Kamis, 03 November 2011

Kelola Ekowisata Berbasiskan Masyarakat

Ekowisata  di Kubar memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Meliputi danau, sungai , hutan, air terjun, adat budaya, dan lain-lainnya sehingga masih berpeluang besar untuk dikelola. Hal ini diungkapkan Bupati Kubar Ismail Thomas dalam sambutan tertulis yang disampaikan Asisten Ekonomi Pembangunan dan Sosial Sekkab Kabupaten  Abed Nego di Kantor Bupati, Selasa (1/11).
Ia mengatakan ini, dalam acara workshop membangun pemahaman tentang prinsip ekowisata dan pengembangan ekowisata di kawasan Heart of Borneo Kubar.
Kegiatan ini dilakukan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia. Hadir, Project leader Kubar programme WWF Arif Data Kusuma, Ari Suhandi dari Director Indonesian ecoturism Network (Indecon).
Indecon adalah   organisasi nirlaba yang bergerak dalam pengembangan dan promosi ekowisata di Indonesia, tim survei, serta kelompok kerja HoB dan perwakilan dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kubar.
Bupati mengakui di antara  potensi tersebut ada yang sudah dikelola,  ada pula yang belum. “Potensi ekowisata ini perlu kita tangani secara serius, mengingat bahwa di satu sisi potensinya dapat dikembangkan untuk kepentingan pembangunan baik ekonomi maupun sosial budaya dalam rangka mewujudkan Kubar yang masyarakatnya semakin cerdas, sehat, produktif dan sejahtera,” terangnya.
Di sisi lain sekaligus menjadi kawasan konservasi yang diidentifikasi sebagai jantung Borneo. Di samping itu juga dapat memberikan dampak positif yang lebih luas terhadap masyarakat dan merupakan salah satu upaya yang nyata untuk mengurangi terjadinya bencana banjir dan longsor. Serta menjaga ketersediaan sumber mata air bersih yang layak dikonsumsi.
Kemudian untuk mengelola tempat-tempat wisata atau wisata alam tentu manfaatnya tidak hanya dilihat dari segi kelestarian ekologinya. Tetapi juga memberikan manfaat bagi kepentingan ekonomi, pendidikan dan kearifan loka .
Project Leader Kubar Programme WWF Arif Data Kusuma mengatakan, kegiatan ini  untukmemediasi pengembangan ekowisata yang berbasiskan  masyarakat.
 “Mengapa kita mendorong ekowisata berbasiskan masyarakat, karena Kubar masih memiliki potensi keindahan alam,  kultur masyarakat  serta unsur masyarakat atau budaya yang masih kuat dianut. Juga  memiliki keunggulan-keunggulan alam yang luar biasa,” jelas Arif.
Ia menceritakan, pada proses tahap awal, bahwa WWF bersama tim survey dari Indecon dan Disbudparpora Kubar sudah melakukan semacam survey di Ulu Mahakam untuk melihat potensi-potensi apa secara detail dapat dikembangkan untuk ekowisata kedepan.
“Jadi kita lihat banyak potensi. Hanya saja potensinya masih terkendala dengan jarak yang jauh yang mungkin pihak Decon mempunyai strategi tersendiri. Meski jauh tetap akan menjadi daya tarik yang luar biasa untuk dikembangkan,” ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar