Selasa, 08 November 2011

"...Bupati Survei Pembangunan dari Udara..."

Bupati Kubar Ismail Thomas bersama Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Aminuddin, dan Kepala Dinas  Pekerjaan Umum (PU) dan Kimpraswil Asrani memantau pembangunan menggunakan helicopter, Minggu (6/11) lalu. Fokus utama adalah melihat secara langsung topograpi pembangunan jalan ke Hulu Mahakam, jalan penghubung dari Jembatan Aji Tulur Jejangkat di Kecamatan Melak ke Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, serta lokasi pembangunan bandara baru Kubar.
Sayangnya, karena cuaca tidak mendukung, sehingga survei udara untuk melihat bentangan jalan dari ibu kota kabupaten ke perbatasan menjadi terbatas. Helikopter meninjau sampai ke Kecamatan Long Hubung, setelah itu kembali ke ibu kota kabupaten. Dari hasil survei itu, terlihat bentangan jalan dari sejumlah kampung di Kecamatan Tering dan Long Iram mengarah ke Hulu Mahakam.  Yakni melintasi Kampung Purworejo, Kelubak, Muara Mujan, Muara Leban, Long Iram Seberang, Kampung Bayan, hingga ke Kampung Keliwai.
“Kami juga melihat di antara Kampung Long Iram Seberang dengan Keliwai sudah ada jalan bekas perusahaan yang diharapkan pada 2012 bisa dibangun,” kata Bupati. Setelah dari Kecamatan Long Iram, jalan ke perbatasan ini akan melintasi lagi beberapa kecamatan lainnya. Seperti Kecamatan Long Hubung, Laham, Long Bagun, Long Pahangai, dan Long Apari.
Bupati mengatakan, untuk membangun jalan ke perbatasan hingga tuntas diperlukan dana sekitar Rp 2 triliun.  “Tidak mungkin jika hanya memakai APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Red.) Kubar. Kami sudah mengajukan 5-6 kali permohonan ke pusat,” katanya. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan. Dia sangat berharap pusat memberi tanggapan. Selain pusat, pemerintah provinsi diharapkan juga memberi dukungan.
Bupati mengatakan, pembangunan jalan ke perbatasan itu dampaknya sangat luas bagi masyarakat. Di antaranya peningkatan ekonomi. “Karena akses sungai yang digunakan warga selama ini sangat terbatas. Jika musim kemarau sungai dangkal dan proses transportasi akan terhambat. Maka jalan darat menjadi alternatif lain. Jalan itu sangat membawa dampak ekonomi, pertahanan dan keamanan daerah, serta untuk mendukung investasi,” sebutnya.
Dia mengatakan survei dilakukan sebagai wujud perhatian Pemkab Kubar terhadap  masyarakat Hulu Mahakam untuk melihat kondisi nyata jalan itu. Jika bisa terbangun tentu manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat di Kubar, khususnya masyarakat Hulu Mahakam. “Perhatian terhadap daerah-daerah di Kubar sangat besar. Bayangkan saja, hari Minggu saja saya tetap bekerja, demi pembangunan masyarakat ,” sebutnya.
Terkait rencana pemekaran wilayah Hulu Mahakam, dia mengatakan pembangunan jalan itu merupakan wujud dukungan Pemkab Kubar. Pembangunan jalan untuk mendukung pemekaran sehingga dilakukan survei dan monitoring untuk pembangunan jalan itu kearah hulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar