Ritual ibadah haji yang sudah berjalan hampir satu bulan, kini memasuki
tahap akhir. Seluruh jamaah haji Indonesia berangsur-angsur kembali ke
daerah masing-masing sesuai jadwal. Khusus jamaah haji asal Berau yang
tergabung dalam kloter 10 dan 18 akan tiba pada 1 dan 13 Desember
mendatang. Kedatangan rombongan haji ini akan disambut oleh Bupati
Berau Makmur HAPK beserta pejabat Pemkab.
Kepala Kementerian Agama Berau, Ambo Tang didampingi Sadriannur,
petugas Sistem Komputerisasi Haji Terpadu ( Siskohat) mengatakan haji
Berau terbagi dua kloter, yaitu 10 dan 18. Seluruhnya dalam keadaan
sehat, dan ada yang masih mengikuti salat Arbain di Madinah.
“Alhamdulillah semua jamaah haji Berau sehat walafiat,” kata Ambo Tang.
Ditambahkannya, haji Berau akan tiba di embarkasi Balikpapan pada 30
November sekitar pukul 16.30 wite. Sedangkan untuk Kloter 18 dengan
jumlah sekitar 12 orang akan masuk pada tanggal 10 Desember pukul 15.30
wite, kemudian menuju Berau pada 11 Desember. ”Kita sudah siapkan
petugas medis dan petugas haji di embarkasi,”jelasnya.
Di kloter 10 ada 137 orang, dan kloter 18 sebanyak 12 orang. Untuk
kloter 10, dua orang haji pulang ke Samarinda dan Balikpapan, sehingga
untuk yang tiba di Berau hanya 135 orang. Kedatangan di Berau juga akan
dibagi dalam dua penerbangan, menggunakan Trigana dan Batavia Air.
Senin, 28 November 2011
Bupati: Kubar Butuh Guru Profesional
Apel Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) di halaman depan Kantor Bupati Jumat kemarin, berbeda dari apel
biasanya. Yakni dari segi jumlah peserta apel yang sangat banyak, tidak
saja melibatkan kalangan aparat pemerintah baik PNS dan TKK, tapi juga
ratusan pelajar dari SD, SMP hingga SMA/SMK dari sejumlah sekolah.
Asisten III Sekretaris Kabupaten Kubar Murni Neri menjadi inspektur upacara (irup) menggantikan Bupati Kubar Ismail Thomas, karena sedang tugas keluar daerah.
Murni Neri mengatakan, peran guru dalam dunia pendidikan sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Diharapkan, mampu memberikan inspirasi kepada berbagai pihak tentang pentingnya peran strategis guru dalam membangun bangsa. “Sebab kita meyakini, bahwa untuk kemajuan bangsa, diperlukan pendidikan bermutu. Sedangkan pendidikan bermutu membutuhkan guru yang profesional,” kata bupati sebagaimana dikutip Murni.
Murni menambahkan, jika kita perhatikan progres Kubar dari segi pertumbuhan ekonomi dan kependudukan saat ini, di mana daerah-daerah cepat tumbuh terjadi pemusatan penduduk yang disebabkan, karena semakin meningkat dan terbuka peluang usaha. “Maka ke depan, harus berhadapan dengan situasi dimana masyarakat dan harus siap menghadapi kondisi perkotaan yang kompetitif,” katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dan harus dipersiapkan dari sekarang dan ada kondisi tertentu yang perlu dibangun. Sehingga masyarakat Kubar akan sungguh-sungguh siap. Maksudnya, menjadi komitmen Pemkab Kubar sejak tahun 2006 lalu adalah konsentrasi pembangunan pada bidang pendidikan. Karena bidang ini sangat membawa pengaruh kepada peningkatan kualitas SDM. Sebab, masalah kesiapan menghadapi kompetisi global adalah masalah manusianya baik dari segi pendidikan (formal maupun non-formal).
“Melalui peran para guru yang kian profesional di bidangnya, anak-anak kita dapat dididik dan dipersiapkan untuk menjadi manusia seutuhnya, yakin memiliki pengetahuan yang luas dan bermutu, inovatif, dan kompetitif. Kaya akan keterampilan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan sosial,” harap Murni.
Lanjut Murni, kedua di bidang ekonomi produktif yang mampu bertahan di tengah persaingan ketat dunia usaha. Bidang ekonomi semakin berkembang, apabila masyarakat memiliki kemampuan dalam menciptakan, memilih dan memanfaatkan peluang-peluang usaha yang ada. ”Jadi melalui momen peringatan tersebut, dapat memicu peningkatan produktifitas, profesionalitas dan kualitas di semua bidang pembangunan yang kita laksanakan baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, adat budaya dan lingkungan hidup,” ungkapnya.
Asisten III Sekretaris Kabupaten Kubar Murni Neri menjadi inspektur upacara (irup) menggantikan Bupati Kubar Ismail Thomas, karena sedang tugas keluar daerah.
Murni Neri mengatakan, peran guru dalam dunia pendidikan sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Diharapkan, mampu memberikan inspirasi kepada berbagai pihak tentang pentingnya peran strategis guru dalam membangun bangsa. “Sebab kita meyakini, bahwa untuk kemajuan bangsa, diperlukan pendidikan bermutu. Sedangkan pendidikan bermutu membutuhkan guru yang profesional,” kata bupati sebagaimana dikutip Murni.
Murni menambahkan, jika kita perhatikan progres Kubar dari segi pertumbuhan ekonomi dan kependudukan saat ini, di mana daerah-daerah cepat tumbuh terjadi pemusatan penduduk yang disebabkan, karena semakin meningkat dan terbuka peluang usaha. “Maka ke depan, harus berhadapan dengan situasi dimana masyarakat dan harus siap menghadapi kondisi perkotaan yang kompetitif,” katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dan harus dipersiapkan dari sekarang dan ada kondisi tertentu yang perlu dibangun. Sehingga masyarakat Kubar akan sungguh-sungguh siap. Maksudnya, menjadi komitmen Pemkab Kubar sejak tahun 2006 lalu adalah konsentrasi pembangunan pada bidang pendidikan. Karena bidang ini sangat membawa pengaruh kepada peningkatan kualitas SDM. Sebab, masalah kesiapan menghadapi kompetisi global adalah masalah manusianya baik dari segi pendidikan (formal maupun non-formal).
“Melalui peran para guru yang kian profesional di bidangnya, anak-anak kita dapat dididik dan dipersiapkan untuk menjadi manusia seutuhnya, yakin memiliki pengetahuan yang luas dan bermutu, inovatif, dan kompetitif. Kaya akan keterampilan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan sosial,” harap Murni.
Lanjut Murni, kedua di bidang ekonomi produktif yang mampu bertahan di tengah persaingan ketat dunia usaha. Bidang ekonomi semakin berkembang, apabila masyarakat memiliki kemampuan dalam menciptakan, memilih dan memanfaatkan peluang-peluang usaha yang ada. ”Jadi melalui momen peringatan tersebut, dapat memicu peningkatan produktifitas, profesionalitas dan kualitas di semua bidang pembangunan yang kita laksanakan baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, adat budaya dan lingkungan hidup,” ungkapnya.
Jumat, 25 November 2011
Kayu Menipis, Perusahaan Tutup...Dari 8.000 Pekerja, Tinggal 1.000 Orang
SEMAKIN
HABIS: Karena ditebang setiap hari selama puluhan tahun, kayu di hutan
Kubar pun menipis. Akibatnya banyak perusahaan yang tutup akibat
ketiadaan bahan baku.
SENDAWAR - Penebangan kayu di hutan Kubar yang sudah
berlangsung puluhan tahun, membuat produksinya beberapa tahun terakhir
ini terus merosot. Dampak sosial ekonomi bagi masyarakat semakin
dirasakan. Salah satunya, ribuan orang kehilangan pekerjaan akibat
banyaknya perusahaan kayu yang tutup. Mereka beralih menjadi pekerja
tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit yang mulai menjamur di
Kubar.Kepala Dinas Kehutanan Kubar Yustinus As mengakui berkurangnya perusahaan kayu di Kubar sejak 2003 hingga sekarang. “Terbanyak perusahaan kayu di era izin Hak Pemungutan Hasil Hutan (HPHH) pada 2000-2003. Setelah itu terus berkurang,” ungkap Yustinus kepada harian ini ditanya jumlah perusahan kayu yang masih beroperasi di Kubar, Kamis (24/11) kemarin.
Saat ini ada 15 perusahaan pemegang izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di lima Kecamatan Hulu Mahakam. Yakni Kecamatan Long Iram, Long Hubung, Laham, Long Bagun, dan Long Pahangai. Kemudian, 3 Hutan Tanaman Industri (HTI) di Kecamatan Siluq Ngurai, Mook Manaar Bulatn, dan Damai. Selanjutnya, 7 Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) berada di kawasan hutan Kecamatan Damai, Long Hubung, Siluq Ngurai, Mook Manaar Bulatn, dan Nyuatan.
“Dulunya mencapai 8.000 pekerja. Namun yang masih bertahan diperkirakan tinggal 1.000 pekerja,” kata dia.
Dia menjelaskan, jika kayu yang ditebang mudah tenggelam/kayu keras, diangkut menggunakan ponton yang ditarik kapal kecil atau tugboat. Tapi jika kayu sejenis meranti yang timbul di air, perusahaan menggunakan cara membuat rakit memanjang ditarik dengan kapal tarik hingga ke Samarinda.
Yustinus mengatakan, meski sektor perkayuan terus menyusut, namun upaya pengembalian hutan yang rusak ditebang kayunya akan tetap menjadi pengawasan Dinas Kehutanan. Perusahaan tetap berkewajiban selain membayar Dana Reboisasi dan Provisi Sumber Daya Hutan (DR PSDH), juga mengembalikan biaya pergantian nilai tegakan dan melaksanakan reboisasi.
“Untuk reboisasi di antaranya menanam bibit pohon sengon, akasia dan lainnya. Kegiatan ini sangat penting untuk mengembalikan hutan yang ditebang kayunya,” kata dia.
Gedung RRI Perbatasan di Long Bagun Sudah Selesai
Pembangunan gedung dan tower pemancar RRI untuk mengkover perbatasan
Kaltim dengan Malaysia, berlokasi di Kecamatan Long Bagun, sudah
selesai. Pada 22 November 2011 lalu, telah dilakukan serah terima dari
kontraktor pelaksana kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Kubar di Long Bagun.
Camat Long Bangun Rosalina Song, dan tokoh masyarakat yang hadir serahterima gedung RRI perbatasan berukuran 15x14,5 meter dan sebuah tower tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kubar yang telah menetapkan lokasinya di Long Bagun.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kontraktor pelaksananya, sehingga semua sarana RRI perbatasan ini dibangun dengan baik,” kata Rosalina Song. Dia memberikan apresiasi kepada masyarakat Long Bagun yang telah mendukung kelancaran pembangunan gedung dan tower RRI ini.
Rosalina berharap, kehadiran RRI dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat baik itu pembangunan, dan seni budaya terutama keadaan masyarakat di pedalaman. “Saya juga meminta dengan selesainya bangunan dan tower ini, RRI segera on air (mengudara), karena sudah ditunggu-tunggu warga,” ungkap dia.
Hal senada dikatakan Benediktus Juan, warga Kecamatan Long Pahangai yang menyambut baik berdirinya RRI. Ia meminta secepatnya RRI mengoperasikan pemancar tersebut. “Kami juga meminta agar penyiar atau tenaga kerja yang bertugas di RRI Perbatasan ini setidaknya warga setempat atau warga hulu Mahakam,” kata Benediktus Juan, secara terpisah.
Hal ini, kata dia, akan lebih mudah jika warga lokal karena memahami kultur seni budaya dan bahasa yang mayoritas Dayak Bahau, Kenyang, Aoheng, Penihing, dan sub-etnis Dayak lainnya.
Camat Long Bangun Rosalina Song, dan tokoh masyarakat yang hadir serahterima gedung RRI perbatasan berukuran 15x14,5 meter dan sebuah tower tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kubar yang telah menetapkan lokasinya di Long Bagun.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kontraktor pelaksananya, sehingga semua sarana RRI perbatasan ini dibangun dengan baik,” kata Rosalina Song. Dia memberikan apresiasi kepada masyarakat Long Bagun yang telah mendukung kelancaran pembangunan gedung dan tower RRI ini.
Rosalina berharap, kehadiran RRI dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat baik itu pembangunan, dan seni budaya terutama keadaan masyarakat di pedalaman. “Saya juga meminta dengan selesainya bangunan dan tower ini, RRI segera on air (mengudara), karena sudah ditunggu-tunggu warga,” ungkap dia.
Hal senada dikatakan Benediktus Juan, warga Kecamatan Long Pahangai yang menyambut baik berdirinya RRI. Ia meminta secepatnya RRI mengoperasikan pemancar tersebut. “Kami juga meminta agar penyiar atau tenaga kerja yang bertugas di RRI Perbatasan ini setidaknya warga setempat atau warga hulu Mahakam,” kata Benediktus Juan, secara terpisah.
Hal ini, kata dia, akan lebih mudah jika warga lokal karena memahami kultur seni budaya dan bahasa yang mayoritas Dayak Bahau, Kenyang, Aoheng, Penihing, dan sub-etnis Dayak lainnya.
Kantor Satu Atap Terkendala Kayu
Pembangunan kantor aparat pemerintahan
kampung, badan permusyawaratan kampung/BPK, dan lembaga adat dalam satu
atap di Kampung Gunung Bayan, Kecamatan Muara Pahu, Kubar, kini
terkendala material kayu. Sementara kayu yang diperlukan cukup banyak,
sekitar 72 meter kubik dengan berbagai ukuran.
“Kami sekarang bingung kemana mau cari kayu untuk membangun kantor satu
atap ini. Jika pun ada di kampung tetangga, dikhawatirkan saat
pengangkutannya ditindak aparat kepolisian. Makanya saya minta pihak
terkait di Kubar membantu mencarikan solusi,” tegas Garin, petinggi
Gunung Bayan kepada harian ini, kemarin.
Dari 72 kubik kayu untuk kantor satu atap yang berukuran 255 perkan itu
memerlukan 17 kubik kayu balok ulin ukuran 10 x 10 centimeter (cm), 6
kubik kayu ulin 5 x 10 cm, 19 kubik papan ulin untuk lantai/dasar dan
dinding, 3 kubik balok meranti 5 x 10 cm, dan 14 kubik papan meranti
untuk dinding dobel dan plafon.
Ia menegaskan, pembangunan kantor ini harus berjalan, karena merupakan kegiatan multiyears (tahun jamak) dengan sumber dana Alokasi Dana Kampung (ADK).
“Ini merupakan program Pemkab Kubar,” katanya.
Adapun upaya yang sudah dilakukan untuk mendapatkan material kayu
tersebut, katanya, telah menemui Dinas Kehutanan (Dishut) Kubar,
beberapa waktu lalu. Namun disarankan untuk mendapatkan kayu itu dengan
cara berkoordinasi dengan perusahaan kayu yang berada di wilayah
terdekat.
“Saya sudah coba menemui PT Sinar Mas di Kecamatan Siluq Ngurai yang
terdekat dengan kampung saya, namun hingga kini belum mendapatkan
persetujuan,” bebernya.
Upaya lain, meski mendapatkan persetujuan kayu masyarakat di Kampung
Kendesik, Kecamatan Siluq Ngurai tetapi kayunya meragukan diangkut,
karena bisa menjadi masalah di kepolisian.
Terpisah, Kepala Dishut Kubar Yustinus As membenarkan, telah menerima
usulan dari petinggi Gunung Bayan untuk memohon material kayu
pembangunan kantor satu atap.
“Saya waktu itu sudah sarankan untuk mendapatkan material kayu
menghubungi perusahaan Hutan Tanaman Industri atau Izin Pemanfaatan Kayu
terdekat,” kata dia.
Tapi kalau pun dikatakan PT Sinar Mas terkesan mempersulit, solusinya
petinggi Gunung Bayan segera membuat surat permohonan kembali kepada PT
Sinar Mas, dengan tembusan Dishut Kubar. “Jika nanti dipersulit lagi
nanti saya yang akan membantu menghubungi manajemen PT Sinar Mas,” kata
Yustinus.
Kamis, 24 November 2011
Enam Prioritas di RAPBD 2012
AKAN
DIMAKSIMALKAN: Bupati Ismail Thomas (kiri) menyerahkan jawaban
pemerintah terhadap pemandangan umum fraksi DPRD terhadap RAPBD 2012,
diterima Ketua DPRD FX Yapan, Rabu (23/11).
SENDAWAR - Bupati Kubar Ismail Thomas menyatakan akan
menggunakan anggaran pembangunan 2012 semaksimal mungkin untuk
melanjutkan pembangunan Kubar dengan memfokuskan kepada enam bidang
prioritas. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Kubar 2012 sebesar Rp 1,5 triliun, sama dengan tahun 2011.“Pemerintah menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada fraksi di DPRD yang memberikan dukungan terhadap nota pengantar RAPBD 2012,” kata Ismail Thomas, Rabu (23/11) kemarin. Bupati mengatakan itu saat menyampaikan nota penjelasan RAPBD 2012 di gedung DPRD. Sambutan bupati ini menjawab jawaban terhadap pemandangan umum Fraksi DPRD tentang nota pengantar RAPBD 2012, 16 November lalu.
Prioritas yang dimaksud, pertama, pembangunan dan peningkatan infrastruktur serta pembangunan prasarana dan sarana dasar sosial ekonomi masyarakat kampung. Kedua, peningkatan kualitas dan produktifitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas pendidikan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Kemudian, ketiga pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pembangunan pertanian, Usaha Bersama Kampung (UBK) dan usaha-usaha produktif atau Usaha Kecil Menengah (UKM), dan keempat penanganan dan upaya-upaya penggulangan kemiskinan. Selanjutnya, kelima perwujudan penyelenggaraan kepemerintahan daerah yang baik. Terakhir pengembangan seni budaya dan pariwisata, hubungan antaretnik dan pemberdayaan adat budaya lokal.
Bupati juga mengatakan, nota penjelasan keuangan pemerintah mengenai RAPBD 2012 yang disusun secara partispatif, transparan, akuntabel, adil, efisien, dan efektif yang menunjukan tekad pemerintah demi terwujudnya Kubar yang masyarakatnya semakin cerdas, sehat, produktif, dan sejahtera berbasiskan ekonomi kerakyatan. “Pemerintah juga sependapat dengan Fraksi PDI-Perjuangan agar Satuan Kerja Perangat Daerah (SKPD ) yang berpotensi menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) wajib menyusun target dan rencana pendapatan sesuai dengan urusan, organisasi, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan untuk mencapai target PAD secara optimal,” tandasnya.
Dia juga mengatakan, pemerintah sependapat dengan Fraksi Partai Gokar bahwa Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam menyusun dan melakukan rasionalisasi pagu anggaran kegiatan pada setiap SKPD menggunakan analisa standar belanja, standarisasi satuan harga barang/jasa dan standar pelayanan minimal untuk menganalisis kewajaran pagu anggaran dan jenis kegiatan yang lebih prioritas.
Selain itu, pembangunan infrastruktur terutama jalan dan jembatan agar diprioritaskan untuk membuka keterisolasian wilayah, serta meningkatkan aksebilitas arus barang dan jasa dari ibu kota kabupaten ke kecamatan sampai ke kampung dan sebaliknya.
Pemerintah juga sependapat dengan Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Demokrat bahwa pembangunan bidang pertanian haruslah benar-benar dimaksimumkan untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat. Terutama pada program peningkatan penerapan teknologi pertanian dan perkebunan.
Pada anggaran 2012 pemerintah merencanakan Rp 30,06 miliar atau meningkat sebesar Rp 13,28 miliar atau 85,19 persen dibandingkan alokasi anggaran 2011 sebesar Rp 16,23 miliar untuk meningkatkan aktifitas pembangunan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Pemkab Berangkatkan 40 Orang ke Israel
Sebagai wujud penghargaan dari Pemkab Kubar, sebanyak 40 umat Kristiani
plus 2 orang dengan biaya sendiri dari berbagai denominasi gereja
diberangkatkan ke Israel selama 9 hari mulai Kamis hari ini.
Keberangkatan mereka dilepas Bupati Kutai Barat yang diwakili
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kubar Aminudin di ruang Aji Tulur
Jejangkat Kantor Bupati, kemarin.
Dalam sambutan tertulis bupati yang dibacakan Sekkab dikatakan, berziarah ke tanah suci merupakan salah satu pembelajaran secara langsung kepada para pesertanya guna semakin memahami nilai-nilai yang terkandung dalam agama Kristen/Katolik. “Dengan mengunjungi langsung Tanah Suci Israel, seorang peziarah bisa merasakan pengalaman religius. Dengan demikian pengalaman tersebut bisa mengkristal dalam pribadi masing-masing dalam rangka mewujudkan pondasi keimanan yang kuat,” kata bupati.
Bupati melanjutkan, pondasi keimanan tersebut penting dalam rangka mendukung proses pembangunan. Sebab iman dan takwa salah satu faktor dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia demi kemajuan pembangunan Kubar.
Senada dikatakan ketua rombongan, Ayonius yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kubar. Ia berharap dengan keberangkatan ke tanah suci mampu meningkatkan pelayanan kepada kehidupan religius warga Kubar pada umumya. “Ini juga sebagai bukti warga Kubar, meski masyarakatnya heterogen atau multietnis dan keyakinan bisa hidup berdampingan,” terangnya.
Sementara itu Asisten I Bidang Pemerintahan Hukum dan Humas Sekkab Edyanto Arkan mengatakan, ziarah tanah suci merupakan program Pemkab Kubar dalam rangka penghargaan kepada para umat yang telah mengabdikan diri dan bekerjasama dalam pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dari segi keimanan.
Edyanto menuturkan jumlah usulan ziarah tanah suci tahun 2011 dari seluruh denominasi gereja sebanyak 78 orang. Namun karena keterbatasan dana pemkab, tahun ini hanya 40 orang yang terpilih, sedangkan 2 orang yang ikut berangkat dengan biaya sendiri. “Bagi yang belum bisa berangkat akan diupayakan mendapat kesempatan pada tahun-tahun mendatang,” jelasnya.
Salah seorang staf di kantor Setkab Kubar bernama Jono mengaku, gembira bisa ikut serta sebab pertama kalinya ia berziarah ke tanah suci. “Senangnya bisa ikut, sebab dari dulu saya ingin sekali pergi ke sana Israel,” ungkapnya. Hal yang sama diungkapkan peserta lainnya Isodorus Huvang Paran yang awalnya tidak begitu yakin bisa berangkat. “Saya diusulkan salah seorang pastur untuk ikut, meski awalnya pesimis bisa ikut karena banyaknya nama yang diusulkan. Tetapi ternyata saya dipanggil untuk ikut serta berziarah,” ujarnya.
Dalam sambutan tertulis bupati yang dibacakan Sekkab dikatakan, berziarah ke tanah suci merupakan salah satu pembelajaran secara langsung kepada para pesertanya guna semakin memahami nilai-nilai yang terkandung dalam agama Kristen/Katolik. “Dengan mengunjungi langsung Tanah Suci Israel, seorang peziarah bisa merasakan pengalaman religius. Dengan demikian pengalaman tersebut bisa mengkristal dalam pribadi masing-masing dalam rangka mewujudkan pondasi keimanan yang kuat,” kata bupati.
Bupati melanjutkan, pondasi keimanan tersebut penting dalam rangka mendukung proses pembangunan. Sebab iman dan takwa salah satu faktor dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia demi kemajuan pembangunan Kubar.
Senada dikatakan ketua rombongan, Ayonius yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kubar. Ia berharap dengan keberangkatan ke tanah suci mampu meningkatkan pelayanan kepada kehidupan religius warga Kubar pada umumya. “Ini juga sebagai bukti warga Kubar, meski masyarakatnya heterogen atau multietnis dan keyakinan bisa hidup berdampingan,” terangnya.
Sementara itu Asisten I Bidang Pemerintahan Hukum dan Humas Sekkab Edyanto Arkan mengatakan, ziarah tanah suci merupakan program Pemkab Kubar dalam rangka penghargaan kepada para umat yang telah mengabdikan diri dan bekerjasama dalam pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dari segi keimanan.
Edyanto menuturkan jumlah usulan ziarah tanah suci tahun 2011 dari seluruh denominasi gereja sebanyak 78 orang. Namun karena keterbatasan dana pemkab, tahun ini hanya 40 orang yang terpilih, sedangkan 2 orang yang ikut berangkat dengan biaya sendiri. “Bagi yang belum bisa berangkat akan diupayakan mendapat kesempatan pada tahun-tahun mendatang,” jelasnya.
Salah seorang staf di kantor Setkab Kubar bernama Jono mengaku, gembira bisa ikut serta sebab pertama kalinya ia berziarah ke tanah suci. “Senangnya bisa ikut, sebab dari dulu saya ingin sekali pergi ke sana Israel,” ungkapnya. Hal yang sama diungkapkan peserta lainnya Isodorus Huvang Paran yang awalnya tidak begitu yakin bisa berangkat. “Saya diusulkan salah seorang pastur untuk ikut, meski awalnya pesimis bisa ikut karena banyaknya nama yang diusulkan. Tetapi ternyata saya dipanggil untuk ikut serta berziarah,” ujarnya.
Warga Samarinda Ditangkap di Kubar
Jajaran Resnarkoba Polres Kubar
mengamankan narkoba jenis sabu-sabu seberat 8,06 gram dari tangan
tersangka Jamaluddin alias Jamil (41), warga Jalan Padat Karya, Gang
Murni RT 1, Kecamatan Samarinda Seberang. Pelaku diringkus di kamar
hotel di Kecamatan Barong Tongkok, Senin (21/11) sekitar pukul 13.45
Wita.
“Sekarang tersangkanya sudah kita amankan,” kata Kapolres Kubar AKBP RY
Wihastono Yoga Pranoto melalui Kasat Resnarkoba AKP Roberto Asfrianza
kepada harian ini, Rabu (23/11) kemarin.
Sabu-sabu yang diamankan itu, dikemas oleh tersangka ke dalam dua poket
jumbo. Polisi juga menyita barang milik tersangka berupa enam unit
ponsel, 2 bungkus plastik bening yang diduga untuk membuat kemasan
sabu-sabu sebelum dipasarkan. Kemudian, satu tas warga hitam yang
digunakan tersangka untuk menyimpan barang haram tersebut.
“Atas perbuatannya, tersangka diancam hukuman minimal 5 tahun penjara,” tegas Roberto Asfrianza.
Dengan tertangkapnya pengedar narkoba ini menambah deretan kasus di
Kubar. Seperti diberitakan sebelumnya, data kasus narkoba di Kubar
terhitung Juni hingga November 2011 sudah tercatat sekitar 10 kasus dan
diamankan 12 tersangka. Dengan barang bukti sekitar 25 gram sabu-sabu
atau senilai Rp 100 juta, dan 1.156 butir dobel L. Tersangka yang
ditangkap pun rata-rata pengedar.
Beberapa waktu sebelumnya, yakni pada 15 November tadi sekitar pukul
19.20 Wita polisi juga menangkap pengedar narkoba jenis sabu-sabu.
Tersangka bernama Ahmad Kubiase alas Ahmad Kentung (47) warga RT 5
Kampung Tanjung Laong, Kecamatan Muara Pahu, Kubar.
Tersangka Ahmad ditangkap dalam perjalanan di jalur trans Kalimantan, tepatnya di Kampung Muara Tae, Kecamatan Jempang, Kubar.
Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan tujuh poket
sabu-sabu seberat 1,89 gram, satu unit ponsel merek Nexian warna hitam,
tiga buah pipet kaca dibungkus tisu, tiga korek gas, satu bong, jaket
kulit warna hitam, 13 sedotan plastik, 98 lembar plastik kecil dan uang
sebesar Rp 420 ribu.
Disdik Siapkan 10 Sekolah Jadi RSBI
Sebanyak 10 sekolah di kecamatan seputar ibu kota kabupaten, pada 2012
dipersiapkan menjadi sekolah Rintisan Sekolah Berbasis Internasional
(RSBI). Sekolah itu berada di Kecamatan Melak, Barong Tongkok, dan
Sekolaq Darat.
Sebagai persiapan menuju RSBI itu, sebanyak 20 orang terdiri kepala sekolah dan guru sudah dikirim ke Jogjakarta, beberapa waktu lalu. Mereka melakukan studi banding ke SMKN 6, dan beberapa sekolah SD, SMP dan SMA.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kubar Ayonius mengatakan, program RSBI dilakukan karena di Kubar belum satupun sekolah yang RSBI. Di samping itu, sesuai instruksi Disdik Kaltim, agar sekolah di Kubar segera membentuk RSBI. “Jadi 10 sekolah yang akan ditingkatkan statusnya menjadi RSBI sudah dilakukan seleksi oleh kami),” kata Ayonius.
Dia mengatakan, selama studi banding itu telah mengikuti workshop, pelatihan, praktek, dan menyerap informasi yang dijalankan RSBI di Jogjakarta. Diharapkan hasil dtudi banding ini, dapat diterapkan di Kubar. Yang melatar belakangi dipilihnya Jogjakarta, karena kondisinya tidak jauh berbeda dengan Kubar. Yakni memiliki kemiripan masyarakatnya masih tinggi rasa kegotong royongnya, dan masih kental dengan kebudayaan serta sebagai kota pelajar. “Hal inilah yang mendorong Kubar memilih Jogjakarta sebagai pusat studi banding dan pengembangan RSBIr,” tandasnya.
Dikatakannya, saat ini 10 kepala sekolah dan 10 guru sudah mempraktekkan di sekolahnya masing-masing dan setelah berjalan beberapa bulan akan dievaluasi. “Mereka membuat laporan keberhasilan dan kendala yang dihadapi di setiap sekolah dan itu diserahkan ke Disdik. Nantinya itu yang akan menjadi sumber informasi bagi Disdik dalam membangun RSBI,” ucapnya.
Sebagai persiapan menuju RSBI itu, sebanyak 20 orang terdiri kepala sekolah dan guru sudah dikirim ke Jogjakarta, beberapa waktu lalu. Mereka melakukan studi banding ke SMKN 6, dan beberapa sekolah SD, SMP dan SMA.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kubar Ayonius mengatakan, program RSBI dilakukan karena di Kubar belum satupun sekolah yang RSBI. Di samping itu, sesuai instruksi Disdik Kaltim, agar sekolah di Kubar segera membentuk RSBI. “Jadi 10 sekolah yang akan ditingkatkan statusnya menjadi RSBI sudah dilakukan seleksi oleh kami),” kata Ayonius.
Dia mengatakan, selama studi banding itu telah mengikuti workshop, pelatihan, praktek, dan menyerap informasi yang dijalankan RSBI di Jogjakarta. Diharapkan hasil dtudi banding ini, dapat diterapkan di Kubar. Yang melatar belakangi dipilihnya Jogjakarta, karena kondisinya tidak jauh berbeda dengan Kubar. Yakni memiliki kemiripan masyarakatnya masih tinggi rasa kegotong royongnya, dan masih kental dengan kebudayaan serta sebagai kota pelajar. “Hal inilah yang mendorong Kubar memilih Jogjakarta sebagai pusat studi banding dan pengembangan RSBIr,” tandasnya.
Dikatakannya, saat ini 10 kepala sekolah dan 10 guru sudah mempraktekkan di sekolahnya masing-masing dan setelah berjalan beberapa bulan akan dievaluasi. “Mereka membuat laporan keberhasilan dan kendala yang dihadapi di setiap sekolah dan itu diserahkan ke Disdik. Nantinya itu yang akan menjadi sumber informasi bagi Disdik dalam membangun RSBI,” ucapnya.
Tugu Khatulistiwa di Long Iram...Sebagai Penanda Geografis sekaligus Sejarah
LEBIH
MEGAH: Tugu Khatulistiwa di Pontianak yang terdiri dari 4 tonggak kayu
belian (kayu besi) ini, termasuk tugu yang sangat populer di Indonesia.
Tugu sejenis di Long Iram diharapkan lebih megah lagi.
SENDAWAR - Garis khatulistiwa yang juga membentang di
wilayah Kecamatan Long Iram akan segera ditandai lewat sebuah tugu,
mirip yang ada di Pontianak, Kalimantan Barat. Bupati Ismail Thomas
berniat mewujudkan pembangunan tugu khatulistiwa tersebut.“Saya sudah meminta membuat perencanaan tugu khatulistiwa di Long Iram, agar tahun 2012 bisa mulai dibangun. Saya kira tidak sulit karena tidak memerlukan dana yang besar,” kata Bupati Ismail Thomas, Kamis (17/11) tadi. Dia mengatakan ini di hadapan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Ketua DPRD Kubar FX Yapan, Camat Long Iram Junaidi, dan ratusan masyarakat Long Iram, pada peresmian BPD Kantor Cabang Pembantu Kecamatan Long Iram.
Tingginya keinginan Ismail Thomas membangun tugu tersebut, karena tidak ingin keberadaan tugu khatulistiwa hanya ada di Pontianak, Kalbar saja. Sementara di Kubar yang membentang garis khatulistiwa di wilayah Kecamatan Long Iram, terlupakan. “Makanya harus ada tugu khatulistiwa juga di Long Iram,” tegasnya lagi.
Keberadaan garis khatulistiwa di Long Iram ini, beber Ismail Thomas, sering disampaikan guru saat ia sekolah puluhan tahun silam. “Ketika saya masih di SD, guru saya mengatakan, garis khatulistiwa itu terbentang dari Pontianak, Kalbar ke Kecamatan Long Iram,” katanya. Tapi tentang di mana lokasi garis khatulistiwa di Long Iram itu, sampai sekarang tidak diketahui.
Ismail berharap, dengan doa dan didukung masyarakat Kubar khususnya masyarakat Long Iram, tugu khatulistiwa tersebut akan terwujud. Di samping sebagai tanda khatulistiwa, juga akan menjadi objek wisata dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar.
Terpisah, Camat Long Iram Junaidi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan tugu khatulistiwa, sejak 2009. Lokasinya di Jalan Dr Soewondo RT 4 Kampung Long Iram Kota, Kecamatan Long Iram dengan lahan sekitar 20 x 30 meter. “Harapan saya bentuk tugu khatulistiwanya lebih bagus dan unik. Kalau bisa tidak kalah dengan tugu khatulistiwa di Pontianak, Kalbar,” pinta Junaidi ketika dikonfirmasi melalui ponselnya, kemarin.
Pemerintah Kecamatan bersama masyarakat, dikatakannya, sangat mendukung pembangunan tugu khatulistiwa tersebut bisa diwujudkan tahun depan atau 2012. Dengan adanya tugu khatulistiwa, maka Long Iram akan lebih dikenal. Apalagi, Kecamatan Long Iram, salah satu kota tertua di Kubar. “Ini akan menjadi daya tarik tersendiri,” kata Junaidi.
Hal senada ditegaskan Hamsadi, tokoh masyarakat Long Iram. Dia mengatakan, keputusan yang diambil oleh Bupati Ismail Thomas cerdas. Karena pembangunan tugu khatulistiwa di Long Iram sebagai kecamatan tertua yang berdiri sekitar 1826 bisa membangkitkan perkembangan Kecamatan Long Iram. Di samping itu membangkitkan nilai historis tersendiri yang cukup terkenal di Belanda.
“Karena di zaman Belanda, Kecamatan Long Iram menjadi basis perebuatan kekuasan pada waktu itu,” kenang dia. ”Saya harap tugu khatulistiwa itu dihiasi lampu warna-warni, sehingga menarik bagi wisatawan yang melihatnya,” pinta dia.
Hamsadi mengakui sependapat tugu khatulistiwa di di Jalan Dr Soewondo RT 4 Kampung Long Iram. Karena dulunya, tempat tersebut memiliki historis yang cukup tinggi. Yakni Kantor Kewedanaan pertama, serta Boven Mahakam tahun 1856. Yakni pintu gerbang menuju ke hulu Mahakam pada masa penjajahan Belanda. “Long Iram juga sebagai kota tugu lintasan khatulistiwa, dinamakan tugu ekuator yang dibangun sekitar Agustus 1953,” sebut Hamsadi.
Disiplin termasuk Kepatuhan Laksanakan Perintah
Kedisiplinan pegawai negeri sipil (PNS) yang terus diingatkan Bupati
Kubar Ismail Thomas, tidak hanya soal waktu dan kerja. Tapi termasuk
bertanggung jawab melaksanakan perintah atas pekerjaan. “Untuk itu saya
meminta agar semua pimpinan unit kerja terus mengadakan pembinaan karier
terhadap para stafnya, sehingga dapat tercipta sistim kaderisasi yang
baik dalam pendayagunaannya secara kedinasan,” tegas bupati, Senin
(21/11). Dia mengatakan ini pada ujian dinas dan ujian penyesuaian
ijazah 194 PNS Kubar dan Kutai Timur (Kutim) di Balai Pertemuan Umum
Tanna Purai Ngeriman Komplek Perkantoran Pemkab Kubar.
Terkait penyesuaian ijazah tersebut, Ismail Thomas mengatakan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Kenaikan Pangkat, sudah jelas dengan syarat PNS harus memperoleh ijazah yang lebih tinggi dan lulus dalam ujian penyesuaian ijazah. Ujian ini tentu saja tidak hanya bertujuan untuk memenuhi tuntutan administrasi kedinasan saja, melainkan lebih diarahkan kepada kelayakan para peserta. Baik menyangkut kemampuan intelektual, maupun menyangkut komitmen dan tanggung jawab moral dalam kapasitas peningkatan karier yang berhubungan dengan kenaikan pangkat.
“Tujuannya ntuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi PNS. Sehingga kemudian mampu membentuk dan menjalankan suatu melalui sistem tata kelola pemerintahan yang baik bersih dan bertanggung jawab,” kata Ismail Thomas. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kubar Meril Elisa mengatakan, pelaksanaan ujian selama dua hari, 21 sampai 22 November 2011. Pesertanya, 13 orang mengikuti ujian dinas dan 181 peserta penyesuaian ijazah. “Di sini juga ada 81 PNS dari Kutim,” sebut Meril.
Kepada seluruh peserta, dia berharap, agar dapat mengikuti dengan baik, sehingga dapat dikembangkan dengan baik untuk kepentingan dinas dan secara khusus bagi peningkatan kinerja sendiri untuk mencapai karier yang lebih baik. Adapun materi ujian penyesuaian ijazah meliputi pengetahuan umum dan pembuatan makalah. Kegiatan ini dipandu oleh tenaga pengawas dari BKD Kaltim dan Kubar. PNS Kubar yang disesuaikan ijazahnya meliputi S2 (12 orang), S1 (54 orang), SMA (32 orang), kemudian dari Kutim untuk S2 (7 orang), S1 (69 orang), SMA (5 orang) dan untuk ujian dinas (13 orang).
Terkait penyesuaian ijazah tersebut, Ismail Thomas mengatakan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Kenaikan Pangkat, sudah jelas dengan syarat PNS harus memperoleh ijazah yang lebih tinggi dan lulus dalam ujian penyesuaian ijazah. Ujian ini tentu saja tidak hanya bertujuan untuk memenuhi tuntutan administrasi kedinasan saja, melainkan lebih diarahkan kepada kelayakan para peserta. Baik menyangkut kemampuan intelektual, maupun menyangkut komitmen dan tanggung jawab moral dalam kapasitas peningkatan karier yang berhubungan dengan kenaikan pangkat.
“Tujuannya ntuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi PNS. Sehingga kemudian mampu membentuk dan menjalankan suatu melalui sistem tata kelola pemerintahan yang baik bersih dan bertanggung jawab,” kata Ismail Thomas. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kubar Meril Elisa mengatakan, pelaksanaan ujian selama dua hari, 21 sampai 22 November 2011. Pesertanya, 13 orang mengikuti ujian dinas dan 181 peserta penyesuaian ijazah. “Di sini juga ada 81 PNS dari Kutim,” sebut Meril.
Kepada seluruh peserta, dia berharap, agar dapat mengikuti dengan baik, sehingga dapat dikembangkan dengan baik untuk kepentingan dinas dan secara khusus bagi peningkatan kinerja sendiri untuk mencapai karier yang lebih baik. Adapun materi ujian penyesuaian ijazah meliputi pengetahuan umum dan pembuatan makalah. Kegiatan ini dipandu oleh tenaga pengawas dari BKD Kaltim dan Kubar. PNS Kubar yang disesuaikan ijazahnya meliputi S2 (12 orang), S1 (54 orang), SMA (32 orang), kemudian dari Kutim untuk S2 (7 orang), S1 (69 orang), SMA (5 orang) dan untuk ujian dinas (13 orang).
Kamis, 17 November 2011
Didik Ingatkan soal Penjara, Rumah Sakit dan Kematian
Terbukanya Kubar dari jalur darat, udara, dan sungai menurut Ketua Badan
Narkotika Kubar Didik Effendi, menjadi peluang yang sangat rawan
masuknya jaringan narkoba.
“Karena kita agak sulit memantaunya. Dari tiga jalur transportasi itu sulit dideteksi terutama jalur darat,” kata Didik Effendi yang juga Wakil Bupati Kubar kepada media ini, Rabu (16/11) kemarin. Ungkapan inipun sempat diutarakan Didik di hadapan ratusan pelajar SMA, ketika membuka penyuluhan Hari Pahlawan di Auditorium Aji Tulur Jejangkat Setkab Kubar, beberapa hari lalu.
Terbukanya jalur itu, adalah melintasi jalan trans Kalimantan dan ruas jalan yang terhubungkan ke Kalimantan Tengah dan menjurus ke Kalimantan Selatan. Berikutnya, ruas jalan yang tembus ke Penajam Paser Utara dan Balikpapan melalui simpang Resak, Kecamatan Bongan, Kubar.
Dengan terbukanya Kubar terhadap jaringan narkoba, Didik berupaya mengantisipasinya melalui program penyuluhan ke sekolah-sekolah tentang bahaya narkoba. Di samping itu, dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan tokoh masyarakat di kabupaten dan kecamatan-kecamatan selalu mengimbau bahaya narkoba. “Yang paling rentan adalah pelajar. Makanya saya juga ingatkan bahwa mencoba narkoba, ada 3 sahabat sejati narkoba. Yaitu penjara, rumah sakit, dan kematian,” katanya.
Tak hanya narkoba, Didik di juga harus memberikan imbauan terkait kenalan remaja yang kebut-kebutan di jalan raya. Pasalnya, tingkat kecelakaan di Kubar juga tinggi dan korban paling banyak dialami oleh pelajar SMP dan SMA. “Tolong berhati-hati, jangan sampai mencelakai diri sendiri dan orang lain,” tegasnya. Disarankan juga, kepada pihak sekolah setiap hari Senin diberikan arahan kepada anak didiknya untuk tidak kebut-kebutan di jalan. Orangtua harus mengawasi anak-anaknya.
“Karena kita agak sulit memantaunya. Dari tiga jalur transportasi itu sulit dideteksi terutama jalur darat,” kata Didik Effendi yang juga Wakil Bupati Kubar kepada media ini, Rabu (16/11) kemarin. Ungkapan inipun sempat diutarakan Didik di hadapan ratusan pelajar SMA, ketika membuka penyuluhan Hari Pahlawan di Auditorium Aji Tulur Jejangkat Setkab Kubar, beberapa hari lalu.
Terbukanya jalur itu, adalah melintasi jalan trans Kalimantan dan ruas jalan yang terhubungkan ke Kalimantan Tengah dan menjurus ke Kalimantan Selatan. Berikutnya, ruas jalan yang tembus ke Penajam Paser Utara dan Balikpapan melalui simpang Resak, Kecamatan Bongan, Kubar.
Dengan terbukanya Kubar terhadap jaringan narkoba, Didik berupaya mengantisipasinya melalui program penyuluhan ke sekolah-sekolah tentang bahaya narkoba. Di samping itu, dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan tokoh masyarakat di kabupaten dan kecamatan-kecamatan selalu mengimbau bahaya narkoba. “Yang paling rentan adalah pelajar. Makanya saya juga ingatkan bahwa mencoba narkoba, ada 3 sahabat sejati narkoba. Yaitu penjara, rumah sakit, dan kematian,” katanya.
Tak hanya narkoba, Didik di juga harus memberikan imbauan terkait kenalan remaja yang kebut-kebutan di jalan raya. Pasalnya, tingkat kecelakaan di Kubar juga tinggi dan korban paling banyak dialami oleh pelajar SMP dan SMA. “Tolong berhati-hati, jangan sampai mencelakai diri sendiri dan orang lain,” tegasnya. Disarankan juga, kepada pihak sekolah setiap hari Senin diberikan arahan kepada anak didiknya untuk tidak kebut-kebutan di jalan. Orangtua harus mengawasi anak-anaknya.
Mandiri dan Berkualitas, Suka Maju Wakili 283 Posyandu
Posyandu Suka Maju di Kampung Sumber Sari, Kecamatan Barong Tongkok
terpilih mewakili Kubar mengikuti lomba Posyandu tingkat Kaltim. Senin
(14/11), dilakukan penilaian oleh tim Kaltim, yakni Abdul Wahab dari
Badan Pemberdayan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kaltim,
Sutrisno Ketua Pokja IV TP PKK Kaltim, Abdul Saran TP PKK Kaltim, Dwi
Lingga Harianto dari BP2KB Kaltim.
Abdul Wahab mengatakan, penilaian terhadap Posyandu Suka Maju Sumber Sari ini merupakan paling akhir dari 14 kabupaten/kota se-Kaltim. Meskipun demikian tidak mengurangi arti dari penilaian tersebut. “Tujuan lomba ini mencari posyandu yang terbaik di Kaltim. Jumlah posyandu kurang lebih 6.000 ribu unit. Kami berharap posyandu dibina terus,” kata Abdul Wahab, di sela-sela penilaian di Posyandu Suka Maju Sumber Sari.
Petinggi Kampung Sumber Sari Mukminin mengatakan, sangat senang bisa mewakili Kubar tingkat Kaltim. Gedung posyandu digunakan sejak 2009 yang merupakan dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan luas gedung 11x9 meter persegi. “Kampung Sumber Sari dengan jumlah penduduk 1. 400 jiwa atau 376 kepala keluarga (KK),” kata Mukminin.
Ketua TP PKK Kubar Lucia Mayo melalui Koordinator kelompok kerja (Pokja) IV Dempin Murni Neri mengatakan, dipilihnya Posyandu Suka Maju Sumber Sari adalah hasil seleksi penilaian dari 283 posyandu se-Kubar. Sebab, dari 283 hanya 7 posyandu yang masuk kriteria mengikuti lomba posyandu se-Kubar.
Dia mengatakan, Posyandu Suka Maju Sumber Sari terpilih karena perkembangannya sebagai posyandu mandiri. Di samping sudah memiliki gedung sendiri, tingkat pelayanannya pun baik. Ditambah peran masyarakat di lingkungannya yang sangat memengaruhi keberhasilan. Tidak hanya itu di halaman belakang juga memiliki halaman yang ditanami tanaman obat keluarga (toga). “Posyandu ini bisa menjadi contoh bagi posyandu lainnya,” harapnya.
Ditambahkan Ketua Pokja IV Martina D Juan, kelebihan dari Posyandu Suka Maju Sumber Sari termasuk memiliki struktural memiliki kepengurusan yang baik.
Hadir Wakil Ketua I sekaligus Kordinator Pokja I Rupinah Didik Effendi , Sekretaris Pokja I Krispina Kinam, Kordinator Pokja II Erma Suryani Ellia, Ketua Pokja II Linawaty Tony, Wakil Ketua II Apung Yen Komo. Kemudian Sekretaris Pokja IV Sulistyawati Sadiono, Anggota Pokja IV Sumiati dan Emiliana Yuntak, Sekretaris TP PKK Nienchidangala , Wakil Bendahara TP PKK Kubar Mimi Miktelde.
Abdul Wahab mengatakan, penilaian terhadap Posyandu Suka Maju Sumber Sari ini merupakan paling akhir dari 14 kabupaten/kota se-Kaltim. Meskipun demikian tidak mengurangi arti dari penilaian tersebut. “Tujuan lomba ini mencari posyandu yang terbaik di Kaltim. Jumlah posyandu kurang lebih 6.000 ribu unit. Kami berharap posyandu dibina terus,” kata Abdul Wahab, di sela-sela penilaian di Posyandu Suka Maju Sumber Sari.
Petinggi Kampung Sumber Sari Mukminin mengatakan, sangat senang bisa mewakili Kubar tingkat Kaltim. Gedung posyandu digunakan sejak 2009 yang merupakan dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan luas gedung 11x9 meter persegi. “Kampung Sumber Sari dengan jumlah penduduk 1. 400 jiwa atau 376 kepala keluarga (KK),” kata Mukminin.
Ketua TP PKK Kubar Lucia Mayo melalui Koordinator kelompok kerja (Pokja) IV Dempin Murni Neri mengatakan, dipilihnya Posyandu Suka Maju Sumber Sari adalah hasil seleksi penilaian dari 283 posyandu se-Kubar. Sebab, dari 283 hanya 7 posyandu yang masuk kriteria mengikuti lomba posyandu se-Kubar.
Dia mengatakan, Posyandu Suka Maju Sumber Sari terpilih karena perkembangannya sebagai posyandu mandiri. Di samping sudah memiliki gedung sendiri, tingkat pelayanannya pun baik. Ditambah peran masyarakat di lingkungannya yang sangat memengaruhi keberhasilan. Tidak hanya itu di halaman belakang juga memiliki halaman yang ditanami tanaman obat keluarga (toga). “Posyandu ini bisa menjadi contoh bagi posyandu lainnya,” harapnya.
Ditambahkan Ketua Pokja IV Martina D Juan, kelebihan dari Posyandu Suka Maju Sumber Sari termasuk memiliki struktural memiliki kepengurusan yang baik.
Hadir Wakil Ketua I sekaligus Kordinator Pokja I Rupinah Didik Effendi , Sekretaris Pokja I Krispina Kinam, Kordinator Pokja II Erma Suryani Ellia, Ketua Pokja II Linawaty Tony, Wakil Ketua II Apung Yen Komo. Kemudian Sekretaris Pokja IV Sulistyawati Sadiono, Anggota Pokja IV Sumiati dan Emiliana Yuntak, Sekretaris TP PKK Nienchidangala , Wakil Bendahara TP PKK Kubar Mimi Miktelde.
Olahraga Tradisional Berpeluang Juara di Festival Kemilau
Olahraga tradisional begasing, belogo, dan menyumpit dari Kubar
berpeluang besar untuk meraih juara pada Festival Kemilau Benua Etam
ke-VI di Stadion Madya Sempaja, Samarinda. Besarnya peluang ini, setelah
ketiga olahraga itu mulai bertanding perdana, Selasa (15/11), sudah ada
yang masuk perempat final. Salah satunya, begasing yang menurunkan
Jenedi, Paten, dan Doloi. Dalam cabang menyumpit, Kubar menurunkan
penyumpit andalan yakni Matius Biotin, Kadek, dan Suryansyah. Atlet
menyumpit sudah beberapa kali juara di level Kaltim.
“Kita lagi menghadapi lawan terberat yakni dari Kutim, Bontang, dan tuan rumah Samarinda. Tapi kita berusaha sebagai juara,” kata Matius Biton, kemarin. Hal senada belogo Kubar menurunkan Nopi, Mulyadi, dan Lenarduson yang juga telah mendapatkan poin hasil pertandingan hari pertama, kemarin. “Kita harapkan hasil maksimal,” kata Nopi yang mengaku lawan terberat dari tuan rumah. Peserta dari tuan rumah, tak lain warga Kubar yang kini sudah menjadi warga Samarinda.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kubar Sillas Sinar melalui Kepala Bidang Kebudayaan Lorentius Silasludin yang memimpin rombongan kontingen Kubar mengatakan, tim kesenian berhasil tampil memuaskan. Ketika, di lomba parade/defile di Stadion Madya Sempaja Samarinda pada hari pertama, Selasa (15/11). Ada 16 penari yang ditampilkan dengan judul tarian Tuyutn selama durasi 10 menit. “Hasil juaranya akan ditentukan pada malam penutupan, yakni Kamis malam (nanti malam),” kata Lorentius. Dia mengatakan, di tempat yang sama, juga akan dilakukan lomba tari pedalaman dan pesisir. Untuk lomba tari pedalaman, tim kesenian Kubar menampilkan tarian belian sentiu dan tari gantar. Sedangkan lomba tari pesisir, menampilkan tim tari jepen.
Untuk diketahui, keikutsertaan tim kesenian Kubar di event ini, juga menggelar pameran terbuka di lantai dasar Hotel Atlet, sejak Selasa (15/11). Pameran pariwisata Disbudparpora Kubar memamerkan barang kerajinan seperti anjat manik, baju ulab doyo, baju jomoq, baju manik, foto-foto wisata air terjun, kersik luwai, dan pesona riam.
Dia mengatakan, bidang seni adat dan budaya Pemkab Kubar menaruh perhatian yang sangat besar dalam upaya mengembangan dalam melestarikan seni adat dan budaya. Ini dibuktikan dengan keikutsertaan Disbudparpora Kubar yang didukung Sanggar Seni Kabupaten yang diketuai Lucia Mayo Thomas dalam berbagai even seni adat dan budaya. Baik di provinsi hingga ke tingkat nasional.
“Kita lagi menghadapi lawan terberat yakni dari Kutim, Bontang, dan tuan rumah Samarinda. Tapi kita berusaha sebagai juara,” kata Matius Biton, kemarin. Hal senada belogo Kubar menurunkan Nopi, Mulyadi, dan Lenarduson yang juga telah mendapatkan poin hasil pertandingan hari pertama, kemarin. “Kita harapkan hasil maksimal,” kata Nopi yang mengaku lawan terberat dari tuan rumah. Peserta dari tuan rumah, tak lain warga Kubar yang kini sudah menjadi warga Samarinda.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kubar Sillas Sinar melalui Kepala Bidang Kebudayaan Lorentius Silasludin yang memimpin rombongan kontingen Kubar mengatakan, tim kesenian berhasil tampil memuaskan. Ketika, di lomba parade/defile di Stadion Madya Sempaja Samarinda pada hari pertama, Selasa (15/11). Ada 16 penari yang ditampilkan dengan judul tarian Tuyutn selama durasi 10 menit. “Hasil juaranya akan ditentukan pada malam penutupan, yakni Kamis malam (nanti malam),” kata Lorentius. Dia mengatakan, di tempat yang sama, juga akan dilakukan lomba tari pedalaman dan pesisir. Untuk lomba tari pedalaman, tim kesenian Kubar menampilkan tarian belian sentiu dan tari gantar. Sedangkan lomba tari pesisir, menampilkan tim tari jepen.
Untuk diketahui, keikutsertaan tim kesenian Kubar di event ini, juga menggelar pameran terbuka di lantai dasar Hotel Atlet, sejak Selasa (15/11). Pameran pariwisata Disbudparpora Kubar memamerkan barang kerajinan seperti anjat manik, baju ulab doyo, baju jomoq, baju manik, foto-foto wisata air terjun, kersik luwai, dan pesona riam.
Dia mengatakan, bidang seni adat dan budaya Pemkab Kubar menaruh perhatian yang sangat besar dalam upaya mengembangan dalam melestarikan seni adat dan budaya. Ini dibuktikan dengan keikutsertaan Disbudparpora Kubar yang didukung Sanggar Seni Kabupaten yang diketuai Lucia Mayo Thomas dalam berbagai even seni adat dan budaya. Baik di provinsi hingga ke tingkat nasional.
Rabu, 16 November 2011
"...Tolak Intervensi, Dukung Ismail Thomas..."
Selasa (15/11) siang, kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di
Jalan Rasuna Said, Jakarta, mendadak "merah dan meriah". Apa pasalnya?
Puluhan orang yang menamakan diri Pusat Hubungan Masyarakat (PHM)
Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar aksi di halaman kantor institusi
penegak hukum tersebut.
Di bawah arahan Ketua PHM Kaltim Udin Mulyono, massa berbaju merah yang mayoritas berasal dari Kutai Barat (Kubar) tersebut menggelar acara dangdutan di tengah guyuran hujan sekitar pukul 13.00 Wib, kemarin. Mereka menikmati acara "berjoget" yang diselingi orasi tersebut.
Sekitar 15 orang perwakilan pendemo kemudian diterima bagian humas KPK untuk menyampaikan aspirasinya. Pada intinya, massa mengecam aksi demo yang digelar oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) beberapa waktu sebelumnya. Karena upaya LSM tersebut mengintervensi KPK, dengan menyampaikan orasi politik yang tidak berdasarkan data dan fakta hukum, dan tendensius serta berdasarkan fitnah.
Udin Mulyono menilai, hal tersebut merupakan upaya melemahkan kinerja KPK dalam proses penegakan hukum di Indonesia.
Namun tak dibeberkan secara gamblang apa tuntutan LSM yang disebut Udin menyambangi KPK dalam seminggu belakangan. "Ini jelas merupakan bentuk intervensi terhadap KPK. PHM secara jelas mendukung dan meminta KPK untuk tidak menggubris aksi tersebut," terang Udin di hadapan humas KPK, kemarin.
Dilanjutkan Udin, aksi kemarin merupakan counter terhadap aksi LSM lain sebelumnya. PHM menilai, aksi massa tandingannya adalah buah dari kekecewaan pascakekalahan pada Pilkada Kubar yang dimenangkan pasangan Ismail Thomas-Didik Effendi, beberapa waktu lalu.
"Hal itu jelas mengada-ada dan hanya mencari-cari kesalahan. Jelas Pak Thomas mengumpulkan 56 persen suara yang menandakan masyarakat Kutai Barat masih percaya atas kepemimpinannya," kata Udin. PHM juga menyatakan, dukungan atas KPK dalam rangka menegakkan supremasi hukum, berharap KPK tidak menjadi alat politik, dan meminta KPK untuk konsisten menjaga citra yang dinilai baik.
Humas KPK Johan Budi melalui stafnya menyatakan apresiasi atas aksi damai dan sesuai prosedur hukum yang dilakukan PHM. Para pendemo juga diminta tidak anarkis jika berhadapan dengan kubu yang berseberangan dan tetap mengutamakan objektifitas. Humas juga berjanji akan menyampaikan aspirasi PHM kepada pimpinan KPK. Aksi siang itu ditutup dengan penyerahan bunga dari demonstran ke KPK sebagai bentuk dukungan dan terima kasih atas sambutannya.
Di bawah arahan Ketua PHM Kaltim Udin Mulyono, massa berbaju merah yang mayoritas berasal dari Kutai Barat (Kubar) tersebut menggelar acara dangdutan di tengah guyuran hujan sekitar pukul 13.00 Wib, kemarin. Mereka menikmati acara "berjoget" yang diselingi orasi tersebut.
Sekitar 15 orang perwakilan pendemo kemudian diterima bagian humas KPK untuk menyampaikan aspirasinya. Pada intinya, massa mengecam aksi demo yang digelar oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) beberapa waktu sebelumnya. Karena upaya LSM tersebut mengintervensi KPK, dengan menyampaikan orasi politik yang tidak berdasarkan data dan fakta hukum, dan tendensius serta berdasarkan fitnah.
Udin Mulyono menilai, hal tersebut merupakan upaya melemahkan kinerja KPK dalam proses penegakan hukum di Indonesia.
Namun tak dibeberkan secara gamblang apa tuntutan LSM yang disebut Udin menyambangi KPK dalam seminggu belakangan. "Ini jelas merupakan bentuk intervensi terhadap KPK. PHM secara jelas mendukung dan meminta KPK untuk tidak menggubris aksi tersebut," terang Udin di hadapan humas KPK, kemarin.
Dilanjutkan Udin, aksi kemarin merupakan counter terhadap aksi LSM lain sebelumnya. PHM menilai, aksi massa tandingannya adalah buah dari kekecewaan pascakekalahan pada Pilkada Kubar yang dimenangkan pasangan Ismail Thomas-Didik Effendi, beberapa waktu lalu.
"Hal itu jelas mengada-ada dan hanya mencari-cari kesalahan. Jelas Pak Thomas mengumpulkan 56 persen suara yang menandakan masyarakat Kutai Barat masih percaya atas kepemimpinannya," kata Udin. PHM juga menyatakan, dukungan atas KPK dalam rangka menegakkan supremasi hukum, berharap KPK tidak menjadi alat politik, dan meminta KPK untuk konsisten menjaga citra yang dinilai baik.
Humas KPK Johan Budi melalui stafnya menyatakan apresiasi atas aksi damai dan sesuai prosedur hukum yang dilakukan PHM. Para pendemo juga diminta tidak anarkis jika berhadapan dengan kubu yang berseberangan dan tetap mengutamakan objektifitas. Humas juga berjanji akan menyampaikan aspirasi PHM kepada pimpinan KPK. Aksi siang itu ditutup dengan penyerahan bunga dari demonstran ke KPK sebagai bentuk dukungan dan terima kasih atas sambutannya.
Abed: Ada Teroris BBM
Langkanya bahan bakar minyak (BBM),
khususnya premium di Kubar membuat gerah Asisten Sekkab Kubar Bidang
Ekonomi Pembangunan, Abed Nego. Dia bahkan menyebutkan, di Kubar ada
teroris BBM.
Abed meyakini ada orang-orang tertentu yang berulang-ulang mengantre di
stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU), sehingga warga
lainnya kesulitan mendapatkan BBM. Orang tersebut menjual BBM ke
pengecer ilegal di pinggir jalan dengan harga di atas harga subsidi,
lalu pengecer ilegal tadi menjual lagi ke pengendara motor atau mobil.
Harganya bisa dua kali lipat dari harga resmi, Rp 4.500 per liter.
“Kami akan melakukan sosialisasi kepada pengecer resmi dan APMS (Agen
Premium Minyak Solar) di kecamatan-kecamatan. Lalu dibuat kesepakatan,
yang memuat soal distribusi BBM oleh SPBU APMS dan pengecer resmi di
masing-masing kecamatan, serta soal penetapan HET (Harga Eceran
Tertinggi, Red.) sesuai daerahnya masing-masing,” kata Abed Nego, dalam rapat di Kecamatan Sekolaq Darat, Selasa (15/11) kemarin.
Hadir, Camat Sekolaq Darat FX Kaswi dan para pemilik SPBU APMS dan
pengecer berizin dan beberapa petinggi di wilayah Sekolaq Darat. Rapat
menyepakati, mulai 21 November 2011 diterapkan HET premium di tingkat
pengecer resmi Rp 6 ribu per liter, sedangkan di SPBU APMS, baik premium
dan solar Rp 4.500 per liter. SPBU APMS berkewajiban membagikan
kuotanya 30 persen BBM kepada 8 pengecer resmi di wilayah Sekolaq Darat.
Soal kesepakatan antara SPBU AMPS dan pengecer resmi di Sekolaq Darat
nanti, lanjut Abed Nego, akan diserahkan kepada pihak Polres dan Satpol
PP Kubar, berikut ditembuskan kepada semua kampung di wilayah
kecamatannya. Langkah ini, akan dilakukan di semua kecamatan.
“Kalau kesepakatan sudah diserahkan kepada kedua lembaga itu (Polres
dan Satpol PP), maka merekalah yang akan mengambil tindakan hukum bila
masih ada yang melanggarnya di lapangan,” tegas dia.
Untuk menghindari antre yang pembelinya itu-itu saja, dikatakannya,
Pemkab Kubar juga akan memberikan kartu kendali kepada setiap pemilik
roda empat dan roda dua. Kartu ini memuat identitas warga dan kuota BBM
yang dibeli.
“Kartu ini akan diberikan oleh petugas pemkab yang mangkal di SPBU,
lalu mencatatnya. Jadi setiap pembeli dibatasi tiga hari sekali boleh
membeli BBM. Ini dilakukan upaya pemerataan,” tegasnya.
Dia menyebutkan, jatah BBM di Kubar setiap bulan 230 kiloliter yang
didistribusikan kepada 17 APMS se-Kubar. Pemkab Kubar juga sedang
menyusun tim menemui DPR RI di Jakarta untuk meminta tambah kuota BBM
kisarannya 30-40 persen dari kuota yang ada di Kubar sekarang.
Sebelumnya, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kubar Yohanes Avun
menyebutkan, hingga kini sudah ada 17 izin pengecer BBM yang diberikan.
Dari jumlah tersebut dinilai sudah cukup, sehingga belum ada rencana
pemberian izin baru.
Tiga Perusahaan Dapatkan Penghargaan Kesehatan
Kepedulian tiga perusahaan di bidang kesehatan kepada masyarakat,
memperoleh penghargaan dari pemerintah. Penghargaan diserahkan saat
apel Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-47 di halaman depan Kantor Bupati
Kubar, Senin (14/11) tadi. Ke-3 perusahaan itu yakni PT Bina Insan
Sukses Mandiri (BISM), PT Pama Persada Nusantara, dan CU Ningkah Olo.
Wakil Bupati (Wabup) Kubar Didik Effendi mengucapkan terima kasih atas kepedulian perusahaan yang ikut berpartisifasi dalam meringankan beban warga masyarakat Kubar dalam bidang kesehatan. Seperti pengobatan massal secara gratis.
“Saya meminta perusahaan lain di Kubar agar bisa meniru hal serupa di bidang kesehatan. Kerena kegiatan tersebut, sangat membantu sekali kepada warga masyarakat yang kurang mampu. Jadi perlu dipertahankan dan terus diagendakan,” imbau Didik Effendi, usai menghadiri syukuran HUT ke-27 SMA 1 Sendawar, Jalan Patimura Melak, Senin (14/11).
Kepala Dinas Kesehatan Kubar Zulkarnain mengatakan, setiap momen peringatan HKN diagendakan pemberian penghargaan tersebut. “Jadi saya berharap, rekan-rekan swasta baik perusahaan tambang dan lainnya, apabila melakukan kegiatan kesehatan kepada masyarakat binaannya atau diluar kampung binaanya. Sebelum melakukan kegiatan, agar melaporkan kegiatannya kepada kita, karena hal inilah yang menjadi acuan kita dalam penilaian tersebut,” sarannya.
Melalui kegiatan sosial di bidang kesehatan, akan dilakukan penilaian selama setahun. Kegiatannya, membantu kegiatan di posyandu, membangun prasarana kesehatan, atau alat kesehatan.
Sementara itu Komisaris PT BISM K.S Madhavan melalui Deputy General Manager (GM) Ervina Firtriyani mengatakan, akan tetap melaksanakan instruksi pemerintah dalam bidang kesehatan. ”Pelayanan kesehatan yang dilakukan PT BISM triwulan sekali berupa pengobatan massal secara gratis, pemeriksaan ibu-ibu hamil secara kontinyu,” kata dia.
Ia menyebutkan, kegiatan pelayanan kesehatan di kampung binaan perusahaan yakni Kecamatan Melak di Kampung Muara Benanga, dan Kecamatan Mook Manaar Bulatn di Kampung Linggang Marimun, dan Kampung Muara Kalaq.
Wakil Bupati (Wabup) Kubar Didik Effendi mengucapkan terima kasih atas kepedulian perusahaan yang ikut berpartisifasi dalam meringankan beban warga masyarakat Kubar dalam bidang kesehatan. Seperti pengobatan massal secara gratis.
“Saya meminta perusahaan lain di Kubar agar bisa meniru hal serupa di bidang kesehatan. Kerena kegiatan tersebut, sangat membantu sekali kepada warga masyarakat yang kurang mampu. Jadi perlu dipertahankan dan terus diagendakan,” imbau Didik Effendi, usai menghadiri syukuran HUT ke-27 SMA 1 Sendawar, Jalan Patimura Melak, Senin (14/11).
Kepala Dinas Kesehatan Kubar Zulkarnain mengatakan, setiap momen peringatan HKN diagendakan pemberian penghargaan tersebut. “Jadi saya berharap, rekan-rekan swasta baik perusahaan tambang dan lainnya, apabila melakukan kegiatan kesehatan kepada masyarakat binaannya atau diluar kampung binaanya. Sebelum melakukan kegiatan, agar melaporkan kegiatannya kepada kita, karena hal inilah yang menjadi acuan kita dalam penilaian tersebut,” sarannya.
Melalui kegiatan sosial di bidang kesehatan, akan dilakukan penilaian selama setahun. Kegiatannya, membantu kegiatan di posyandu, membangun prasarana kesehatan, atau alat kesehatan.
Sementara itu Komisaris PT BISM K.S Madhavan melalui Deputy General Manager (GM) Ervina Firtriyani mengatakan, akan tetap melaksanakan instruksi pemerintah dalam bidang kesehatan. ”Pelayanan kesehatan yang dilakukan PT BISM triwulan sekali berupa pengobatan massal secara gratis, pemeriksaan ibu-ibu hamil secara kontinyu,” kata dia.
Ia menyebutkan, kegiatan pelayanan kesehatan di kampung binaan perusahaan yakni Kecamatan Melak di Kampung Muara Benanga, dan Kecamatan Mook Manaar Bulatn di Kampung Linggang Marimun, dan Kampung Muara Kalaq.
Mantan Pejabat Enggan Kembalikan Mobil Dinas
Masih ada pejabat yang enggan mengembalikan kendaraan dinasnya, meski
sudah tidak menjabat. Sementara itu dalam beberapa hari ini, ada 4
mobil dinas dan dua sepeda motor yang sudah dikembalikan.
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kubar Marulie mengatakan, 2 mobil dan sepeda motor sudah diparkir di depan Kantor Satpol PP. Sedangkan dua unit mobil lagi secara administrasi sudah ada berita acara penyerahannya ke Sekretariat Kabupaten maupun DPRD.
Kata dia, sudah ada yang menyerahkan sendiri kepada Bagian Perlengkapan Setkab dengan bukti surat penyerahan, namun masih banyak yang belum menyerahkan aset pemerintah tersebut.
“Yang lain tetap dikejar sesuai dengan surat edaran bupati untuk melakukan penertiban kendaraan dinas, di mana pun kendaraan tersebut berada,” tegas Marulie, usai mengikuti upacara Hari Kesehatan Nasional di depan Kantor Bupati, Senin (16/11) tadi.
Tujuan penertiban kendaraan dinas ini, karena secara administrasi adalah aset Pemkab. Di samping itu, agar pejabat pengganti tidak ada alasan lagi kekurangan fasilitas. “Saya memohon kepada mantan pejabat yang lama agar tidak mempersulit anggota Satpol PP dalam penarikan kendaraan itu, apalagi sudah berlalu berbulan-bulan,” katanya.
Satpol PP memberi toleransi hingga November 2011 ini. Jika masih mengabaikan, terpaksa akan dilakukan pengambilan paksa. “Kami akan melakukan penarikan secara paksa tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa mantan pejabat mengaku kendaraan tersebut sudah diputihkan, namun setelah mengecek surat-surat tersebut ternyata baru pengusulan dan belum ada disposisi dari pihak yang berwenang. “Pemutihan itu bisa diurus belakangan, tugas kami hanya melakukan penarikan, membuat berita acaranya, dan menyerahkan kendaraan itu ke Pemkab,” katanya.
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kubar Marulie mengatakan, 2 mobil dan sepeda motor sudah diparkir di depan Kantor Satpol PP. Sedangkan dua unit mobil lagi secara administrasi sudah ada berita acara penyerahannya ke Sekretariat Kabupaten maupun DPRD.
Kata dia, sudah ada yang menyerahkan sendiri kepada Bagian Perlengkapan Setkab dengan bukti surat penyerahan, namun masih banyak yang belum menyerahkan aset pemerintah tersebut.
“Yang lain tetap dikejar sesuai dengan surat edaran bupati untuk melakukan penertiban kendaraan dinas, di mana pun kendaraan tersebut berada,” tegas Marulie, usai mengikuti upacara Hari Kesehatan Nasional di depan Kantor Bupati, Senin (16/11) tadi.
Tujuan penertiban kendaraan dinas ini, karena secara administrasi adalah aset Pemkab. Di samping itu, agar pejabat pengganti tidak ada alasan lagi kekurangan fasilitas. “Saya memohon kepada mantan pejabat yang lama agar tidak mempersulit anggota Satpol PP dalam penarikan kendaraan itu, apalagi sudah berlalu berbulan-bulan,” katanya.
Satpol PP memberi toleransi hingga November 2011 ini. Jika masih mengabaikan, terpaksa akan dilakukan pengambilan paksa. “Kami akan melakukan penarikan secara paksa tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa mantan pejabat mengaku kendaraan tersebut sudah diputihkan, namun setelah mengecek surat-surat tersebut ternyata baru pengusulan dan belum ada disposisi dari pihak yang berwenang. “Pemutihan itu bisa diurus belakangan, tugas kami hanya melakukan penarikan, membuat berita acaranya, dan menyerahkan kendaraan itu ke Pemkab,” katanya.
Selasa, 15 November 2011
Karena Tak Ada TPS...Alasan Warga Buang Sampah Sembarangan
Meski telah diingatkan, termasuk oleh
Bupati Kubar Ismail Thomas, agar setiap rumah tangga (RT) menjaga
kebersihan lingkungannya, khususnya tidak membuang sampah sembarangan,
masih banyak yang mengabaikannya. Akibatnya, ruas jalan di Kecamatan
Melak dan Barong Tongkok sebagai ibu kota kabupaten jadi kotor.
Mengapa warga belum taat terhadap imbauan tersebut? Feriska, ibu rumah
tangga yang berdomisili di Kecamatan Barong Tongkok, mengakui, itu bukan
melulu kesalahan warga. Soalnya pihak terkait belum menyediakan tempat
pembuangan sementara (TPS) sampah.
“Masih banyak di gang dan sejumlah ruas jalan yang belum tersedianya
TPS sampah,” kata dia dibenarkan Yohanes, warga Kecamatan Melak.
Untuk itu, dia menyarankan, agar pemerintah segera melengkapi sarana
TPS sampah tersebut. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi warga membuang
sampah sembarangan.
Terpisah, Irawan Sanjaya, Kepala Bidang Pemerintahan pada Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kubar mengakui, program
kebersihan lingkungan di Kubar telah dilakukan pada 2011 ini. Hanya
saja penerapannya akan dilakukan seiring dengan pemberian dana
kebersihan kepada setiap RT sebesar Rp 2 juta.
“Dananya akan diserahkan dalam waktu dekat ini,” kata Irawan Sanjaya.
Tak hanya RT, melainkan juga untuk pemberian dana Alokasi Dana Kampung
Rp 150 juta setiap kampung juga akan menggunakan kriteria bersih.
“Jika di kampung itu tidak bersih, maka dana ADK tidak akan diberikan,” tegasnya.
Terkait TPS sampah, Irawan tidak dapat memberikan komentar terlalu
jauh. Karena ini menjadi kewenangan pemerintah melalui Dinas Pekerjaan
Umum dan Kimpraswil Kubar. “Soal kebersihan ini tentunya melibatkan
instansi lainnya,” pungkasnya.
Jangan Bunuh Satwa Dilindungi Pelaku Bisa Dipenjara Lima Tahun, Denda Rp 100 Juta
Menjamurnya perusahaan tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit di
Kubar, membuat satwa dilindungi di dalam kawasan tersebut terancam.
Wakil Bupati (Wabup) Kubar Didik Effendi mengimbau perusahaan ikut
menjaga satwa dilindungi tersebut.
“Kita minta perusahaan peduli terhadap satwa yang hidup di kawasan tambang dan kebun kelapa sawit. Jika menemukannya dalam kegiatan eksploitasi, jangan langsung dibunuh melainkan dilepaskan di alam yang bebas atau dialihkan di alam yang masih perawan agar kelangsungan hidup satwa itu bisa berkembang lagi di alamnya,” tegas Didik Effendi kepada harian ini, Minggu (13/11).
Seperti diketahui, Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 100 juta bagi pelaku yang merusak satwa dilindungi. Beberapa satwa yang masuk dalam daftar buruan dan harus dilindungi antara lain penyu dan telur penyu, banteng, kijang, kera ekor panjang, orangtuan, bekantan, landak, babi hutan, trenggiling, burung enggang, macan dahan, dan lainnya.
Lebih jauh Didik Effendi mengatakan, kawasan hutan di Kubar masih banyak menyimpan satwa liar yang sangat dilindungi. Sehingga sangat dimungkinkan, para pelaku pekerja tambang dan kelapa sawit menemukannya. Termasuk juga pekerja bidang perkayuan. Dengan peduli terhadap kelangsungan satwa liar yang dilindungi tersebut, berarti telah mendukung langkah pemerintah.
Sebelumnya Bupati Kubar Ismail Thomas juga meminta, agar semua perusahaan tambang, kelapa sawit, dan perkayuan untuk tidak membunuh macan dahan. Karena menjadi maskot Kubar yang juga tergolong satwa yang dilindungi. Tak hanya satwa, bupati juga meminta untuk tidak menebang atau mengusur jenis kayu benggeris. Karena kayu itu memiliki motis warga dayak untuk dipertahankan. Di samping itu, pohon benggeris sebagai tempat penghasil madu. “Kita sudah imbau agar tidak menebang kayu benggeris. Demikian juga agar tidak membunuh macan dahan,” tegas bupati.
“Kita minta perusahaan peduli terhadap satwa yang hidup di kawasan tambang dan kebun kelapa sawit. Jika menemukannya dalam kegiatan eksploitasi, jangan langsung dibunuh melainkan dilepaskan di alam yang bebas atau dialihkan di alam yang masih perawan agar kelangsungan hidup satwa itu bisa berkembang lagi di alamnya,” tegas Didik Effendi kepada harian ini, Minggu (13/11).
Seperti diketahui, Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 100 juta bagi pelaku yang merusak satwa dilindungi. Beberapa satwa yang masuk dalam daftar buruan dan harus dilindungi antara lain penyu dan telur penyu, banteng, kijang, kera ekor panjang, orangtuan, bekantan, landak, babi hutan, trenggiling, burung enggang, macan dahan, dan lainnya.
Lebih jauh Didik Effendi mengatakan, kawasan hutan di Kubar masih banyak menyimpan satwa liar yang sangat dilindungi. Sehingga sangat dimungkinkan, para pelaku pekerja tambang dan kelapa sawit menemukannya. Termasuk juga pekerja bidang perkayuan. Dengan peduli terhadap kelangsungan satwa liar yang dilindungi tersebut, berarti telah mendukung langkah pemerintah.
Sebelumnya Bupati Kubar Ismail Thomas juga meminta, agar semua perusahaan tambang, kelapa sawit, dan perkayuan untuk tidak membunuh macan dahan. Karena menjadi maskot Kubar yang juga tergolong satwa yang dilindungi. Tak hanya satwa, bupati juga meminta untuk tidak menebang atau mengusur jenis kayu benggeris. Karena kayu itu memiliki motis warga dayak untuk dipertahankan. Di samping itu, pohon benggeris sebagai tempat penghasil madu. “Kita sudah imbau agar tidak menebang kayu benggeris. Demikian juga agar tidak membunuh macan dahan,” tegas bupati.
Layani Pasien dengan Hati
Puluhan tenaga kesehatan di seputar ibu kota kabupaten mengikuti Seminar
Kesehatan tentang Percepatan Millenium Developmen Goal (MDGS) Bidang
Kesehatan, Kesehatan Kerja, Sosialisasi UU Kesehatan, dan UU Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Senin (14/11) kemarin. Seminar ini
untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-47 di Auditorium
Aji Tulur Jangkat Kantor Bupati Kubar.
Sebagai narasumber adalah Kepala Cabang Utama PT Askes Kaltim Heri membawakan materi tentang Undang-undang Kesehatan dan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kepala Dinas Kesehatan Kubar Zukharnain membawa materi percepatan MDGS bidang kesehatan, dan Dr Nyoman dari RSUD Harapan Insan Sendawar membawakan materi tentang kesehatan kerja.
Ketua Panitia Aliman mengatakan, seminar kesehatan ini bertujuan pertama mengevaluasi dan mendikusikan upaya percepatan pencapaian sasaran MDGS. Kedua meningkatkan upaya pelayanan kesehatan kerja kemudian ketiga sosialisasi UU nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan terakhir atau keempat sosialisasi UU tentang BPJS.
Aliman menambahkan, terkait HKN ke-47 juga dilaksanakan beberapa kegiatan. Antara lain pertama senam sehat, pemeriksaan kesehatan dan penanaman pohon, halalbihalal kesehatan, ulang tahun RSUD HIS dan Pembekalan Bidan dan Nutrisionis.
Ada juga lomba penyuluhan kesehatan, dan keempat healthy day berupa senam pagi massal, Lomba Anak dan Dewasa (Olah Raga),Lomba Internal RSUD HIS (Penilaian ruangan terbaik dan Karyawan Terbaik), kelima upacara peringatan HKN, seminar kesehatan dan ramah tamah.
Adapun hasil dari lomba internal RSUD HIS untuk karyawan terbaik Dr Bambang, Lydia Kurniati (perawat) dan Sri Mulyani (administrasi). Instalasi terbaik adalah Ruang Anak, IRNA I dan II dan Ruang VIP, serta penyerahan doorprize berupa TV (Nurul Zulkarnain), DVD (Sarti Kombong) dan hadiah HP (Zaenal Arifin).
Ketua TP PKK Kubar Lucia Mayo mengharapkan seluruh petugas kesehatan dalam melayani masyarakat jangan mengharapkan pamrih, tetapi memberikan pelayanan terbaik. Sehingga yang dilayani merasa beban yang dirasakan semakin berkurang. Artinya dalam melayani masyarakat jangan sekali-kali membeda-bedakan status seseorang (miskin maupun kaya, suku, agama). “Berilah pelayanan yang terbaik kepada orang yang membutuhkan bantuan,” harap Lucia Mayo Thomas.
Hal yang serupa disampaikan Pimpinan BP Santa Familia Suster Bonifasio. Ia mengatakan, dalam melayani harus datang dari hati nurani yang paling dalam. Sebab melayani sangat erat sekali apa yang diajarkan dalam ajaran agama.
Sebagai narasumber adalah Kepala Cabang Utama PT Askes Kaltim Heri membawakan materi tentang Undang-undang Kesehatan dan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kepala Dinas Kesehatan Kubar Zukharnain membawa materi percepatan MDGS bidang kesehatan, dan Dr Nyoman dari RSUD Harapan Insan Sendawar membawakan materi tentang kesehatan kerja.
Ketua Panitia Aliman mengatakan, seminar kesehatan ini bertujuan pertama mengevaluasi dan mendikusikan upaya percepatan pencapaian sasaran MDGS. Kedua meningkatkan upaya pelayanan kesehatan kerja kemudian ketiga sosialisasi UU nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan terakhir atau keempat sosialisasi UU tentang BPJS.
Aliman menambahkan, terkait HKN ke-47 juga dilaksanakan beberapa kegiatan. Antara lain pertama senam sehat, pemeriksaan kesehatan dan penanaman pohon, halalbihalal kesehatan, ulang tahun RSUD HIS dan Pembekalan Bidan dan Nutrisionis.
Ada juga lomba penyuluhan kesehatan, dan keempat healthy day berupa senam pagi massal, Lomba Anak dan Dewasa (Olah Raga),Lomba Internal RSUD HIS (Penilaian ruangan terbaik dan Karyawan Terbaik), kelima upacara peringatan HKN, seminar kesehatan dan ramah tamah.
Adapun hasil dari lomba internal RSUD HIS untuk karyawan terbaik Dr Bambang, Lydia Kurniati (perawat) dan Sri Mulyani (administrasi). Instalasi terbaik adalah Ruang Anak, IRNA I dan II dan Ruang VIP, serta penyerahan doorprize berupa TV (Nurul Zulkarnain), DVD (Sarti Kombong) dan hadiah HP (Zaenal Arifin).
Ketua TP PKK Kubar Lucia Mayo mengharapkan seluruh petugas kesehatan dalam melayani masyarakat jangan mengharapkan pamrih, tetapi memberikan pelayanan terbaik. Sehingga yang dilayani merasa beban yang dirasakan semakin berkurang. Artinya dalam melayani masyarakat jangan sekali-kali membeda-bedakan status seseorang (miskin maupun kaya, suku, agama). “Berilah pelayanan yang terbaik kepada orang yang membutuhkan bantuan,” harap Lucia Mayo Thomas.
Hal yang serupa disampaikan Pimpinan BP Santa Familia Suster Bonifasio. Ia mengatakan, dalam melayani harus datang dari hati nurani yang paling dalam. Sebab melayani sangat erat sekali apa yang diajarkan dalam ajaran agama.
Peduli Kesehatan, Dapat Penghargaan di HUT Ke-47 HKN
Di antaranya, Lucia Mayo Thomas yang menjabat Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kubar, dan Suster Bonifasio Groot MASF, tenaga kesehatan di Balai Pengobatan Santa Familia Barong Tongkok.
Kepala Diskes Kubar Zulkarnain menjelaskan, terpilihnya Lucia Mayo, istri Bupati Kubar Ismail Thomas dimaksud, tidak ada maksud tertentu. Melainkan, semata-mata dilihat dari kiprah bersangkutan yang sangat konsen terhadap kesehatan melalui kegiatan TP PKK Kubar.
Ada empat hal yang menurut kata mata Dinkes Kubar bersangkutan layak mendapatkan penghargaan. Yakni, melakukan penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) kepada masyarakat, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Narkoba, dan HIV/AIDS. Sedangkan Suster Bonifasio, sejak awal atau sudah lama bertugas pelayanan kesehatan di Kubar melalui BP Santa Familia.
Penghargaan lainnya adalah kepada Tripina dari Linggang Bigung, Yuliana Devung dari Melak, dan Riam dari Sekolaq Darat memperoleh penghargaan karena aktif lebih dari 10 tahun menjadi kader kesehatan.
Kemudian, penghargaan juga diberikan kepada pemenang lomba juara pertama penyuluhan kesehatan kepada Kristiani Oklin Lisa Sidupa, Amd Keb dari PUskesmas Besiq, Juara 2 Siti Rakhmah dari Dinkes Kubar, juara 3 Yessie Christianto, S Kep, Ns, MH Kes dari RSUD Harapan Insan Sendawar (HIS).
Berikutnya, penghargaan perusahaan yang aktif berpartisipasi dalam bidang kesehatan yaitu PT Pama Persada Nusantara, PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM), dan CU Ningkah Olo.
Selanjutnya penyerahan mobil dinas diterima dokter spesialis anak dr Riza Syahyuni SpA serta peralatan laparascopy kepada Direktur RSUD HIS Sukwanto.
Senin, 14 November 2011
DPRD Siap Dukung...Perjuangan RSUD HIS Cari Dana Rp 190 Miliar
DPRD Kubar berjanji mendukung upaya
Bupati Ismail Thomas memperjuangkan anggaran RSUD Harapan Insan Sendawar
(HIS) untuk pengadaan alat medis dan rehab gedung yang diperkirakan
berjumlah Rp 190 miliar.
Hal ini dikemukakan Wakil Ketua DPRD HM Zainuddin dan Ketua Komisi A Y Juan Jenau kepada harian ini, Minggu (13/11) kemarin.
“Kami akan mengupayakan untuk mendapatkan dana kesehatan guna membiayai
peralatan di RSUD HIS,” kata Haji Udin -- panggilan akrab HM Zainuddin,
yang juga ketua DPD Partai Golkar Kubar.
Hal yang sama dikemukakan Ketua Komisi A DPRD Kubar Y Juan Jenau. “Ya,
kita mendukung usaha Bupati Kubar. Mudah-mudahan sukses lewat bantuan
provinsi dan pusat,” sambung Y Juan Jenau yang duduk di Fraksi PDI
Perjuangan.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah 5 tahun digunakan, sekitar 10
jenis peralatan medis di RSUD HIS mengalami kerusakan. Tak hanya itu,
RSUD HIS juga dihadapkan pada masalah renovasi gedung karena ada
beberapa bagian bangunan yang sudah rusak, sejak 9 tahun lalu dibangun.
Berdasarkan perhitungan sementara Direktur RSUD HIS, Suwanto, dana yang
harus disediakan untuk pengadaan peralatan medis yang rusak itu
berkisar Rp 100 miliar. Ini belum termasuk renovasi sejumlah bangunan
yang rusak plus penambahan satu gedung baru untuk rawat inap kelas 3
yang berkapasitas 40 tempat tidur, 10 ruangan baru untuk VIP, dan
penambahan 10 ruangan poli di RSUD HIS yang diperlukan kisaran Rp 90
miliar.
“Semua usulan, baik peralatan medis dan gedung RSUD HIS tadi sudah kami
ajukan untuk anggaran tahun 2012 kepada Pemkab Kubar,” kata Sukwanto.
Zainuddin menambahkan, peralatan medis harus selalu siap agar warga
tidak lagi dirujuk ke rumah sakit di luar daerah yang selain jauh juga
biaya transportasinya besar. Terlebih lagi jika warga tersebut berasal
dari pedalaman
RSUD HIS-Dinkes Rayakan HKN Ke-47
Jalan sehat yang diselenggarakan RSUD Harapan Insan Sendawar (HIS) dan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kubar menandai peringatan Hari Kesehatan
Nasional (HKN) di Kubar, Sabtu (12/11) tadi. Sebelum jalan sehat,
peserta melakukan senam di halaman RSUD HIS di Jalan Mawar, Kecamatan
Sekolaq Darat. Para peserta juga berkesempatan mendapatkan door prize
yang disponsori PT Askes Cabang Kubar.
Direktur RSUD HIS Sukwanto mengatakan, peringatan HKN juga akan dimeriahkan berbagai pertandingan tenis meja, futsal, bakiak, makan kerupuk bagi anak-anak, bawa kelereng. Berikutnya, bagi pegawai RSUD HIS dan Dinkes akan digelar lomba keterampilan dalam melayani pasien dan lomba pidato tentang kesehatan.
Juga ada kegiatan sosial, seminar kesehatan untuk meningkatan pengetahuan, dan penilaian petugas kesehatan berprestasi. Tujuannya untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Semua kegiatan untuk memperingati HKN ke-47 ini, salah satu upaya refleksi diri yang diharapkan juga multi efek terhadap Pemerintah Kubar,” katanya.
Sukwanto menambahkan, melalui momen HKN diharapkan insan pelayan kesehatan bisa terus meningkatkan dan memberikan palayanan kepada masyarakat luas dengan sebaik-baiknya. Dengan harapan ke depan ada efek luas. Juga diharapkan masyarakat Kubar cinta hidup sehat.
Sejalan dengan program Pemkab Kubar katanya, RSUD HIS terus berupaya melakukan peningkatan pelayanan dan perbaikan sarana prasarana kesehatan dan jaringannya. Dia juga mengatakan, melalui peringatan HKN diharapkan ada dukungan untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat.
Direktur RSUD HIS Sukwanto mengatakan, peringatan HKN juga akan dimeriahkan berbagai pertandingan tenis meja, futsal, bakiak, makan kerupuk bagi anak-anak, bawa kelereng. Berikutnya, bagi pegawai RSUD HIS dan Dinkes akan digelar lomba keterampilan dalam melayani pasien dan lomba pidato tentang kesehatan.
Juga ada kegiatan sosial, seminar kesehatan untuk meningkatan pengetahuan, dan penilaian petugas kesehatan berprestasi. Tujuannya untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Semua kegiatan untuk memperingati HKN ke-47 ini, salah satu upaya refleksi diri yang diharapkan juga multi efek terhadap Pemerintah Kubar,” katanya.
Sukwanto menambahkan, melalui momen HKN diharapkan insan pelayan kesehatan bisa terus meningkatkan dan memberikan palayanan kepada masyarakat luas dengan sebaik-baiknya. Dengan harapan ke depan ada efek luas. Juga diharapkan masyarakat Kubar cinta hidup sehat.
Sejalan dengan program Pemkab Kubar katanya, RSUD HIS terus berupaya melakukan peningkatan pelayanan dan perbaikan sarana prasarana kesehatan dan jaringannya. Dia juga mengatakan, melalui peringatan HKN diharapkan ada dukungan untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat.
Sorot Disiplin PNS, Sekkab Ingatkan PP Nomor 53/2010...Hanya 7 Jam di Kantor, Dianggap Bolos
Kedisiplinan kerja aparat pemerintah di Kubar terus ditingkatkan.
Bahkan, Pemkab Kubar tidak segan-segan memberikan sanksi tegas bagi yang
melanggar aturan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Pemberlakuan disiplin ini tidak saja diberikan kepada PNS, melainkan juga kepada seluruh Tenaga Kerja Kontrak (TKK),” tegas Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kubar Aminuddin saat memimpin rapat evaluasi dan inventarisasi pelimpahan kewenangan dari Bupati Kubar kepada camat di ruang rapat Diklat Lantai 3 Kantor Bupati Kubar, Rabu (9/11) tadi.
Terkait kedisiplinan ini, Bupati sudah menyampaikan surat edaran kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk di pemerintah kecamatan se-Kubar.
Adapun saksi yang absen diberikan secara bertahap, yaitu pertama teguran lisan. Bila masih tidak disiplin, maka atasan memberikan teguran tertulis. Sanksi selanjutnya penundaan gaji berkala, lalu penundaan kenaikan pangkat, hingga sanksi lainnya.
“Bagi pegawai yang tidak disiplin maka akan dipotong penghasilannya, seperti insentifnya akan dipotong,” terangnya. Aminuddin juga mewanti-wanti, jika atasan tidak memberikan sanksi kepada bawahannya, maka atasan itu juga akan diberikan sanksi yang sama.
Pemberlakuan kedisiplinan ini, salah satunya untuk menghindari rumor kalau ada pegawai yang tidak masuk kerja, tapi tetap menerima gaji. Untuk memantau kedisiplinan setiap hari katanya, akan disiapkan perangkat absen. Di Sekretariat Kubar (Setkab) akan dipasang alat absen sidik jari atau scan wajah.
“Karena kalau menggunakan alat manual bisa dipermainkan. Dengan absen elektronik berupa absen sidik jari atau scan wajah, maka tidak akan bisa memanipulasi data lagi. Pasalnya yang absen akan terekam, bahkan jam masuk kerja pun terekam,” katanya.
Ia juga mengatakan, absen kehadiran pegawai itu akan dihitung secara kumulatif. Misalnya hanya tujuh jam pegawai berada di kantor, maka dianggap pegawai itu tidak masuk kerja alias bolos.
Dalam rapat itu hadir Asisten I Pemerintahan Hukum dan Humas Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kubar Edyanto Arkan, Pejabat Kepala Bagian Pemerintahan Setkab Misran Effendi, Kepala Dinas Kesehatan Zulkarnain, Kepala Dinas Kehutanan Yustinus, Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kubar Theresia, serta Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Yulius Gun.
Juga hadir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kubar Milon, Kepala Dinas Pendidikan Ayonius, dan Camat Muara Pahu Nanang Adriani, Camat Melak Rakhmat, perwakilan dari Inspektorat Wilayah Kubar, dan perwakilan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T).
“Pemberlakuan disiplin ini tidak saja diberikan kepada PNS, melainkan juga kepada seluruh Tenaga Kerja Kontrak (TKK),” tegas Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kubar Aminuddin saat memimpin rapat evaluasi dan inventarisasi pelimpahan kewenangan dari Bupati Kubar kepada camat di ruang rapat Diklat Lantai 3 Kantor Bupati Kubar, Rabu (9/11) tadi.
Terkait kedisiplinan ini, Bupati sudah menyampaikan surat edaran kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk di pemerintah kecamatan se-Kubar.
Adapun saksi yang absen diberikan secara bertahap, yaitu pertama teguran lisan. Bila masih tidak disiplin, maka atasan memberikan teguran tertulis. Sanksi selanjutnya penundaan gaji berkala, lalu penundaan kenaikan pangkat, hingga sanksi lainnya.
“Bagi pegawai yang tidak disiplin maka akan dipotong penghasilannya, seperti insentifnya akan dipotong,” terangnya. Aminuddin juga mewanti-wanti, jika atasan tidak memberikan sanksi kepada bawahannya, maka atasan itu juga akan diberikan sanksi yang sama.
Pemberlakuan kedisiplinan ini, salah satunya untuk menghindari rumor kalau ada pegawai yang tidak masuk kerja, tapi tetap menerima gaji. Untuk memantau kedisiplinan setiap hari katanya, akan disiapkan perangkat absen. Di Sekretariat Kubar (Setkab) akan dipasang alat absen sidik jari atau scan wajah.
“Karena kalau menggunakan alat manual bisa dipermainkan. Dengan absen elektronik berupa absen sidik jari atau scan wajah, maka tidak akan bisa memanipulasi data lagi. Pasalnya yang absen akan terekam, bahkan jam masuk kerja pun terekam,” katanya.
Ia juga mengatakan, absen kehadiran pegawai itu akan dihitung secara kumulatif. Misalnya hanya tujuh jam pegawai berada di kantor, maka dianggap pegawai itu tidak masuk kerja alias bolos.
Dalam rapat itu hadir Asisten I Pemerintahan Hukum dan Humas Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kubar Edyanto Arkan, Pejabat Kepala Bagian Pemerintahan Setkab Misran Effendi, Kepala Dinas Kesehatan Zulkarnain, Kepala Dinas Kehutanan Yustinus, Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kubar Theresia, serta Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Yulius Gun.
Juga hadir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kubar Milon, Kepala Dinas Pendidikan Ayonius, dan Camat Muara Pahu Nanang Adriani, Camat Melak Rakhmat, perwakilan dari Inspektorat Wilayah Kubar, dan perwakilan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T).
Minggu, 13 November 2011
ANRI Hanya Pilih Kubar
Dari 66 desa yang direncanakan se-Indonesia, hanya Kubar yang
mendapatkan bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan arsip pemerintahan
kampung oleh Arsip Nasional RI (ANRI). Sedikitnya, 25 orang dari juru
tulis kampung, sekretaris kelurahan, staf kelurahan di sekitar ibu kota
Sendawar, dan petugas pengelola kearsipan Kantor Arsip dan Perpustakaan
Kubar sebagai pesertanya di ruang Diklat lantai 2 Kantor Bupati.
Narasumber adalah Kepala Subdirektorat Kearsipan Daerah II ANRI Amieka Hasraf dan IT Penata Komputer ANRI Topik Ismail. Ia didampingi Fungsional Arsiparis Sri Yanto dan Rayi Perancang undang-undang Rayi Darmagara serta Sub Direktorat Daerah II mencakup Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan NTT.
Sri Yanto menyebutkan, Kubar mendapat program arsip masuk desa melalui bimtek dan pemberian aplikasi ini, salah satunya karena 2009 lalu Kubar telah menjadi wakil Kaltim sebagai penerima bantuan laptop. Aplikasi ini sengaja dibuat mudah atau tidak rumit dengan menyederhanakan pengelolaan arsip di desa atau kampung.
Ditambahkan oleh Amieka Hasraf, tujuan program arsif masuk desa (AMD) ini untuk mewujudkan kesiapan pemerintahan desa/kelurahan sebagai lembaga pemerintah bagi publik agar mampu melaksanakan tugas pokok. Yakni mengatur, mengurus, memberikan perlindungan serta kepastian atas pelayanan kepada masyarakat desa/kelurahan.
Kepastian pelayanan dapat dimaksudkan, bila ada masyarakat yang membutuhkan misalnya penelitian maupun permintaan kepala desa, dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tidak tunda-tunda. Karena dapat mencari data dengan cepat sehingga kalau ada yang minta,dapat menjawab dengan pasti dan cepat, ada atau tidaknya data.
“Melalui arsip diharapkan tanggap terhadap hak keperdataan, hak politik, mengetahui potensi sumber daya alam (SDA) desanya dan tanggung jawab dalam membangun desanya,” katanya. Jenis arsip yang diberkaskan di kampung antara lain arsip perangkat desa, produk hukum di desa, kependudukan, surat keterangan, mutasi penduduk, monografi desa, aset desa, keuangan di desa, dan pilkades.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kubar Aminuddin yang membuka acara bimtek mengatakan, bahwa pemerintahan kampung merupakan ujung tombak pelayanan yang memerlukan keakuratan data untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. “Begitu pentingnya peranan arsip sebagai sumber dasar analisis pelayanan publik yang dituntut semakin berkualitas,” kata bupati.
Narasumber adalah Kepala Subdirektorat Kearsipan Daerah II ANRI Amieka Hasraf dan IT Penata Komputer ANRI Topik Ismail. Ia didampingi Fungsional Arsiparis Sri Yanto dan Rayi Perancang undang-undang Rayi Darmagara serta Sub Direktorat Daerah II mencakup Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan NTT.
Sri Yanto menyebutkan, Kubar mendapat program arsip masuk desa melalui bimtek dan pemberian aplikasi ini, salah satunya karena 2009 lalu Kubar telah menjadi wakil Kaltim sebagai penerima bantuan laptop. Aplikasi ini sengaja dibuat mudah atau tidak rumit dengan menyederhanakan pengelolaan arsip di desa atau kampung.
Ditambahkan oleh Amieka Hasraf, tujuan program arsif masuk desa (AMD) ini untuk mewujudkan kesiapan pemerintahan desa/kelurahan sebagai lembaga pemerintah bagi publik agar mampu melaksanakan tugas pokok. Yakni mengatur, mengurus, memberikan perlindungan serta kepastian atas pelayanan kepada masyarakat desa/kelurahan.
Kepastian pelayanan dapat dimaksudkan, bila ada masyarakat yang membutuhkan misalnya penelitian maupun permintaan kepala desa, dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tidak tunda-tunda. Karena dapat mencari data dengan cepat sehingga kalau ada yang minta,dapat menjawab dengan pasti dan cepat, ada atau tidaknya data.
“Melalui arsip diharapkan tanggap terhadap hak keperdataan, hak politik, mengetahui potensi sumber daya alam (SDA) desanya dan tanggung jawab dalam membangun desanya,” katanya. Jenis arsip yang diberkaskan di kampung antara lain arsip perangkat desa, produk hukum di desa, kependudukan, surat keterangan, mutasi penduduk, monografi desa, aset desa, keuangan di desa, dan pilkades.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kubar Aminuddin yang membuka acara bimtek mengatakan, bahwa pemerintahan kampung merupakan ujung tombak pelayanan yang memerlukan keakuratan data untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. “Begitu pentingnya peranan arsip sebagai sumber dasar analisis pelayanan publik yang dituntut semakin berkualitas,” kata bupati.
Tinjau Calon Lokasi Bandara, Bupati Belum Putuskan...Harus Bisa Dipakai Minimal 50 Tahun
Pembangunan bandara baru pengganti Bandar Melalan terus menjadi
perhatian Bupati Kubar Ismail Thomas. Ia misalnya melakukan peninjauan
lokasi melalui udara belum lama ini. Lokasi yang ditinjau di Kecamatan
Linggang Bigung antara Kampung Linggang Amer dan Bangun Sari.
Dari hasil peninjauan yang juga menyertakan Sekretaris Kabupaten Aminuddin dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Asrani, bupati belum dapat menyimpulkan lokasi yang akan digunakan.
Yang pasti, dari empat lokasi yang diajukan, dua lokasi yang masih menjadi diskusi untuk dipilih memiliki lahan hamparan luas. Yakni di Kecamatan Linggang Bigung (antara Kampung Bangun Sari-Linggang Amer), dan di Kecamatan Damai.
Sementara di Kecamatan Mook Manaar Bulatn, dan Nyuatan yang sempat diusulkan sebagai lokasi bandara baru, dibatalkan. Salah satu penyebabnya, ungkap Ismail Thomas, lokasi di Kecamatan Mook Manaar Bulatn dan Nyuatan berada di kawasan hutan produksi. Itu tentu tidak akan diberikan izin oleh Menteri Kehutanan.
Tujuan dari hasil survei udara ini, kata dia, akan dilihat struktur lahan yang akan digunakan harus satu hamparan dan datar. “Kalau lahannya bertebing atau berbukit, akan memerlukan dana yang cukup besar dalam pembangunannya nanti. Termasuk juga, lahan itu harus kosong dari tanam tumbuh milik warga agar tidak juga terbebani ganti rugi tanam tumbuh,” terang Ismail Thomasi.
Yang pasti, bandara baru nanti lebih luas lahannya agar dapat dipakai untuk jangka waktu minimal 50 tahun, yakni 192 haktare. Akan dibangun panjang landasan pacu setidaknya 1.600 meter. “Harapkan nantinya bandara ini bisa didarati pesawat jenis ATR-42 dengan kapasitas 40 penumpang atau ATR 72 dengan 80 penumpang,” sebut Ismail Thomas. Dengan demikian, penumpang bisa dilayani dengan maksimal.
Selain itu pembangunan bandara baru di Kubar merupakan tempat yang strategis yang berada di tengah pulau Kalimantan, juga dekat dengan perbatasan. “Dengan pembangunan bandara dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi di Kubar, “ kata bupati.
Bupati menyebutkan, untuk hitungan sementara pembangunan bandara baru tersebut diperlukan dana Rp 250 miliar. Dana itu tidak hanya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kubar, melainkan harus mendapat dukungan pendanaan dari provinsi dan pusat.
Langkah yang sudah dilakukan, Ismail Thomas menyebutkan, telah melibatkan PT Suanda Karya Mandiri melakukan semua kajian dan persyaratan pembangunan bandar udara baru di Kubar tersebut. Tahap Feasibility Study (FS) atau study kelayakan dan masterplan sudah dikerjakan, sehingga diharapkan bisa masuk anggaran APBN 2013. “Jika sudah masuk dalam anggaran diharapkan bandara sudah bisa dibangun tahun 2013 serta didukung pendanaan Pemprov dan pusat,” harapnya.
Dari hasil peninjauan yang juga menyertakan Sekretaris Kabupaten Aminuddin dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Asrani, bupati belum dapat menyimpulkan lokasi yang akan digunakan.
Yang pasti, dari empat lokasi yang diajukan, dua lokasi yang masih menjadi diskusi untuk dipilih memiliki lahan hamparan luas. Yakni di Kecamatan Linggang Bigung (antara Kampung Bangun Sari-Linggang Amer), dan di Kecamatan Damai.
Sementara di Kecamatan Mook Manaar Bulatn, dan Nyuatan yang sempat diusulkan sebagai lokasi bandara baru, dibatalkan. Salah satu penyebabnya, ungkap Ismail Thomas, lokasi di Kecamatan Mook Manaar Bulatn dan Nyuatan berada di kawasan hutan produksi. Itu tentu tidak akan diberikan izin oleh Menteri Kehutanan.
Tujuan dari hasil survei udara ini, kata dia, akan dilihat struktur lahan yang akan digunakan harus satu hamparan dan datar. “Kalau lahannya bertebing atau berbukit, akan memerlukan dana yang cukup besar dalam pembangunannya nanti. Termasuk juga, lahan itu harus kosong dari tanam tumbuh milik warga agar tidak juga terbebani ganti rugi tanam tumbuh,” terang Ismail Thomasi.
Yang pasti, bandara baru nanti lebih luas lahannya agar dapat dipakai untuk jangka waktu minimal 50 tahun, yakni 192 haktare. Akan dibangun panjang landasan pacu setidaknya 1.600 meter. “Harapkan nantinya bandara ini bisa didarati pesawat jenis ATR-42 dengan kapasitas 40 penumpang atau ATR 72 dengan 80 penumpang,” sebut Ismail Thomas. Dengan demikian, penumpang bisa dilayani dengan maksimal.
Selain itu pembangunan bandara baru di Kubar merupakan tempat yang strategis yang berada di tengah pulau Kalimantan, juga dekat dengan perbatasan. “Dengan pembangunan bandara dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi di Kubar, “ kata bupati.
Bupati menyebutkan, untuk hitungan sementara pembangunan bandara baru tersebut diperlukan dana Rp 250 miliar. Dana itu tidak hanya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kubar, melainkan harus mendapat dukungan pendanaan dari provinsi dan pusat.
Langkah yang sudah dilakukan, Ismail Thomas menyebutkan, telah melibatkan PT Suanda Karya Mandiri melakukan semua kajian dan persyaratan pembangunan bandar udara baru di Kubar tersebut. Tahap Feasibility Study (FS) atau study kelayakan dan masterplan sudah dikerjakan, sehingga diharapkan bisa masuk anggaran APBN 2013. “Jika sudah masuk dalam anggaran diharapkan bandara sudah bisa dibangun tahun 2013 serta didukung pendanaan Pemprov dan pusat,” harapnya.
Meningkat, Peserta Lomba Pidato Bahasa Inggris
Sebanyak 73 siswa dari kelas 11, 12, dan 13 SMA 1 Sendawar, Jalan
Patimura Kecamatan Melak mengikuti lomba pidato bahasa Inggris yang
digelar pihak sekolah, selama dua hari, Rabu (9/11) dan Kamis (10/11).
Lomba yang digelar di ruang multimedia itu dibuka oleh Camat Melak Drs
Rakhmat.
Tema pidato adalah konstribusi para siswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA 1 atau students’ contribution in improving the quality of education in SMA 1 Sendawar. Kepala SMA 1 Amran Akhadi mengatakan, peserta diberikan waktu minimal sekitar lima menit. “Jadi gunakan waktunya sebaik-baiknya, ekspresikan dirimu dan jangan takut salah dalam menyampaikannya,” pintanya. Lomba pidato ini, kata dia, merupakan agenda rutin tiap tahunnya dan sudah melaksanakan dua kali. ”Pertama 2010, jumlah peserta sekitar 34 orang dan 2011 meningkat menjadi 73 orang. Jadi antusias para siswa belajar bahasa Inggris tinggi sekali. Kita sebagai tenaga didik, harus mendukung hal yang positif tersebut,”ungkapnya.
Rencananya, pihak sekolah akan membetuk klub bahasa Inggris di semua kelas, sekaligus juga membina. Tujuannya, menyiapkan diri jika digelar lomba pidato bahasa Inggris di tingkat kabupaten atau provinsi. “Ini nanti bisa membawa nama SMA 1 dan Kubar,” terangnya.
Terpisah, Sandhika salah seorang peserta menyambut hangat lomba ini. “Saya harap, kejuaraan ini diagendakan tiap tahun, selain menyalurkan wawasan dan bakat, uga meningkatkan pemahaman serta pembelajaran dalam berbahasa Inggris tersebut,” ujarnya.
Tema pidato adalah konstribusi para siswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA 1 atau students’ contribution in improving the quality of education in SMA 1 Sendawar. Kepala SMA 1 Amran Akhadi mengatakan, peserta diberikan waktu minimal sekitar lima menit. “Jadi gunakan waktunya sebaik-baiknya, ekspresikan dirimu dan jangan takut salah dalam menyampaikannya,” pintanya. Lomba pidato ini, kata dia, merupakan agenda rutin tiap tahunnya dan sudah melaksanakan dua kali. ”Pertama 2010, jumlah peserta sekitar 34 orang dan 2011 meningkat menjadi 73 orang. Jadi antusias para siswa belajar bahasa Inggris tinggi sekali. Kita sebagai tenaga didik, harus mendukung hal yang positif tersebut,”ungkapnya.
Rencananya, pihak sekolah akan membetuk klub bahasa Inggris di semua kelas, sekaligus juga membina. Tujuannya, menyiapkan diri jika digelar lomba pidato bahasa Inggris di tingkat kabupaten atau provinsi. “Ini nanti bisa membawa nama SMA 1 dan Kubar,” terangnya.
Terpisah, Sandhika salah seorang peserta menyambut hangat lomba ini. “Saya harap, kejuaraan ini diagendakan tiap tahun, selain menyalurkan wawasan dan bakat, uga meningkatkan pemahaman serta pembelajaran dalam berbahasa Inggris tersebut,” ujarnya.
Wushu Target Juara Umum Kelima Kali di Balikpapan
Turun dengan full team atau sebanyak 14 atlet wushu, Kubar menargetkan
juara umum untuk kelima kalinya pada ajang Kejuaraan Provinsi
(Kejurprov) Kaltim di Balikpapan pada 11-13 November 2011.
Target ini bukan muluk-muluk. Karena Kubar sudah meraih empat kali juara umum pada event yang sama. Target inipun menjadi harapan oleh Ketua Umum Wushu Kubar FX Yapan yang juga Ketua DPRD Kubar, ketika melepas atlet Wushu Kubar di halaman gedung Tanaa Purai Ngeriman Komplek Perkantoran Pemkab Kubar, Kamis (10/11) tadi. “Sesuai pesan Ketua Umum (FX Yapan, Red) agar dapat mempertahankan juara umum,” kata Widodo, pelatih sekaligus pimpinan rombongan ke Balikpapan, kemarin.
Widodo menyebutkan, atlet yang diturunkan tim penuh itu sebanyak 14 atlet terdiri 9 atlet putra dan 5 atlet putri dan didampingi 3 pelatih. Dari tim penuh ini, atlet Wushu Kubar mengikuti lomba di semua kelas. Yakni, putra 45 kg, 48 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg, dan 80 kg. Sedangkan kelas putri 45 kg, 48 kg, 52 kg, 56 kg, dan 60 kg.
Atlet andalan adalah Tri Susanti di kelas putri 45 kg, Junisia di kelas 48 kg, Widiyanti di kelas 52 kg, Rosdiana di kelas 60 kg, Fransiskus, Fahrudin, dan Dolly Martin di kelas 65 kg. Meski Kubar selalu meraih juara umum, namun tidak mengabaikan pelatihan persiapan yang harus dilakukan setiap menghadapi event. “Kita lakukan latihan dan selama dua bulan,” ungkap dia.
Target ini bukan muluk-muluk. Karena Kubar sudah meraih empat kali juara umum pada event yang sama. Target inipun menjadi harapan oleh Ketua Umum Wushu Kubar FX Yapan yang juga Ketua DPRD Kubar, ketika melepas atlet Wushu Kubar di halaman gedung Tanaa Purai Ngeriman Komplek Perkantoran Pemkab Kubar, Kamis (10/11) tadi. “Sesuai pesan Ketua Umum (FX Yapan, Red) agar dapat mempertahankan juara umum,” kata Widodo, pelatih sekaligus pimpinan rombongan ke Balikpapan, kemarin.
Widodo menyebutkan, atlet yang diturunkan tim penuh itu sebanyak 14 atlet terdiri 9 atlet putra dan 5 atlet putri dan didampingi 3 pelatih. Dari tim penuh ini, atlet Wushu Kubar mengikuti lomba di semua kelas. Yakni, putra 45 kg, 48 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg, dan 80 kg. Sedangkan kelas putri 45 kg, 48 kg, 52 kg, 56 kg, dan 60 kg.
Atlet andalan adalah Tri Susanti di kelas putri 45 kg, Junisia di kelas 48 kg, Widiyanti di kelas 52 kg, Rosdiana di kelas 60 kg, Fransiskus, Fahrudin, dan Dolly Martin di kelas 65 kg. Meski Kubar selalu meraih juara umum, namun tidak mengabaikan pelatihan persiapan yang harus dilakukan setiap menghadapi event. “Kita lakukan latihan dan selama dua bulan,” ungkap dia.
Jumat, 11 November 2011
Bupati Sebut Kado Ultah Ke-12 Kubar Moto Kutai Barat sebagai Kabupaten Beradat
Bupati Kutai Barat (Kubar) Ismail Thomas memberikan kado ulang Hari
Ulang Tahun (HUT) ke-12 Kubar pada 5 November 2011 lalu berupa perubahan
moto Kabupaten Kutai Barat sebagai Kabupaten Beradat. Ini disahkan ke
dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 66 Tahun 2011.
“Ini kado dari saya kepada pemerintahan dan masyarakat Kubar,” tegas bupati kepada media ini, beberapa hari lalu. Perubahan motto Sendawar Kota Beradat menjadi Kabupaten Kutai Barat sebagai Kabupaten Beradat ini mengandung dua pengertian. Pertama, setiap warga Kubar wajib menaati semua ketentuan peraturan perundang-undangan baik hukum positif maupun tradisi, budaya serta hukum adat yang masih terpelihara dan berkembang di masyarakat. Kedua, sebagai akronim Beradat yang berarti Bersih, Asri, Damai,Adil, dan Tenteram.
Bupati menjelaskan, pengertian bersih adalah: suasana lingkungan yang bersih, rapi, dan sejuk serta pemerintahan dan masyarakatnya bersih dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), terbuka dan mampu menghindarkan diri dari perbuatan tercela. Asri bermakna suasana lingkungan yang indah dan apik sehingga mampu membangkitkan kreatifitas dan etos kerja masyarakat dalam mendukung pembangunan di Kubar. Kemudian damai: suasana yang tenteram, aman dan bersahabat serta terjalinnya hubungan yang harmonis dalam kehidupan masyarakat.
Sedangkan adil: setiap kebijakan harus bermanfaat dan semata-mata demi kepentingan seluruh masyarakat tanpa melihat kelompok atau golongan tertentu. Yang terakhir tenteram: suasana yang tertib, rapi dan masyarakatnya saling hormat menghormati antara etnis, agama dan kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, mentaati ketentuaan peraturan perudang-undangan yang berlaku serta tradisi dan hukuim adat yang berkembang di masyarakat.
Terpisah, Ketua Badan Legislasi DPRD Kubar Abdul Malik mengatakan, perubahan moto menjadi Kabupaten Beradat semakin meluas tidak hanya di lingkungan ibu kota Sendawar yang meliputi Kecamatan Melak, Barong Tongkok, dan Sekolaq Darat, tapi menjangkau ke seluruh Kubar atau 21 kecamatan. “Ini juga mengandung makna untuk perluasan jangkauan pemerataan, peningkatan kesejahteraan dan pelayanan, perluasaan infrastruktur sampai ke perbatasan dan pedalaman,” kata Abdul Malik, mnemberikan tanggapan.
Hal senada dikatakan Anggota Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kubar Ambrosius Ndopo. Menurut dia, secara pribadi tidak mempersoalkan perubahan slogan. Yang lebih penting adalah implementasinya ke semua warga Kubar untuk mewujudnyatakan slogan itu sampai ketingkat rumah tangga (RT) se-Kubar dengan tingkat kesadaran yang tinggi. “Itu harus diawali dengan suatu gerakan dari elite pejabat sampai ke semua elemen masyarakat,” singgungnya.
“Ini kado dari saya kepada pemerintahan dan masyarakat Kubar,” tegas bupati kepada media ini, beberapa hari lalu. Perubahan motto Sendawar Kota Beradat menjadi Kabupaten Kutai Barat sebagai Kabupaten Beradat ini mengandung dua pengertian. Pertama, setiap warga Kubar wajib menaati semua ketentuan peraturan perundang-undangan baik hukum positif maupun tradisi, budaya serta hukum adat yang masih terpelihara dan berkembang di masyarakat. Kedua, sebagai akronim Beradat yang berarti Bersih, Asri, Damai,Adil, dan Tenteram.
Bupati menjelaskan, pengertian bersih adalah: suasana lingkungan yang bersih, rapi, dan sejuk serta pemerintahan dan masyarakatnya bersih dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), terbuka dan mampu menghindarkan diri dari perbuatan tercela. Asri bermakna suasana lingkungan yang indah dan apik sehingga mampu membangkitkan kreatifitas dan etos kerja masyarakat dalam mendukung pembangunan di Kubar. Kemudian damai: suasana yang tenteram, aman dan bersahabat serta terjalinnya hubungan yang harmonis dalam kehidupan masyarakat.
Sedangkan adil: setiap kebijakan harus bermanfaat dan semata-mata demi kepentingan seluruh masyarakat tanpa melihat kelompok atau golongan tertentu. Yang terakhir tenteram: suasana yang tertib, rapi dan masyarakatnya saling hormat menghormati antara etnis, agama dan kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, mentaati ketentuaan peraturan perudang-undangan yang berlaku serta tradisi dan hukuim adat yang berkembang di masyarakat.
Terpisah, Ketua Badan Legislasi DPRD Kubar Abdul Malik mengatakan, perubahan moto menjadi Kabupaten Beradat semakin meluas tidak hanya di lingkungan ibu kota Sendawar yang meliputi Kecamatan Melak, Barong Tongkok, dan Sekolaq Darat, tapi menjangkau ke seluruh Kubar atau 21 kecamatan. “Ini juga mengandung makna untuk perluasan jangkauan pemerataan, peningkatan kesejahteraan dan pelayanan, perluasaan infrastruktur sampai ke perbatasan dan pedalaman,” kata Abdul Malik, mnemberikan tanggapan.
Hal senada dikatakan Anggota Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kubar Ambrosius Ndopo. Menurut dia, secara pribadi tidak mempersoalkan perubahan slogan. Yang lebih penting adalah implementasinya ke semua warga Kubar untuk mewujudnyatakan slogan itu sampai ketingkat rumah tangga (RT) se-Kubar dengan tingkat kesadaran yang tinggi. “Itu harus diawali dengan suatu gerakan dari elite pejabat sampai ke semua elemen masyarakat,” singgungnya.
40 Alat Bantu bagi Penyandang Cacat-Lansia
Upacara Hari Pahlawan di Kubar, Kamis (10/11) kemarin diwarnai
penyerahan secara simbolis 40 buah peralatan alat bantu bagi penyandang
cacat dan lanjut usia (lansia). Bentuk bantuannya berupa kursi,
tongkat, kacamata, dan alat pendengar.
Peralatan tersebut diberikan kepada empat perwakilan penerima yaitu 20 kursi roda kepada Cindy Marselina, dan 9 buah alat bantu pendengaran kepada Nyohai. Keduanya warga Kecamatan Linggang Bigung. Berikutnya, bantuan delapan kaca mata kepada Arman, serta 3 pasang tongkat kepada Abdul Manan. Kedunya warga Kecamatan Melak.
Kepala Dinas Sosial Kubar Hermanuddin, ditemui usai kegiatan upacara mengatakan, bantuan tersebut berasal dari provinsi. Selain Kubar, seluruh kabupaten / kota di Kaltim juga diberikan bantuan tersebut. “Para penerima yang sudah terdata dan berhak melalui menerima bantuan melalui petugas sosial lapangan. Yaitu tenaga sosial kecamatan dan tenaga sosial masyarakat di 21 kecamatan,” kata Hermanuddin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pentingnya bantuan tersebut sebab mampu membantu warga yang memiliki keterbatasan beraktivitas padahal memiliki bakat dalam bidang tertentu yang memiliki nilai ekonomi. Ia mencontohkan, seorang ibu yang menerima peralatan kursi roda, karena memiliki kemampuan membuat pernak-pernik dan kerajinan tangan dari bahan daur ulang seperti kertas dan bungkus sabun, sehingga memiliki nilai ekonomi.
“Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan orang yang lumpuh bisa kembali miliki semangat hidup, bisa kembali beraktivitas apalagi aktivitas tersebut memiliki nilai ekonomi,” terangnya.
Ia mengharapkan program bantuan kepada para penyandang masalah kesejahteraan sosial dan penyandang cacat di Kubar dapat terus dilanjutkan. Tidak hanya berasal dari provinsi, namun juga berasal dari anggaran daerah.
Peralatan tersebut diberikan kepada empat perwakilan penerima yaitu 20 kursi roda kepada Cindy Marselina, dan 9 buah alat bantu pendengaran kepada Nyohai. Keduanya warga Kecamatan Linggang Bigung. Berikutnya, bantuan delapan kaca mata kepada Arman, serta 3 pasang tongkat kepada Abdul Manan. Kedunya warga Kecamatan Melak.
Kepala Dinas Sosial Kubar Hermanuddin, ditemui usai kegiatan upacara mengatakan, bantuan tersebut berasal dari provinsi. Selain Kubar, seluruh kabupaten / kota di Kaltim juga diberikan bantuan tersebut. “Para penerima yang sudah terdata dan berhak melalui menerima bantuan melalui petugas sosial lapangan. Yaitu tenaga sosial kecamatan dan tenaga sosial masyarakat di 21 kecamatan,” kata Hermanuddin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pentingnya bantuan tersebut sebab mampu membantu warga yang memiliki keterbatasan beraktivitas padahal memiliki bakat dalam bidang tertentu yang memiliki nilai ekonomi. Ia mencontohkan, seorang ibu yang menerima peralatan kursi roda, karena memiliki kemampuan membuat pernak-pernik dan kerajinan tangan dari bahan daur ulang seperti kertas dan bungkus sabun, sehingga memiliki nilai ekonomi.
“Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan orang yang lumpuh bisa kembali miliki semangat hidup, bisa kembali beraktivitas apalagi aktivitas tersebut memiliki nilai ekonomi,” terangnya.
Ia mengharapkan program bantuan kepada para penyandang masalah kesejahteraan sosial dan penyandang cacat di Kubar dapat terus dilanjutkan. Tidak hanya berasal dari provinsi, namun juga berasal dari anggaran daerah.
...Semangat Kepahlawanan Mampu Atasi Masalah Sosial...
Upacara Hari Pahlawan 10 November 2011, kemarin digelar di lapangan
Kantor Bupati Kubar. Sebagai Irup Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kubar
Aminuddin yang membacakan sambutan Bupati Kubar Ismail Thomas serta
sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia Salim Segaf Al Jufri.
Dalam sambutan tertulisnya, bupati mengakui, tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan cita-cita para pejuang untuk menegakkan kemerdekaan di masa kini juga masih dirasakan cukup berat. Itu tak kalah hebatnya dengan perjuangan yang pernah dilakukan para pejuang saat melawan penjajah.
“Perjuangan untuk mengisi kemerdekaan ini, menjadi tugas dan tanggung jawab kita, bahu membahu, dilandasi pengorbanan dan gotong royong (sempekat sempawaat), sebuah semangat yang telah diwariskan para pendahulu,” katanya.
Bupati menjelaskan, Hari Pahlawan dapat menjadi momentum membentuk karakter bangsa yang peduli terhadap berbagai persoalan sosial yang ada di sekitarnya, demi mencapai kemajuan daerah dan negeri. Ini sesuai dengan tema Hari Pahlawan tahun ini, yaitu Dengan Semangat Kepahlawanan Kita Bangun Karakter Bangsa.
Berbekal semangat kepahlawanan dan wawasan kebangsaan tersebut, Bupati mengajak, seluruh elemen bangsa berperan aktif memberikan kontribusi sesuai bidang tugas masing-masing bagi masyarakat dan bangsa. Senada, Mensos Salim mengatakan, peringatan Hari Pahlawan berawal dari pertempuran heroik di Kota Surabaya, pada 10 November 1945 silam yang penuh pengorbanan raga, harta dalam merebut dan mempertahankan RI.
“Hari Pahlawan dilaksanakan untuk menumbuhkan nilai sosial kepahlawanan dalam mengimplementasikan dan mendayagunakannya dalam mengatasi berbagai masalah bangsa. Seperti kemiskinan, pengangguran, ketelantaran, ketunaan sosial, korban bencana dan masalah sosial lainnya,” tuturnya. Upacara kemarin berjalan khidmat, diikuti sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kubar, pejabat Satuan kerja Perangkat Daerah Kubar serta ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di lingkungan Pemkab.
Dalam sambutan tertulisnya, bupati mengakui, tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan cita-cita para pejuang untuk menegakkan kemerdekaan di masa kini juga masih dirasakan cukup berat. Itu tak kalah hebatnya dengan perjuangan yang pernah dilakukan para pejuang saat melawan penjajah.
“Perjuangan untuk mengisi kemerdekaan ini, menjadi tugas dan tanggung jawab kita, bahu membahu, dilandasi pengorbanan dan gotong royong (sempekat sempawaat), sebuah semangat yang telah diwariskan para pendahulu,” katanya.
Bupati menjelaskan, Hari Pahlawan dapat menjadi momentum membentuk karakter bangsa yang peduli terhadap berbagai persoalan sosial yang ada di sekitarnya, demi mencapai kemajuan daerah dan negeri. Ini sesuai dengan tema Hari Pahlawan tahun ini, yaitu Dengan Semangat Kepahlawanan Kita Bangun Karakter Bangsa.
Berbekal semangat kepahlawanan dan wawasan kebangsaan tersebut, Bupati mengajak, seluruh elemen bangsa berperan aktif memberikan kontribusi sesuai bidang tugas masing-masing bagi masyarakat dan bangsa. Senada, Mensos Salim mengatakan, peringatan Hari Pahlawan berawal dari pertempuran heroik di Kota Surabaya, pada 10 November 1945 silam yang penuh pengorbanan raga, harta dalam merebut dan mempertahankan RI.
“Hari Pahlawan dilaksanakan untuk menumbuhkan nilai sosial kepahlawanan dalam mengimplementasikan dan mendayagunakannya dalam mengatasi berbagai masalah bangsa. Seperti kemiskinan, pengangguran, ketelantaran, ketunaan sosial, korban bencana dan masalah sosial lainnya,” tuturnya. Upacara kemarin berjalan khidmat, diikuti sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kubar, pejabat Satuan kerja Perangkat Daerah Kubar serta ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di lingkungan Pemkab.
Kamis, 10 November 2011
...Bantuan Kebakaran Dibagikan, Pedagang Dapat Sembako...
RINGANKAN BEBAN: Korban kebakaran antre menerima bantuan di Posko Kebakaran, Gedung TP PKK Kecamatan Melak, Rabu (9/11).
SENDAWAR – Bantuan bagi korban kebakaran sebesar Rp
735 juta yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kubar Ismail Thomas
pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-12 Kubar, Sabtu (5/11), dibagikan
kepada seluruh korban. Pembagian baru bisa dilakukan pada Rabu (9/11)
kemarin di posko kebakaran, gedung TP PKK Melak Jalan Gajah Mada.Dana itu dibagikan kepada 188 kepala keluarga yang memiliki 57 rumah pribadi, 100 rumah sewaan, dan 31 penghuni rumah kontrakan. Mereka tergabung dari RT 1, 3, 4 dan 6 Kelurahan Melak Ulu dan RT 10 Kelurahan Melak Ilir.
Camat Melak Rakhmat mengatakan, warga menerima ganti rugi secara bervariasi. Pemilik rumah pribadi diberikan Rp 6 juta, dan rumah sewaan Rp 3 juta.
Bagi pedagang yang tidak memiliki rumah atau tidak memiliki sewaan rumah yang jumlahnya berkisar 515 pedagang, diberikan petak pasar di pasar sementara di RT 30 Pelan, Kelurahan Melak Ulu.
Dalam beberapa beberapa hari mendatang, petak pasar sementara sudah selesai. “Jadi pedagang sudah bisa menempati petak pasar untuk kembali berjualan,” kata Rakhmat, saat mengawasi pembagian bantuan, disaksikan Lurah Melak Ulu Jabaruddin SPd, Lurah Melak Ilir Rustam, Ketua RT dari kelima RT Kelurahan Melak Ulu dan Melak Ilir, serta kepolisian dan Koramil Melak di Posko Kebakaran. Tak hanya dapat petak di pasar sementara, pedagang juga nantinya akan diberikan petak yang sama ketika Pasar Olah Bebaya Melak yang ludes terbakar pada Jumat malam (14/10), sudah dibangun kembali.
Rakhmat menjelaskan, hasil keputusan pembagian dana untuk rumah pribadi, pemilik sewaan dan rumah sewaan eks kebakaran tersebut, bukan hasil dari tim kecamatan semata. Tetapi juga hasil rapat koordinasi Tim Kabupaten Kubar dan tim di Kantor Bupati, pada Jum’at (4/11).
Bantuan dana Rp 735 juta itu terdiri Rp 250 juta bantuan pribadi bupati, Rp 485 juta tergabung dari dana yang diperoleh Posko Kebakaran Kecamatan Melak, Posko Pemkab, dan bantuan dari Bina Sosial Sekretariat Kabupaten.
Ditambahkan Muzakir, koordinator distribusi sembako eks kebakaran dari Kantor Kecamatan Melak meski pedagang tidak mendapatkan bantuan dana, tapi diberikan bantuan paket sembako. Antara lain beras, minyak makan, mie, dan lainnya. Bantuan sembako yang diberikan bukan per KK melainkan paket. Totalnya 603 paket yang diberikan selama tiga kali. Tahap pertama diberikan Kamis (20/10), kedua Selasa (25/10), dan terakhir Senin (31/10).
Selanjutnya untuk warga memiliki petak pasar diberikan juga pembagian paket sembako masing-masing 469 paket melalui dua tahap. Tahap pertama 23 Oktober 2011, dan tahap kedua 2 November 2011.
Miliki 2.000 Judul, Perpustakaan Tambah Koleksi
Bagi perpustakaan, banyaknya variasi buku dan bacaan menjadi salah satu
penarik minat baca pelajar dan masyarakat. Perpustakaan juga merupakan
salah satu sumber informasi, ilmu, dan tempat belajar.
Mengenai buku di Perpustakaan Kubar, Kepala Arsip dan Perpustakaan Kubar, Bahtiar mengatakan, akan terus melakukan penambahan buku untuk meningkatkan jumlah koleksi. Saat ini ada sekitar 6.000 eksemplar dan 2.000 judul buku.
Selain menunggu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012, dalam minggu ini juga Perpustakaan akan memberikan surat pemberitahuan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ingin menghibahkan buku dan bahan bacaan yang sudah tidak terpakai.
“Selain dari kantor, hibah juga bisa dari koleksi pribadi pegawai yang tidak terpakai, selama masih layak dipergunakan. Buku koleksi pribadi dapat berupa buku, majalah, komik, dan sebagainya,” tambah Bahtiar.
Setelah memberikan pemberitahuan, buku tersebut dapat dikumpulkan dalam satu kantor tersebut, nanti akan diambil oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Kubar. “Jadi perlu melakukan jemput bola, tidak hanya menunggu saja,” ujarnya.
Saat ini Perpustakaan berada di samping Disbudparpora Kubar di Kompleks Perkantoran Kubar. Meski belum memiliki Pustakawan, yaitu tenaga fungsional yang mengetahui seluk beluk, menata, dan mengelola perpustakaan, Perpustakaan tetap menjaga dan memperbaiki buku yang rusak.
Ia mengatakan, saat ini era teknologi seperti internet semakin tinggi, namun buku masih banyak diminati dan dipilih masyarakat karena lebih komplitnya data dibandingkan melalui website. Sedangkan untuk e-book atau buku elektronik masih terbatas, dan masyarakat masih khawatir terhadap penipuan internet dan lainnya. Selain itu, melalui perpustakaan tentunya buku dapat dibaca dan dipinjam dengan gratis.
Mengenai buku di Perpustakaan Kubar, Kepala Arsip dan Perpustakaan Kubar, Bahtiar mengatakan, akan terus melakukan penambahan buku untuk meningkatkan jumlah koleksi. Saat ini ada sekitar 6.000 eksemplar dan 2.000 judul buku.
Selain menunggu dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012, dalam minggu ini juga Perpustakaan akan memberikan surat pemberitahuan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ingin menghibahkan buku dan bahan bacaan yang sudah tidak terpakai.
“Selain dari kantor, hibah juga bisa dari koleksi pribadi pegawai yang tidak terpakai, selama masih layak dipergunakan. Buku koleksi pribadi dapat berupa buku, majalah, komik, dan sebagainya,” tambah Bahtiar.
Setelah memberikan pemberitahuan, buku tersebut dapat dikumpulkan dalam satu kantor tersebut, nanti akan diambil oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Kubar. “Jadi perlu melakukan jemput bola, tidak hanya menunggu saja,” ujarnya.
Saat ini Perpustakaan berada di samping Disbudparpora Kubar di Kompleks Perkantoran Kubar. Meski belum memiliki Pustakawan, yaitu tenaga fungsional yang mengetahui seluk beluk, menata, dan mengelola perpustakaan, Perpustakaan tetap menjaga dan memperbaiki buku yang rusak.
Ia mengatakan, saat ini era teknologi seperti internet semakin tinggi, namun buku masih banyak diminati dan dipilih masyarakat karena lebih komplitnya data dibandingkan melalui website. Sedangkan untuk e-book atau buku elektronik masih terbatas, dan masyarakat masih khawatir terhadap penipuan internet dan lainnya. Selain itu, melalui perpustakaan tentunya buku dapat dibaca dan dipinjam dengan gratis.
Pastikan Perkembangan dan Kualitas Proyek, Bupati ke Lapangan...
PERTAMA, Bupati Ismail Thomas memilih meninjau RSUD Harapan Insan Sendawar (HIS). Bupati tidak saja meninjau peralatan medis dan fisik bangunan juga menbesuk sejumlah pasien. Yang menarik, bupati meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mencatat peralatan apa saja yang harus ditambah dan gedung apa saja yang harus dibangun. Tujuannya, agar pelayanan kesehatan di RSUD HIS lebih maksimal. Karena keberadaan RSUD HIS sebagai rumah sakit pemerintah pertama, terbesar dan terlengkap di Kubar ini sebagai kebanggaan warga, harus sesuai dengan harapan tak perlu d rujuk lagi ke luar Kubar.
Bupati juga meninjau proyek 40 unit rumah kantor di Jalan Sendawar Raya. Rukan ini letaknya strategis sekitar 700 meter dari Kantor Bupati. Pemkab membangun rukan yang dikhususkan untuk kantor perwakilan perusahaan yang berinvestasi di Kubar. Salah satu tujuannya, memudahkan koordinasi terutama soal program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan, yang selama ini terkesan jalan sendiri.
Bupati kemudian menyeberang jalan menuju bangunan enam lamin adat subetnis. Bangunan megah yang penuh ornamen itu mberikan nuansa berbeda. Ini adalah Taman Mini-nya Kubar. Pengunjung difokuskan ke lamin ini, selanjutnya akan diarahkan ke objek wisata mana saja yang diinginkan.
Selanjutnya, Ismail Thomas meninjau pekerjaan jembatan pertama Sungai Mahakam di Kubar, di Kecamatan Melak. Jembatan ini selain sebagai membuka isolasi kecamatan yang berada di seberang Melak, juga sebagai jalan pendekat. Bupati menyebutkan, jembatan ini memperpendek jarak sekitar 70 kilometer lebih dekat ketimbang di ruas jalan trans Kalimantan menuju ke Samarinda.
Di penghujung ruas jalan melaintasi jembatan ini, sebelah kanan menghubungkan jembatan Sungai Mahakam di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara. Dan sebelah kiri menghubungkan ke Kabupaten Kutai Timur.
Rabu, 09 November 2011
"...Sehari Bupati Tinjau 4 Proyek, RSUD Segera Tambah Peralatan..."
Sehari setelah meninjau ruas jalan ke perbatasan melalui jalur udara,
Bupati Kubar Ismail Thomas meninjau pelayanan kesehatan di RSUD Harapan
Insan Sendawar (HIS), Selasa (8/11) kemarin. Dilanjutkan meninjau
bangunan enam Lamin Sub Etnis dan Rumah Kantor (Rukan) di Jalan Sendawar
Raya. Terakhir, bupati meninjau lokasi jembatan penyeberangan Sungai
Mahakam, Aji Tulur Jejangkat di Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak.
Dalam kunjungan ini bupati menyertakan Wakil Bupati (Wabup) Didik Effendi, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Aminuddin, Asisten I Sekretaris Kabupaten Edyanto Arkan, dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Ketika di RSUD HIS, bupati melihat proses pelayanan kesehatan dan fasilitas penunjang pelayanan. Mulai peralatan di ruangan tindakan seperti Unit Gawat Darurat (UGD) dan ruang radiologi, hingga ruang persalinan, ruang anak, dan ruang operasi.
Bupati meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mendata peralatan yang diperlukan. Seperti mesin radiologi, mesin anestesi, inkubator, penambahan satu gedung bangsal untuk kelas tiga yang bisa menampung 40 pasien, dan pembangunan 4 ruang VIP.
“Penambahan mesin radiologi, anastesi dan inkubator dikarenakan peralatan tersebut ada yang sudah rusak. Selain itu juga perlu renovasi ringan rumah sakit karena ada yang bocor,” tegas Ismail Thomas. Di RSUD , ada alat laparoscopy yang baru datang. Alat tersebut dipergunakan saat operasi, dengan kemampuan hanya mengakibatkan luka minimalis. Bisa dipergunakan untuk operasi teroid, empedu, ginjal, dan kanker kandungan/kista.
Saat peninjauan Rukan, Ismail Thomas memberi batas waktu kepada kontraktor yang mengerjakannya agar akhir November 2011 gedung tersebut bisa diserahterimakan. Fasilitas air, listrik, AC ketika diserah terimakan semuanya harus berfungsi dengan baik. Selain itu untuk kontraktor bisa memperhatikan kerapian dan kebersihan bangunan secara detil dan menyediakan bak sampah di setiap rukan. Taman juga harus ditata. “Intinya semua fasililitas yang ada di rukan harus bagus dan berfungsi ketika diserahterimakan,” perintah bupati.
Kemudian untuk lamin enam subetnis yakni Tunjung, Benuaq, Kenyah, Kutai, Bahau, dan Aoheng, hingga saat ini sudah mencapai 95 persen. Yang sedang dikerjakan adalah pengerjaan taman, pagar, dan pembuatan WC dan ruang ganti.
Soal pembangunan jembatan penyeberangan pertama Sungai Mahakam di Kubar, bupati engatakan, pada 2011 ini pekerjaan difokuskan pemancangan tiang utama jembatan yang ditargetkan semua segera berdiri. “Agar kontraktor lebih semangat lagi bekerja, sehingga jembatan sudah bisa terlihat bentuknya dengan adanya tiang yang naik,” saran dia.
Jembatan ini akan menghubungkan Kubar ke Kutai Kartanegara melalui jembatan di Kecamatan Kota Bangun, dan kecamatan di Kutai Timur.
Dalam kunjungan ini bupati menyertakan Wakil Bupati (Wabup) Didik Effendi, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Aminuddin, Asisten I Sekretaris Kabupaten Edyanto Arkan, dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Ketika di RSUD HIS, bupati melihat proses pelayanan kesehatan dan fasilitas penunjang pelayanan. Mulai peralatan di ruangan tindakan seperti Unit Gawat Darurat (UGD) dan ruang radiologi, hingga ruang persalinan, ruang anak, dan ruang operasi.
Bupati meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mendata peralatan yang diperlukan. Seperti mesin radiologi, mesin anestesi, inkubator, penambahan satu gedung bangsal untuk kelas tiga yang bisa menampung 40 pasien, dan pembangunan 4 ruang VIP.
“Penambahan mesin radiologi, anastesi dan inkubator dikarenakan peralatan tersebut ada yang sudah rusak. Selain itu juga perlu renovasi ringan rumah sakit karena ada yang bocor,” tegas Ismail Thomas. Di RSUD , ada alat laparoscopy yang baru datang. Alat tersebut dipergunakan saat operasi, dengan kemampuan hanya mengakibatkan luka minimalis. Bisa dipergunakan untuk operasi teroid, empedu, ginjal, dan kanker kandungan/kista.
Saat peninjauan Rukan, Ismail Thomas memberi batas waktu kepada kontraktor yang mengerjakannya agar akhir November 2011 gedung tersebut bisa diserahterimakan. Fasilitas air, listrik, AC ketika diserah terimakan semuanya harus berfungsi dengan baik. Selain itu untuk kontraktor bisa memperhatikan kerapian dan kebersihan bangunan secara detil dan menyediakan bak sampah di setiap rukan. Taman juga harus ditata. “Intinya semua fasililitas yang ada di rukan harus bagus dan berfungsi ketika diserahterimakan,” perintah bupati.
Kemudian untuk lamin enam subetnis yakni Tunjung, Benuaq, Kenyah, Kutai, Bahau, dan Aoheng, hingga saat ini sudah mencapai 95 persen. Yang sedang dikerjakan adalah pengerjaan taman, pagar, dan pembuatan WC dan ruang ganti.
Soal pembangunan jembatan penyeberangan pertama Sungai Mahakam di Kubar, bupati engatakan, pada 2011 ini pekerjaan difokuskan pemancangan tiang utama jembatan yang ditargetkan semua segera berdiri. “Agar kontraktor lebih semangat lagi bekerja, sehingga jembatan sudah bisa terlihat bentuknya dengan adanya tiang yang naik,” saran dia.
Jembatan ini akan menghubungkan Kubar ke Kutai Kartanegara melalui jembatan di Kecamatan Kota Bangun, dan kecamatan di Kutai Timur.
...Benteng Putra dan Gloria Juara Sepakbola Sumpah Pemuda...
Tim Benteng Putra dan tim Gloria putri, masing-masing meraih juara
pertama pada turnamen sepakbola memeriahkan Hari Sumpah Pemuda di
Kampung Melapeh, Kecamatan Linggang Bigung. Bupati Kubar Ismail Thomas
menutup ternamen tersebut sekaligus penyerahan hadiah, Senin (7/11).
Hadir Wakil Bupati Didik Effendi, Ketua DPRD FX Yapan SH, Asisten III
Sekkab Kubar Abed Nego, dan Camat Linggang Bigung Adi Wijaya.
Para pemenang selain mendapatkan piala dan uang pembinaan dari panitia, secara khusus Bupati Ismail Thomas juga memberikan hadiah secara khusus berupa uang kepada juara satu hingga tiga. Dengan hadiah tersebut bupati berharap, bisa memberikan manfaat untuk terus meningkatkan semangat para generasi muda. Bukan untuk mengejar hadiah, tetapi sebagi spirit yang perlu kita bina bersama.
Lebih lanjut bupati mengatakan, melalui semangat Sumpah Pemuda maka generasi muda akan tumbuh dan berkembang menjadi orang-orang yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan daerah kita. Oleh sebab itu mari para generasi muda semua bertanding pada turnamen olahraga dengan sportif.
“Saya merasa bangga dan bahagia sebagai kepala daerah atas penyelenggaraan turnamen olehraga bola voli dan sepak bola yang bisa terus dilakukan dalam rangka merayakan hari Sumpah Pemuda ini sesuatu yang khusus bagi daerah kita khususnya warga Melapeh yang telah mendukung acara ini. Acara ini merupakan sumbangsih terhadap negara dan daerah kita,” kata bupati.
Selanjutnya melalui sumpah pemuda, merupakan awal pemersatu negara, bangsa dan bahasa kita. Ada banyak yang mengecilkan arti Sumpah Pemuda tetapi makna sejarah tidaklah demikian. Walaupun sudah berbangsa Indonesia jika tidak dicetuskan Sumpah Pemuda pada tahun 1928 maka tidak mungkin bisa menjadi tonggak awal sejarah yang merupakan perintis kemerdekaan. Pada tanggal 28 Oktober itulah para generasi muda dengan semangat tinggi menyatakan bahwa kita negara dan bangsa yang satu.
“Saya sangat tidak setuju jika ada orang-orang menyatakan apalah arti Sumpah Pemuda. Mari kita terus bertekad terus menyelenggarakan kegiatan olahraga untuk tahun-tahun berikutnya agar bisa lebih meriah lagi dari pada tahun yang sudah-sudah dilakukan,” tegasnya. Ketua Panitia FX Jumri Yedi mengatakan, olahraga merupakan agenda setiap perayaan Sumpah Pemuda yang diharapkan juga bisa menjadi agenda KONI Kubar.
Para pemenang selain mendapatkan piala dan uang pembinaan dari panitia, secara khusus Bupati Ismail Thomas juga memberikan hadiah secara khusus berupa uang kepada juara satu hingga tiga. Dengan hadiah tersebut bupati berharap, bisa memberikan manfaat untuk terus meningkatkan semangat para generasi muda. Bukan untuk mengejar hadiah, tetapi sebagi spirit yang perlu kita bina bersama.
Lebih lanjut bupati mengatakan, melalui semangat Sumpah Pemuda maka generasi muda akan tumbuh dan berkembang menjadi orang-orang yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan daerah kita. Oleh sebab itu mari para generasi muda semua bertanding pada turnamen olahraga dengan sportif.
“Saya merasa bangga dan bahagia sebagai kepala daerah atas penyelenggaraan turnamen olehraga bola voli dan sepak bola yang bisa terus dilakukan dalam rangka merayakan hari Sumpah Pemuda ini sesuatu yang khusus bagi daerah kita khususnya warga Melapeh yang telah mendukung acara ini. Acara ini merupakan sumbangsih terhadap negara dan daerah kita,” kata bupati.
Selanjutnya melalui sumpah pemuda, merupakan awal pemersatu negara, bangsa dan bahasa kita. Ada banyak yang mengecilkan arti Sumpah Pemuda tetapi makna sejarah tidaklah demikian. Walaupun sudah berbangsa Indonesia jika tidak dicetuskan Sumpah Pemuda pada tahun 1928 maka tidak mungkin bisa menjadi tonggak awal sejarah yang merupakan perintis kemerdekaan. Pada tanggal 28 Oktober itulah para generasi muda dengan semangat tinggi menyatakan bahwa kita negara dan bangsa yang satu.
“Saya sangat tidak setuju jika ada orang-orang menyatakan apalah arti Sumpah Pemuda. Mari kita terus bertekad terus menyelenggarakan kegiatan olahraga untuk tahun-tahun berikutnya agar bisa lebih meriah lagi dari pada tahun yang sudah-sudah dilakukan,” tegasnya. Ketua Panitia FX Jumri Yedi mengatakan, olahraga merupakan agenda setiap perayaan Sumpah Pemuda yang diharapkan juga bisa menjadi agenda KONI Kubar.
Selasa, 08 November 2011
"...Bupati Survei Pembangunan dari Udara..."
Bupati Kubar Ismail Thomas bersama Sekretaris Kabupaten (Sekkab)
Aminuddin, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Kimpraswil Asrani
memantau pembangunan menggunakan helicopter, Minggu (6/11) lalu. Fokus
utama adalah melihat secara langsung topograpi pembangunan jalan ke Hulu
Mahakam, jalan penghubung dari Jembatan Aji Tulur Jejangkat di
Kecamatan Melak ke Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, serta
lokasi pembangunan bandara baru Kubar.
Sayangnya, karena cuaca tidak mendukung, sehingga survei udara untuk melihat bentangan jalan dari ibu kota kabupaten ke perbatasan menjadi terbatas. Helikopter meninjau sampai ke Kecamatan Long Hubung, setelah itu kembali ke ibu kota kabupaten. Dari hasil survei itu, terlihat bentangan jalan dari sejumlah kampung di Kecamatan Tering dan Long Iram mengarah ke Hulu Mahakam. Yakni melintasi Kampung Purworejo, Kelubak, Muara Mujan, Muara Leban, Long Iram Seberang, Kampung Bayan, hingga ke Kampung Keliwai.
“Kami juga melihat di antara Kampung Long Iram Seberang dengan Keliwai sudah ada jalan bekas perusahaan yang diharapkan pada 2012 bisa dibangun,” kata Bupati. Setelah dari Kecamatan Long Iram, jalan ke perbatasan ini akan melintasi lagi beberapa kecamatan lainnya. Seperti Kecamatan Long Hubung, Laham, Long Bagun, Long Pahangai, dan Long Apari.
Bupati mengatakan, untuk membangun jalan ke perbatasan hingga tuntas diperlukan dana sekitar Rp 2 triliun. “Tidak mungkin jika hanya memakai APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Red.) Kubar. Kami sudah mengajukan 5-6 kali permohonan ke pusat,” katanya. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan. Dia sangat berharap pusat memberi tanggapan. Selain pusat, pemerintah provinsi diharapkan juga memberi dukungan.
Bupati mengatakan, pembangunan jalan ke perbatasan itu dampaknya sangat luas bagi masyarakat. Di antaranya peningkatan ekonomi. “Karena akses sungai yang digunakan warga selama ini sangat terbatas. Jika musim kemarau sungai dangkal dan proses transportasi akan terhambat. Maka jalan darat menjadi alternatif lain. Jalan itu sangat membawa dampak ekonomi, pertahanan dan keamanan daerah, serta untuk mendukung investasi,” sebutnya.
Dia mengatakan survei dilakukan sebagai wujud perhatian Pemkab Kubar terhadap masyarakat Hulu Mahakam untuk melihat kondisi nyata jalan itu. Jika bisa terbangun tentu manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat di Kubar, khususnya masyarakat Hulu Mahakam. “Perhatian terhadap daerah-daerah di Kubar sangat besar. Bayangkan saja, hari Minggu saja saya tetap bekerja, demi pembangunan masyarakat ,” sebutnya.
Terkait rencana pemekaran wilayah Hulu Mahakam, dia mengatakan pembangunan jalan itu merupakan wujud dukungan Pemkab Kubar. Pembangunan jalan untuk mendukung pemekaran sehingga dilakukan survei dan monitoring untuk pembangunan jalan itu kearah hulu.
Sayangnya, karena cuaca tidak mendukung, sehingga survei udara untuk melihat bentangan jalan dari ibu kota kabupaten ke perbatasan menjadi terbatas. Helikopter meninjau sampai ke Kecamatan Long Hubung, setelah itu kembali ke ibu kota kabupaten. Dari hasil survei itu, terlihat bentangan jalan dari sejumlah kampung di Kecamatan Tering dan Long Iram mengarah ke Hulu Mahakam. Yakni melintasi Kampung Purworejo, Kelubak, Muara Mujan, Muara Leban, Long Iram Seberang, Kampung Bayan, hingga ke Kampung Keliwai.
“Kami juga melihat di antara Kampung Long Iram Seberang dengan Keliwai sudah ada jalan bekas perusahaan yang diharapkan pada 2012 bisa dibangun,” kata Bupati. Setelah dari Kecamatan Long Iram, jalan ke perbatasan ini akan melintasi lagi beberapa kecamatan lainnya. Seperti Kecamatan Long Hubung, Laham, Long Bagun, Long Pahangai, dan Long Apari.
Bupati mengatakan, untuk membangun jalan ke perbatasan hingga tuntas diperlukan dana sekitar Rp 2 triliun. “Tidak mungkin jika hanya memakai APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Red.) Kubar. Kami sudah mengajukan 5-6 kali permohonan ke pusat,” katanya. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan. Dia sangat berharap pusat memberi tanggapan. Selain pusat, pemerintah provinsi diharapkan juga memberi dukungan.
Bupati mengatakan, pembangunan jalan ke perbatasan itu dampaknya sangat luas bagi masyarakat. Di antaranya peningkatan ekonomi. “Karena akses sungai yang digunakan warga selama ini sangat terbatas. Jika musim kemarau sungai dangkal dan proses transportasi akan terhambat. Maka jalan darat menjadi alternatif lain. Jalan itu sangat membawa dampak ekonomi, pertahanan dan keamanan daerah, serta untuk mendukung investasi,” sebutnya.
Dia mengatakan survei dilakukan sebagai wujud perhatian Pemkab Kubar terhadap masyarakat Hulu Mahakam untuk melihat kondisi nyata jalan itu. Jika bisa terbangun tentu manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat di Kubar, khususnya masyarakat Hulu Mahakam. “Perhatian terhadap daerah-daerah di Kubar sangat besar. Bayangkan saja, hari Minggu saja saya tetap bekerja, demi pembangunan masyarakat ,” sebutnya.
Terkait rencana pemekaran wilayah Hulu Mahakam, dia mengatakan pembangunan jalan itu merupakan wujud dukungan Pemkab Kubar. Pembangunan jalan untuk mendukung pemekaran sehingga dilakukan survei dan monitoring untuk pembangunan jalan itu kearah hulu.
Tiga Camat Raih Penghargaan Beprestasi Tingkat Kabupaten...
Tiga camat meraih penghargaan camat berprestasi tingkat
kabupaten. Tentu menjadi kebanggaan, apalagi penghargaan itu diserahkan
saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Kubar, Sabtu (5/11) lalu.
KETIGA camat itu adalah Camat Penyinggahan M Mas’ud
sebagai juara pertama, Camat Linggang Bigung Adi Wijaya juara kedua, dan
Camat Long Bagun Rosalina Song juara ketiga. Camat Penyinggahan M
Mas’ud yang juga mewakili Kubar pada lomba camat berprestasi tingkat
provinsi mengakui, bangga dan bersyukur keluar sebagai juara pertama dan
mewakili Kubar di tingkat provinsi.Hal sama juga dikatakan Camat Linggang Bigung, Adi Wijaya, merasa kaget. “Sebab ini menjadi beban dan dijadikan cambuk untuk berbuat lebih baik dan banyak lagi bagi masyarakat, “ kata Adi. Sementara Camat Long Bagun Rosalina Song mengatakan, ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus beban moral. Mudah-mudahan ke depan dapat melaksanakan tugas lebih baik lagi dalam melayani masyarakat.
Ditanya mengenai perkembangan Kubar memasuki tahun ke-12? Menurut Mas’ud, sudah mulai tampak geliat pembangunan. “Sebab, pembangunan sekarang sudah berorientasi pada kecamatan-kecamatan dan kampung-kampung. Ini berarti pembangunan Pemkab Kubar serius membangun dari bawah, “ katanya.
Begitu pula yang dikatakan Rosalina Song. Dia menambahkan, pembangunan selama ini sudah tampak kemajuannya. “Khusus Kecamatan Long Bagun pembangunananya sangat bagus dan banyak perubahan baik dari sarana bangunan fisik atau fasilitas yang sudah dibangun. Misalkan, yang sudah ada kantor camat, balai penyuluhan pertanian, balai pertemuan umum, logistik point. Tak hanya itu, program yang ada juga telah dirasakan, seperti alokasi dana kampung (ADK), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), koperasi, dan lain sebagainya, “ terangnya.
Sementara, Camat Linggang Bigung, Adi Wijaya mengusulkan agar ke depan lebih ditingkatkan lagi program di kecamatan. “Paling tidak dinas-dinas yang terkait harus melakukan koordinasi yang lebih intensif lagi dengan pihak kecamatan dan kampung agar mengetahui apa-apa saja yang dibutuhkan oleh warga di setiap kampung. “ bebernya.
Ke -3 camat itu berharap, supaya ada kerja sama dan dukungan semua pihak, karena merupakan ujung tombak pembangunan di tingkat kecamatan. “Berilah kami masukan serta saran yang baik bagi masyarakat, serta sama-sama saling ada koordinasi dari warga, “ harap ketiga camat tersebut.
Wabup Salat Id di Masjid Sabilussalam Melak...
Pelaksanaan ibadah haji merupakan lambang persatuan dan kebersamaan umat
manusia. Meski datang dari seluruh penjuru dunia, namun semangat
kebersamaan tidak dibatasi oleh perbedaan bangsa, ideologi, perbedaan
ras, warna kulit, dan berbagai perbedaan lainnya.
Hal ini dikatakan Bupati Kubar Ismail Thomas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Kubar H Didik Effendi, sebelum pelaksanaan salat Iduladha 1432 hijriah di Masjid Sabilussalam Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak, Minggu (6/11).
Bupati mengatakan, mereka mempunyai tujuan yang sama, pakaian yang sama, bahkan mengucapkan kalimat yang sama. Hendaknya katanya, hikmah kebersamaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat terutama di wilayah Kubar.
”Ada dua hal yang menjadi indikator haji mabrur, yakni memenuhi segala ketentuan-ketentuan syariat ibadah haji dan adanya perubahan spiritual dalam kehidupan, setelah kembali ke Tanah Suci,” jelasnya.
Makna lainnya yang bisa dipetik dari peristiwa Iduladha adalah keikhlasan dan kekhusyukan. ”Nuansa itu kita munculkan kembali di sini dan di kediaman kita, dengan melaksanakan salat Iduladha berjamaah dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban,”kata Wabup.
Wabup juga mengatakan, semangat berkurban itu dapat dikembangkan ke arah yang lebih luas, ketika menghadapi berbagai macam cobaan dan kesulitan hidup. Termasuk ketika warga Kubar beberapa waktu lalu tertimpa musibah kebakaran di Pasar Melak.
”Kita berharap dengan semangat berkurban, dapat menjadi rujukan bagi kita semua untuk memperbaiki dan menata semangat kita, yang mungkin telah redup karena diterpa berbagai musibah,”ungkapnya.
Dia meminta, bagi seluruh masyarakat di Kubar saat melakukan kegiatan di dapur, agar memerhatikan dan memeriksa api di kompor atau menggunakan kayu bakar setelah memasak. “Pastikan benar-benar padam atau tidak. Kalau belum dimatikan. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kebakaran,” ujar Wabup.
Hal ini dikatakan Bupati Kubar Ismail Thomas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Kubar H Didik Effendi, sebelum pelaksanaan salat Iduladha 1432 hijriah di Masjid Sabilussalam Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak, Minggu (6/11).
Bupati mengatakan, mereka mempunyai tujuan yang sama, pakaian yang sama, bahkan mengucapkan kalimat yang sama. Hendaknya katanya, hikmah kebersamaan ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat terutama di wilayah Kubar.
”Ada dua hal yang menjadi indikator haji mabrur, yakni memenuhi segala ketentuan-ketentuan syariat ibadah haji dan adanya perubahan spiritual dalam kehidupan, setelah kembali ke Tanah Suci,” jelasnya.
Makna lainnya yang bisa dipetik dari peristiwa Iduladha adalah keikhlasan dan kekhusyukan. ”Nuansa itu kita munculkan kembali di sini dan di kediaman kita, dengan melaksanakan salat Iduladha berjamaah dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban,”kata Wabup.
Wabup juga mengatakan, semangat berkurban itu dapat dikembangkan ke arah yang lebih luas, ketika menghadapi berbagai macam cobaan dan kesulitan hidup. Termasuk ketika warga Kubar beberapa waktu lalu tertimpa musibah kebakaran di Pasar Melak.
”Kita berharap dengan semangat berkurban, dapat menjadi rujukan bagi kita semua untuk memperbaiki dan menata semangat kita, yang mungkin telah redup karena diterpa berbagai musibah,”ungkapnya.
Dia meminta, bagi seluruh masyarakat di Kubar saat melakukan kegiatan di dapur, agar memerhatikan dan memeriksa api di kompor atau menggunakan kayu bakar setelah memasak. “Pastikan benar-benar padam atau tidak. Kalau belum dimatikan. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kebakaran,” ujar Wabup.
Senin, 07 November 2011
Bupati: Bentuk Solidaritas dan Tekad Sempekat Sempawaat...
SOLIDARITAS:
Bupati Kubar Ismail Thomas (kanan) menyerahkan bantuan bencana
kebakaran kepada seorang korban, saat apel HUT ke-12 Kubar di halaman
Kantor Bupati, Sabtu (5/11).
SENDAWAR – Bupati Kubar Ismail Thomas menyerahkan
bantuan Rp 735 juta untuk meringankan beban korban kebakaran di Melak.
Bantuan diserahkan secara simbolis kepada perwakilan korban kebakaran
saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Kubar di halaman
depan Kantor Bupati Kubar, Sabtu (5/11).Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat terjadi di Melak pada 14 Oktober lalu. Musibah ini menghanguskan 122 bangunan di RT 1, 2, 3, 4, 6 Kelurahan Melak Ulu dan RT 10 Kelurahan Melak Ilir, serta 718 petak pasar Olah Bebaya Melak. Tidak ada korban jiwa, kecuali kerugian ratusan miliar. Menurut data, kebakaran ini yang terbesar di Kubar.
Bupati Ismail Thomas mengatakan, bantuan sebesar itu berkat tekad dan komitmen dirinya untuk mengerahkan segenap kemampuan dan upaya mengumpulkan dana dari sejumlah donator. Dia ingin para donatur ikut merasakan dan membantu beban korban yang terkena musibah. “Semangat seperti ini menjadi bagian dari refleksi kita pada momen HUT ke-12 Kubar,” katanya.
Dia juga berharap, momen seperti ini dapat membawa masyarakat untuk berpikir lebih kritis terhadap berbagai situasi sosial yang terjadi. "Saya yakin dengan selalu melakukan perenungan dan refleksi semacam ini, maka kita ditantang untuk selalu memiliki semangat yang baru untuk terus maju membangun Kubar menuju kondisi yang lebih baik dan lebih sejahtera," sebutnya.
Bupati menambahkan, peringatan HUT ke-12 Kubar mengingatkan kepada masyarakat bahwa ada saudara-saudara kita yang sedang berduka tertimpa musibah kebakaran. Segala harta musnah dan hanya semangat hidup yang masih tersisa. "Maka perlu kita dukung dengan solidaritas dan tekad Sempekat Sempawaat," terangnya
Hujan, Takbiran Tetap Berjalan
Meski hujan, takbiran menyambut perayaan Iduladha tetap berlangsung di
Kutai Barat. Puluhan kendaraan menggunakan musik menyerukan takbir,
tahlil, dan tahmid, sembari mengililingi Kota Melak, Sabtu (5/11)
malam. Pesta kembang api juga mewarnai kemeriahan malam takbiran di
Melak. "Tujuan dilaksanakannya takbiran ini, untuk memeriahkan dan
menyemarakkan datangnya Hari Raya Iduladha 1432 H,” ungkap Penggerak
Pemuda Takbiran Keliling Kecamatan Melak Asfian Noor, ketika selesai
melakukan takbir keliling di Kecamatan Melak. Peserta pawai rata-rata
dari pemuda dan warga Kecamatan Melak.
Asfian menjelaskan, rute pawai takbiran start pawai yakni, di Jalan Dr Soetomo, Jalan Kihajar Dewantara, Jalan Pattimura, dan memutar di depan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kubar. Selanjutnya melewati jalan poros yang sama, turun ke Jalan Gunung Aji, Jalan Puncan Karna, Jalan KS Tubun, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ponegoro dan terakhir kembali di Jalan Dr Soetomo.
Asfian menjelaskan, rute pawai takbiran start pawai yakni, di Jalan Dr Soetomo, Jalan Kihajar Dewantara, Jalan Pattimura, dan memutar di depan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kubar. Selanjutnya melewati jalan poros yang sama, turun ke Jalan Gunung Aji, Jalan Puncan Karna, Jalan KS Tubun, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ponegoro dan terakhir kembali di Jalan Dr Soetomo.
Langganan:
Postingan (Atom)