanya. Sehingga diperkirakan pada 2013dari Januari-Juli untuk menentukan lokasi, dan Mei-Juni proses pengerjaan konstruksi sudah dimulai.
Dirut PLN Nur Pamudji, minggu depan pihak PLN diwakili General Manager (GM) UIP Kitring Kalimantan akan ke Kubar untuk meminta izin prinsip dan izin lokasi P2T kepada Pemkab Kubar. Untuk diketahui saat ini PLN sedang membangun PLTU Kaltim dengan daya 2 x 100 MW, di mana 30 persen dari total konstruksi sudah selesai dan diharapkan pada tahun 2014 PLTU sudah bisa beroperasi. PLN juga berencana membangun satu transmisi besar yang dimulai dari Samarinda ke Kota Bangun Kutai Kartanegara dan membangun jaringan dari Kota Bangun ke Kubar dengan jarak kurang lebih 160 kilometer.
Kemudian transmisi kedua yang direncanakan PLN berasal dari PLTGB Bangkanai dibangun jaringan hingga ke Kubar. Alternatif lainnya membangun jaringan dari PLTU Buntok hingga ke Kubar. Saat ini sudah dalam proses pencarian jalur terbaik. Jaringan transmisi Bangkanai menuju Kubar akan melalui Muara Teweh yang mana PLTGB Bangkanai sedang mengadakan lelang dengan kapasitas 4 x70 megawatt dengan total 280 megawatt. Dari Bangkanai turun ke Muara Teweh,Buntok, dan sampai di Kubar. Jarak antara Buntok ke Kubar kurang lebih 90 kilometer lebih dekat dari pada Kota Bangun ke Kubar yang berjarak160 kilo meter.
Selain itu, mendatang akan lebih banyak pembangunan PLTU dan PLTG di wilayah Kalimantan stu sistem akan saling terintegrasi dari tengah, selatan maupun timur. Dengan program PLN tersebut Kubar akan menjadi daerah yang aman listrik. Namun proses ini baru berjalan2012-2015. Dalam waktu dekat juga PLN akan meninjau
ulang jalan dari Buntok keKubar melalui perkampungan Intu Lingau Kecamatan Nyuatan agar pembangunan transmisi ke Kubar dapat segera terealisasi. Sedangkan jaringan ke Kota Bangun sudah penandatanganan kontrak pembangunantahun 2013, perencanaan pembangunan Kota Bangun ke Kubar bisa dilaksanakan pada tahun 2014 dengan anggaran Rp 400 miliar. Selanjutnya penambahan 20 trafo untuk Kubar sudah dianggarkan PLN melalui pendanaan APBN, listrik pedesaan. Yang lebih penting, sekali lagi dukungan dari pemerintah daerah untuk pembebasan lahan pembangunan jaringan dan lokasi penempatan taransmisi/kawat listrik sangat diharapkan untuk kelancaran dan percepatan pembangunan. (hms10/waz)
Bupati Temui Dirut PLN di Jakarta,Perlu 54 Ribu Sambungan Baru
SENDAWAR - Sejak berdirinya kabupaten, Kubar masuk
daerah krisis listrik. Hal tersebut diungkapkan Bupati Ismail Thomas,
pada rapat dengan manajemen PLN di Ruang Rapat Direktur Konstruksi PLN
lantai 13 Jakarta, Jumat (4/1).
Rapat dipimpin Direktur Utama (Dirut) PLN Nur Pamudji, membahas Percepatan Realisasi Pembangunan PLTU di Kubar. Rapat ini pun sekaligus menindaklanjuti surat Pemkab Kubar tertanggal 28 Desember 2012. Isinya tentang percepatan realisasi pembangunan PLTU dan jaringan listrik di Kubar.
Percepatan pembangunan PLTU di Kubar, kata Bupati Ismail Thomas yang hadir menyertakan Sekretaris Kabupaten Aminuddin, dan Asisten I Sekretariat Kabupaten Kubar Edyanto Arkan menyatakan, sangat penting.
Sehingga dengan rapat ini bupati, ketua dan wakil ketua DPRD Kubar akan mengevaluasi janji PLN di awal tahun 2014, menemui Dirut PLN. Karena saat ini masih ada 7.900 kepala keluarga (KK) atau sekitar 20 persen dari populasi masyarakat di Kubar yang belum mendapat sambungan aliran listrik sejak 2001. “Kalau seluruh Kubar, masih 75 persen masyarakat yang belum merasakan listrik dari PLN,” bebernya. Dari 75 persen masyarakat Kubar yang belum tersambung listrik, belum termasuk pembangunan delapan kantor pemerintahanyang baru. Kemudian pembangunan 9 pelabuhan khusus batubara, pelabuhan khusus CPO yang semuanya memerlukan listrik. Di mana pembangunannya sudah mulai dilakukan saat ini. Belum lagi kebutuhan listrik untuk hotel, restoran, industri, perbankan, pariwisata, industri kecil dan menengah dan lain-lain. “Semua tentu sangat mengharapkan dukungan energi listrik,” katanya.
Paling tidak 2013-2014 Kubar membutuhkan listrik dengan kapasitas 27 megawatt (MW). “Waktu saya masih menjadi wakil bupati Kubar, saya ada kasih hibah bantuan generator tahun 2003/2004,” ungkapnya.
Kemudian setelah itu melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas Batu Bara (PLTGB) di Royoq Kampung Sekolaq Oday Kecamatan Sekolaq Darat yang dibangun PT Cipta Daya Nusantara (CDN) sudah terbangun 2x3 MW.
Dalam pembangunan PLTGB Pemkab membantu lokasi atau lahan PLTGB dan jalan ke Power Plant CDN. Kemudian membantu bahan bakar berupa batu bara melalui CSR PT Banpu/Trubindo Coal Mining dan PT Gunungbayan Pratamacoal. Untuk lahannya seluas 14,3 hektare di tepi Sungai Mahakam dengan lokasi di samping pelabuhan. Kemudian akses jalan protokol masih termasuk dalam wilayah ibu kota dengan jarak kurang lebih 17 kilometer dari pusat kota dari segi transportasi batubara, keperluan air dan keperluan pembangkit lokasi ini sudah sangat memadai dengan kapasitas 2x7 MW dan pembangunannya akan berdekatan dengan PLTGB.
Untuk diketahui dari 7.900 KK yang belum terpasang listrik itu, jelas dia, baru pemukiman yang berada sekitar ibu kota kabupaten. Belum lagi di kecamatan-kecamatan. Itu semua dikarenakan kekurangan trafo dan kurangnya jaringan. Apa lagi sekarang mulai ada jalan baru di tiga kecamatan. Itu semua tentunya banyak sekali kekurangan listrik. Seperti Kecamatan Long Iram ada 12 ribu KK yang memerlukan sambungan listrik. Siluq Ngurai 10 ribu, Muara Pahu 15 ribu, dan Mook Manaar Bulatn 8 ribu, dengan total keseluruhan diperkiraan di Kubar mencapai 45 ribu sambungan baru.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, hambatan pemasangan ke masyarakatdiakibatkan PLN kekurangan 5 trafo. Pemkab Kubar langsung memesan tambah 10 trafo, itu semua komitmen dan keseriusan Pemkab yang betul-betul ingin memaksimal listrik di Kubar. Kita sangat menyadari untuk pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan pembangunan, pertumbuhan investasi sangat tergantung pada energi listrik. Jadi secara global itulah tujuan kedatangan Pemkab Kubar untuk bertemudirut PLN. Tujuannya, untuk segera menyelesaikan krisis listrik denganharapan dapat mempercepatan pembangunan PLTU di Kubar dan pemenuhan listrik untuk jangka pendek.
Bupati menyebutkan, kedatangan ke kantor PLN Jakarta, tentu juga mempertanyakan proyek yang sudah ada Perpres yang menyebutkan, pada 2014 sudah bisa beroperasi 2 x 7 MW. “Kalau kami menghitung-hitung bahwa sisa waktu 270 hari efektif kerja. Karena kalau kita hitung mulai dari awal tahun ada 364 hari,” katanya.
Potong hari minggu, potong hari raya paling 270 hari efektif untuk bekerja. “Artinya bagaimana bisa mengefektifkan waktu 270 hari ini,” ucapnya.
Sehingga Pemkab siap membantu dan mendukung proses percepatan sesuai aturan/legal. “Jika lokasi yang sudah ada penunjukkan dan sudah ditandatangan. Kalau menurut aturannya boleh kasih gratis, kita gratiskan, tidak ada masalah bagi pemkab demi percepatan pembangunan energi listrik, dengan harapan keperluan-keperluan mendasar bisa selesai sesuai jadwal,” terang Bupati.
Ia menambahkan, ketika rapat APBD dirinya pertanyakan apa hambatan PLN kenapa sambungan-sambungan ke masyarakat belum tersambung. Sementara Asisten I Setkab Kubar sudah melaporkan salah satu masalah bahwa PLN kekurangan 5 trafo. Dengan kondisi tersebut Pemkab langsung menambah 10 trafo. Artinya Pemkab betul-betul ingin PLN maksimal. “Kami sangat menyadari untuk pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan pembangunan, pertumbuhan investasi sangat tergantung pada energi listrik ini. Apa yang kita bisa back up untuk Percepatan Pembangunan di Kubar di bidang energi,” katanya.
Selama ini Pemkab Kubar bersama PLN Provinsi dan PLN Kabupaten sudahberusaha semaksimal mungkin untuk bersama-sama memperbaiki kondisi kekurangan listrik. Saat ini Kubar membutuhkan jaringan listrik minimal 3 MW dengan perhitungan 3x9 MW untuk mendukung kelancaran operasional. Komitmen Pemerintah dalam bekerjasama dengan pihak swasta dengan terbangunnya PLTGB oleh PT CDN yang sudah bisa memproduksi 3,3 MW dengan total 8 MW yang selama ini mendukung listrik di Kubar. Hadir dalam rapat tersebut Kepala Bappeda Kubar Finsen Allotodang, Kabag Hukum Jannes Hutajulu, dan jajaran PLN. (hms10/waz) copy-Kaltimpost.08Januari.2013
Rapat dipimpin Direktur Utama (Dirut) PLN Nur Pamudji, membahas Percepatan Realisasi Pembangunan PLTU di Kubar. Rapat ini pun sekaligus menindaklanjuti surat Pemkab Kubar tertanggal 28 Desember 2012. Isinya tentang percepatan realisasi pembangunan PLTU dan jaringan listrik di Kubar.
Percepatan pembangunan PLTU di Kubar, kata Bupati Ismail Thomas yang hadir menyertakan Sekretaris Kabupaten Aminuddin, dan Asisten I Sekretariat Kabupaten Kubar Edyanto Arkan menyatakan, sangat penting.
Sehingga dengan rapat ini bupati, ketua dan wakil ketua DPRD Kubar akan mengevaluasi janji PLN di awal tahun 2014, menemui Dirut PLN. Karena saat ini masih ada 7.900 kepala keluarga (KK) atau sekitar 20 persen dari populasi masyarakat di Kubar yang belum mendapat sambungan aliran listrik sejak 2001. “Kalau seluruh Kubar, masih 75 persen masyarakat yang belum merasakan listrik dari PLN,” bebernya. Dari 75 persen masyarakat Kubar yang belum tersambung listrik, belum termasuk pembangunan delapan kantor pemerintahanyang baru. Kemudian pembangunan 9 pelabuhan khusus batubara, pelabuhan khusus CPO yang semuanya memerlukan listrik. Di mana pembangunannya sudah mulai dilakukan saat ini. Belum lagi kebutuhan listrik untuk hotel, restoran, industri, perbankan, pariwisata, industri kecil dan menengah dan lain-lain. “Semua tentu sangat mengharapkan dukungan energi listrik,” katanya.
Paling tidak 2013-2014 Kubar membutuhkan listrik dengan kapasitas 27 megawatt (MW). “Waktu saya masih menjadi wakil bupati Kubar, saya ada kasih hibah bantuan generator tahun 2003/2004,” ungkapnya.
Kemudian setelah itu melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas Batu Bara (PLTGB) di Royoq Kampung Sekolaq Oday Kecamatan Sekolaq Darat yang dibangun PT Cipta Daya Nusantara (CDN) sudah terbangun 2x3 MW.
Dalam pembangunan PLTGB Pemkab membantu lokasi atau lahan PLTGB dan jalan ke Power Plant CDN. Kemudian membantu bahan bakar berupa batu bara melalui CSR PT Banpu/Trubindo Coal Mining dan PT Gunungbayan Pratamacoal. Untuk lahannya seluas 14,3 hektare di tepi Sungai Mahakam dengan lokasi di samping pelabuhan. Kemudian akses jalan protokol masih termasuk dalam wilayah ibu kota dengan jarak kurang lebih 17 kilometer dari pusat kota dari segi transportasi batubara, keperluan air dan keperluan pembangkit lokasi ini sudah sangat memadai dengan kapasitas 2x7 MW dan pembangunannya akan berdekatan dengan PLTGB.
Untuk diketahui dari 7.900 KK yang belum terpasang listrik itu, jelas dia, baru pemukiman yang berada sekitar ibu kota kabupaten. Belum lagi di kecamatan-kecamatan. Itu semua dikarenakan kekurangan trafo dan kurangnya jaringan. Apa lagi sekarang mulai ada jalan baru di tiga kecamatan. Itu semua tentunya banyak sekali kekurangan listrik. Seperti Kecamatan Long Iram ada 12 ribu KK yang memerlukan sambungan listrik. Siluq Ngurai 10 ribu, Muara Pahu 15 ribu, dan Mook Manaar Bulatn 8 ribu, dengan total keseluruhan diperkiraan di Kubar mencapai 45 ribu sambungan baru.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, hambatan pemasangan ke masyarakatdiakibatkan PLN kekurangan 5 trafo. Pemkab Kubar langsung memesan tambah 10 trafo, itu semua komitmen dan keseriusan Pemkab yang betul-betul ingin memaksimal listrik di Kubar. Kita sangat menyadari untuk pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan pembangunan, pertumbuhan investasi sangat tergantung pada energi listrik. Jadi secara global itulah tujuan kedatangan Pemkab Kubar untuk bertemudirut PLN. Tujuannya, untuk segera menyelesaikan krisis listrik denganharapan dapat mempercepatan pembangunan PLTU di Kubar dan pemenuhan listrik untuk jangka pendek.
Bupati menyebutkan, kedatangan ke kantor PLN Jakarta, tentu juga mempertanyakan proyek yang sudah ada Perpres yang menyebutkan, pada 2014 sudah bisa beroperasi 2 x 7 MW. “Kalau kami menghitung-hitung bahwa sisa waktu 270 hari efektif kerja. Karena kalau kita hitung mulai dari awal tahun ada 364 hari,” katanya.
Potong hari minggu, potong hari raya paling 270 hari efektif untuk bekerja. “Artinya bagaimana bisa mengefektifkan waktu 270 hari ini,” ucapnya.
Sehingga Pemkab siap membantu dan mendukung proses percepatan sesuai aturan/legal. “Jika lokasi yang sudah ada penunjukkan dan sudah ditandatangan. Kalau menurut aturannya boleh kasih gratis, kita gratiskan, tidak ada masalah bagi pemkab demi percepatan pembangunan energi listrik, dengan harapan keperluan-keperluan mendasar bisa selesai sesuai jadwal,” terang Bupati.
Ia menambahkan, ketika rapat APBD dirinya pertanyakan apa hambatan PLN kenapa sambungan-sambungan ke masyarakat belum tersambung. Sementara Asisten I Setkab Kubar sudah melaporkan salah satu masalah bahwa PLN kekurangan 5 trafo. Dengan kondisi tersebut Pemkab langsung menambah 10 trafo. Artinya Pemkab betul-betul ingin PLN maksimal. “Kami sangat menyadari untuk pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan pembangunan, pertumbuhan investasi sangat tergantung pada energi listrik ini. Apa yang kita bisa back up untuk Percepatan Pembangunan di Kubar di bidang energi,” katanya.
Selama ini Pemkab Kubar bersama PLN Provinsi dan PLN Kabupaten sudahberusaha semaksimal mungkin untuk bersama-sama memperbaiki kondisi kekurangan listrik. Saat ini Kubar membutuhkan jaringan listrik minimal 3 MW dengan perhitungan 3x9 MW untuk mendukung kelancaran operasional. Komitmen Pemerintah dalam bekerjasama dengan pihak swasta dengan terbangunnya PLTGB oleh PT CDN yang sudah bisa memproduksi 3,3 MW dengan total 8 MW yang selama ini mendukung listrik di Kubar. Hadir dalam rapat tersebut Kepala Bappeda Kubar Finsen Allotodang, Kabag Hukum Jannes Hutajulu, dan jajaran PLN. (hms10/waz) copy-Kaltimpost.08Januari.2013
Langganan:
Postingan (Atom)